Hinduisme dan Yudaisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lutherchrist (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Lutherchrist (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 19:
Yudaisme, yang terkenal karena konsepsi monoteistiknya tentang Tuhan, memiliki beberapa kesamaan dengan kitab suci Hindu yang bersifat monoteistik, seperti Weda.<ref>{{cite book|title = Between Mumbai and Manila: Judaism in Asia Since the Founding of the State of Israel (Proceedings of the International Conference, Held at the Department of Comparative Religion|author=Manfred Hutter|publisher = V&R unipress GmbH|page=241|year = 2013|isbn=9783847101581}}</ref>
 
Sekte Hindu yang berbeda memiliki kepercayaan yang berbeda-beda tentang sifat dan identitas tuhan, kepercayaan yang berbeda-beda pada monoteisme, politeisme, panteisme, dan panenteisme. Menurut Mahabharata, dan beberapa Purana Waisnawa, Narayana adalah dewa tertinggi.<ref>{{cite book|title=An Introduction to Hinduism|first=Gavin |last=Flood |date=1996 |publisher=Cambridge University Press |isbn=9780521438780 |pages=120–121}}</ref> Sekte Waisnawa menganggap Wisnu atau Krishna sebagai dewa tertinggi,<ref>{{cite book|title=Comparative Religion|page=38|author=Kedar Nath Tiwari|publisher=Motilal}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.stephenknapp.info/gods_and_goddesses_of_vedic_culture.htm|title=Gods and Goddesses of Vedic Culture|website=Stephen Knapp|access-date=2020-04-28|quote=Lord Krishna is one of the most revered and honored of all the Dharmic Gods. As it is explained and concluded in a variety of Vedic texts, [[Krishna]] is the Supreme Personality of Godhead. In other words, as it is said in Sanskrit, ''krsnas tu bhagavan svayam'' (Srimad-Bhagavatam 1.3.28) Krishna is the source of all other incarnations and forms of God.|archive-date=2020-04-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20200406122307/http://stephenknapp.info/gods_and_goddesses_of_vedic_culture.htm|url-status=live}}, [https://vedabase.io/en/library/sb/1/3/28/ SB 1.3.28] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20191022081755/https://vedabase.io/en/library/sb/1/3/28/ |date=2019-10-22 }}</ref> sementara aliran Shaivites menganggap Siwa sebagai dewa tertinggi, dengan mengingat Agama, Upanishad tertentu, dan segel Pashupati; yang terakhir ditemukan di antara sisa-sisa Peradaban Lembah Indus.<ref>{{cite web|url=http://www.religionfacts.com/shaivism|title=Shaivism|website=ReligionFacts|access-date=2019-01-02|archive-date=2019-07-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20190719062927/http://www.religionfacts.com/shaivism|url-status=live}}</ref>
 
Dalam Yudaisme, Tuhan adalah wujud mutlak, tak terpisahkan, dan tak tertandingi yang menjadi penyebab utama segala keberadaan. Dalam agama Hindu, para dewa dianggap memiliki status serupa dengan yang lain ketika berbeda, [16] tetapi harus dilihat sebagai "aspek atau manifestasi dari satu tuhan yang transenden", atau "kemutlakan yang tidak bersifat pribadi".