Gereja Protestan dan Islam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: kemungkinan perlu dirapikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 26:
Martin Luther, dalam pamfletnya tahun 1528, Tentang Perang Melawan Turki, menyerukan agar Jerman melawan invasi Utsmaniyah di Eropa, karena Pengepungan Wina sedang mengintai, namun ia mengungkapkan pandangan-pandangannya terhadap Islam yang, dibandingkan dengan pidato agresifnya melawan Katolik (dan kemudian Yudaisme), relatif ringan. Prihatin dengan khotbah pribadinya tentang penebusan ilahi dan pembenaran Kristen, ia secara ekstensif mengkritik prinsip-prinsip Islam sebagai sesuatu yang sangat tercela dan menghujat, menganggap Al-Quran tidak mengandung kebenaran ilahi apa pun. Bagi Luther, adalah wajib untuk membiarkan Al-Quran "berbicara sendiri" sebagai sarana untuk menunjukkan apa yang dilihat oleh agama Kristen sebagai rancangan ajaran kenabian dan apostolik, sehingga memungkinkan adanya tanggapan Kristen yang tepat. Pengetahuannya tentang subjek ini didasarkan pada Alquran versi polemik abad pertengahan yang dibuat oleh Riccoldo da Monte di Croce, yang merupakan referensi ilmiah Eropa tentang subjek tersebut. Pada tahun 1542, ketika Luther menerjemahkan Refutation of the Quran karya Riccoldo, yang kemudian menjadi versi pertama materi Al-Quran dalam bahasa Jerman, ia menulis surat kepada dewan kota Basle untuk mencabut larangan penerjemahan Al-Quran ke dalam bahasa Latin oleh Theodore Bibliander. . Sebagian besar karena suratnya, terjemahan Bibliander akhirnya diizinkan dan akhirnya diterbitkan pada tahun 1543, dengan kata pengantar yang dibuat oleh Martin Luther sendiri. Dengan akses terhadap terjemahan Alquran yang lebih akurat, Luther memahami bahwa beberapa kritik Riccoldo bersifat parsial, namun tetap sependapat dengan hampir semuanya.
Namun, sebagai seorang yang mengaku beragama, Luther merasakan toleransi yang sama terhadap kebebasan hati nurani yang diberikan kepada Islam seperti halnya terhadap agama lain pada masanya:
Biarkan orang Turki percaya dan hidup sesuai keinginannya, sama seperti seseorang membiarkan kepausan dan orang-orang Kristen palsu lainnya hidup.
{{quote| Kutipan dari Tentang perang melawan Turki , 1529. [16]
Namun, pernyataan ini menyebutkan "Turki", dan tidak jelas apakah arti "Turki" adalah representasi dari pemerintahan khusus Kesultanan Utsmaniyah, atau sebagai representasi Islam secara umum.|Excerpt from ''On war against the Turk'', 1529.<ref name=miller2005 />}}
Alasan Martin Luther juga muncul dalam salah satu komentarnya yang lain, di mana ia mengatakan bahwa “Orang Turki yang cerdas akan menghasilkan penguasa yang lebih baik daripada orang Kristen yang bodoh”.
== Referensi ==
|