Memed Sosiawan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Legawa reto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
{{tone}}
{{refimprove}}{{peacock}}{{POV}}{{tone}}
[[Berkas:Memet Sosiawan.jpg|150px|jmpl|ka|Memed Sosiawan]]
'''Memed Sosiawan''' ({{lahirmati|[[Surabaya]]|22|1|1964}}) adalah seorang [[politisi]] dari [[Partai Keadilan Sejahtera]] yang baru-baru ini mengeluarkan statement menolak kenaikan BBM. Ia menyatakan bahwa [[Partai Keadilan Sejahtera]] baru akan setuju kenaikan harga BBM bersubsidi jika harga minyak dunia mencapai US$ 190/ barel. Saat ini (12/2/2014) harga minyak dunia sedang mengalami penurunan, jauh di bawah US$ 190/ barel (WTI 68.38 US$/ barel dan Brent 71.93 US$/ barel). Tetapi PKS tetap menolak untuk kenaikan harga BBM bersubsidi. Besar kemungkinan hal ini terkait dengan politik pencitraan partai politik tersebut karena tidak sesuai dengan pernyataan akan setuju dengan kenaikan harga BBM bersubsidi jika harga minyak dunia mencapai US$ 190/ barel. Sebelumnya santer diberitakan mengenai PKS yang akan dikeluarkan dari koalisi akibat tidak sependapat dengan pemerintah, karena pro rakyat (baca: pro golongan dan pencitraan) yakni tidak setuju dengan kenaikan harga BBM.{{cn}}
 
Nama ayah dari tiga anak ini mungkin tak banyak diberitakan, namun jika melirik pada web blog pribadinya, maka politikus yang akrab disapa Memed ini bisa dikatakan adalah seorang blogger yang cukup aktif berselancar di dunia maya. Opini-opini Memed tentang isu-isu terbaru mungkin tak banyak ada di media, namun pada laman pribadinya <ref>http://www.msosiawan.blogspot.com</ref> ia sering kali menanggapi isu-isu terkini yang ada di khalayak luas. Lihat saja opininya tentang kuliah di PTN yang menurutnya tak boleh mahal mengingat dana kuliah di PTN sebagian digelontorkan dari dana APBN, kemudian juga soal megaproyek Hambalang, independensi OJK, tentang penolakan PKS terhadap rencana kenaikan harga BBM, dan juga terakhir tentang penundaan privatisasi BUMN.<ref>http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1872943/dpr-minta-proses-ipo-dan-put-bumn-ditunda</ref>