| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Air Force.svg|25px]] [[TNI Angkatan Udara]]
}}
[[Marsekal (Indonesia)|Marsekal]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Tituler|(Tit.)]] [[Dokter|dr.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Soebandrio''', ([[Ejaan Republik]]: '''SubrandrioSubandrio''') ({{lahirmati|[[Kepanjen, Malang|Kepanjen]], [[Jawa Timur]]|15|9|1914|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|3|7|2004}}) adalah seorang [[politikus]] [[bangsa Indonesia|Indonesia]] yang sangatpernah berpengaruhmenjabat padasebagai Menteri Luar Negeri dan [[Daftar Wakil Perdana Menteri Indonesia|Wakil Perdana Menteri Pertama Indonesia]] di masabawah pemerintahan [[Presiden Republik Indonesia|Presiden]] [[Soekarno]].<ref Lulusanname="van SekolahLangenberg Tinggi1966">{{cite Kedokteranjournal|last1=van JakartaLangenberg|first1=Michael|date=1966|title=DR. (GHS)SUBANDRIO—AN iniASSESSMENT|url=https://www.jstor.org/stable/41317972|journal=The pernahAustralian menjadi [[Kedutaan Besar Republik Indonesia di LondonQuarterly|volume=38|Dutaissue=4|pages=67–80|issn=0005-0091}}</ref> BesarDicopot Republikdari Indonesiajabatannya di London]],setelah [[BritaniaGerakan Raya]],30 padaSeptember|kudeta tahunyang 1950–1954gagal danpada [[Kedutaantahun Besar Republik Indonesia di Moskwa|Moskwa1965]], [[Uniia Soviet]],menghabiskan padawaktu selama 29 tahun 1954–1956di penjara.
Ejaan "Subandrio" telah resmi digunakan di Indonesia sejak tahun 1947, namun ejaan lama '''Soebandrio''' terkadang masih digunakan.
==Awal karier==
[[Berkas:Subandrio 1963.jpg|jmpl|kiri|160xpx|Soebandrio, pada upacara yang menandai penyerahan Papua Barat ke tangan Indonesia, tahunpada tanggal 1 Mei 1963]]
Soebandrio lahir di [[Kepanjen, Malang|Kepanjen]], [[Kabupaten Malang|Malang]] dan bersekolah di Sekolah[[Geneeskundige TinggiHoogeschool Kedokterante JakartaBatavia]] (GHS). Sebagai mahasiswa kedokteran, dia aktif dalam gerakan kemerdekaan. Pada masa [[Perang Dunia II]], dia bekerja untuk [[SejarahPendudukan NusantaraJepang (1942–1945)di Hindia-Belanda|pasukan anti pendudukan Jepang]] sebagai praktisi medis. Setelah perang usai, dia diangkat menjadi sekretaris kementerian informasi.
Soebandrio merupakan pendukung [[Soekarno]], dan pernah dikirim ke [[Eropa ]] sebagai utusan khusus oleh Soekarno untuk mendirikan kantor informasi di [[London ]] pada 1947. ▼
Pada tahun 1954 hingga 1956, dia ditunjuk sebagai duta besar Indonesia untuk [[Uni Soviet ]]. Dalam masa-masa ini dia tertarik dengan pandangan kiri, meskipun Soebandrio tidak pernah dianggap sebagai komunis. ▼
==Menteri kabinet==
▲Soebandrio merupakan pendukung [[Soekarno]], dan pernah dikirim ke Eropa sebagai utusan khusus oleh Soekarno untuk mendirikan kantor informasi di London pada 1947.
Pada tahun 1956, Presiden Soekarno memanggilnya ke Jakarta untuk menjadi Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri, dan kemudian [[Daftar Menteri Luar Negeri Indonesia|Menteri Luar Negeri]]. Pada tahun 1960, ia juga diangkat menjadi Wakil Perdana Menteri Kedua, dan pada tahun 1962 ia diangkat menjadi Menteri Hubungan Ekonomi Luar Negeri. Beliau memegang ketiga jabatan tersebut, dan juga bertindak sebagai kepala intelijen, hingga tahun 1966.
▲Pada tahun 1954 hingga 1956, dia ditunjuk sebagai duta besar Indonesia untuk Uni Soviet. Dalam masa-masa ini dia tertarik dengan pandangan kiri, meskipun Soebandrio tidak pernah dianggap sebagai komunis.
PadaSoebandrio periodeadalah ini,arsitek Soebandrioutama dikenalkebijakan sebagailuar arsiteknegeri sayap kiri politikIndonesia luarselama negeriperiode Indonesia.ini, Iatermasuk terlibataliansi pada persekutuandengan Indonesia–[[Tiongkok|Republik Rakyat ChinaTiongkok]] dan kebijakan "[[Konfrontasi Indonesia–Malaysia |Konfrontasi]]" dengan [[Malaysia]], yang menciptakan kebencianpermusuhan besar antara Indonesia dan baratkekuatan Barat, terlebihterutama [[Amerika Serikat]] dan [[Britania Raya]]. DiaBeliau jugasangat terlibat dengandalam [[Krisis Selat Sunda]] pada tahun 1964 , saatketika kapal induk Inggris HMS ''Victorious'' yang merupakan kapal Induk Britania Raya melewati perairan Indonesia tanpa izinpersetujuan yang tepat.<ref>{{Cite book|title=Britain and the Confrontation with Indonesia, 1960–66.|last=Easter|first=Davis|publisher=I.B. Tauris|year=2012|isbn=9780857721150|pages=100}}</ref> ▼
==Kabinet kepresidenan==
Pada tahun 1956, Presiden Soekarno memanggil Soebandrio pulang ke Jakarta untuk diangkat menjadi Sekretaris Jenderal [[Kementerian Luar Negeri Indonesia|Kementerian Luar Negeri]].{{Butuh rujukan}} Soebandrio kemudian menjabat sebagai [[Menteri Luar Negeri]] pada masa pemerintahan Presiden Soekarno.<ref>{{Cite book|last=Situmorang, N., dan Sudibyo, R. S.|date=2017|url=https://www.anri.go.id/download/naskah-sumber-arsip-seri-adam-malik-menembus-empat-zaman-1586395974|title=Adam Malik Menembus Empat Zaman: Memperingati 100 Tahun Adam Malik|location=Jakarta Selatan|publisher=Arsip Nasional Republik Indonesia|isbn=978-602-6503-10-7|pages=5|url-status=live}}</ref> Pada November 1959, Soebandrio selaku Menteri Luar Negeri Indonesia mendirikan Badan Pusat Intelijen sekaligus menjadi pemimpin pertamanya.<ref>{{Cite book|date=2018|url=http://www.penerbit.lipi.go.id/data/naskah1552980693.pdf|title=Intelijen dan Politik Era Soekarno|location=Jakarta|publisher=LIPI Press|isbn=978-602-496-028-5|editor-last=Bhakti, I. N., Mengko, D. M., dan Siregar, S. N.|pages=7|url-status=live}}</ref> Berikutnya, pada tahun [[1960]], ia ditunjuk sebagai [[Wakil Perdana Menteri Indonesia|Wakil Perdana Menteri]] pada [[Kabinet Dwikora I]] dan sebagai Menteri Hubungan Ekonomi Luar Negeri pada tahun [[1962]].{{Butuh rujukan}} Soebandrio dengan demikian merangkap ketiga jabatan tersebut sekaligus.<ref>{{Cite book|last=Roosa|first=John|date=2008|url=https://www.sejarahsosial.org/issi_pdf/DalihPembunuhanMassal.pdf|title=Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto|location=Jakarta|publisher=Institut Sejarah Sosial Indonesia dan Hasta Mitra|isbn=978-979-17579-0-4|pages=184|url-status=live}}</ref> Hingga tahun 1966, Soebandrio masih menjadi ketua dari [[Badan Pusat Intelijen]]. Selain itu, sebagai anggota dari Komando Operasi Tertinggi dalam [[Operasi Dwikora]] dan [[Operasi Trikora|Trikora]], ia juga menyandang pangkat [[Marsekal|Laksamana Udara]] tituler di [[TNI Angkatan Udara]].
==Jatuhnya Soekarno==
▲Pada periode ini, Soebandrio dikenal sebagai arsitek sayap kiri politik luar negeri Indonesia. Ia terlibat pada persekutuan Indonesia–[[Tiongkok|Republik Rakyat China]] dan [[Konfrontasi Indonesia–Malaysia]], yang menciptakan kebencian antara Indonesia dan barat, terlebih [[Amerika Serikat]] dan [[Britania Raya]]. Dia juga terlibat dengan [[Krisis Selat Sunda]] pada tahun 1964, saat HMS ''Victorious'' yang merupakan kapal Induk Britania Raya melewati perairan Indonesia tanpa izin.<ref>{{Cite book|title=Britain and the Confrontation with Indonesia, 1960–66.|last=Easter|first=Davis|publisher=I.B. Tauris|year=2012|isbn=9780857721150|pages=100}}</ref>
Pada tanggal 30 September 1965, sekelompok perwira Angkatan Darat, yang diduga didukung oleh [[Partai Komunis Indonesia]] (PKI) yang berkuasa, menyerang bagian dari kepemimpinan Angkatan Darat yang diduga berencana untuk menggulingkan Soekarno. Enam jenderal Angkatan Darat terbunuh tetapi "upaya kudeta" yang diduga gagal. Dalam reaksi [[Sejarah Indonesia (1965–1966)|anti-komunis]] yang terjadi, Jenderal [[Soeharto]] yang anti-komunis mengambil alih pemerintahan. Soekarno berusaha mempertahankan Subandrio di kabinet, namun pada tahun 1966 ia terpaksa menyetujui pemecatannya.
Soebandrio dijatuhi hukuman mati oleh Mahkamah Militer Luar Biasa dengan tuduhan terlibat dalam "[[Gerakan 30 September]]", meskipun tidak ada bukti nyata bahwa Soebandrio mengetahui rencana tersebut sebelumnya atau memainkan peran apa pun di dalamnya (dia berada di [[Sumatra]] pada saat itu<ref>* Hughes, John (2002), ''The End of Sukarno – A Coup that Misfired: A Purge that Ran Wild'', Archipelago Press, p.19, {{ISBN|981-4068-65-9}}</ref>). Hukuman ini kemudian dikurangi menjadi hukuman penjara seumur hidup atas permintaan pemerintah Britania Raya atas nama [[Elizabeth II dari Britania Raya|Ratu Elizabeth II]], karena mengingat bahwa Soebandrio adalah duta besar pertama Indonesia untuk [[Britania Raya]]. Ia meninggal di Jakarta pada tahun 2004.
==Kejatuhan Sukarno==
Pasca-[[Gerakan 30 September]], Soebandrio divonis [[hukuman mati]] oleh Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub) dengan dakwaan terlibat dalam gerakan tersebut yang menunjukkan pengetahuan atau keterlibatannya.<ref>* Hughes, John. 2002. ''The End of Sukarno – A Coup that Misfired: A Purge that Ran Wild''. Archipelago Press, hlm. 19, ISBN 981-4068-65-9.</ref> Akan tetapi, vonis dikurangi menjadi [[hukuman seumur hidup]] setelah adanya intervensi dari [[Daftar penguasa Inggris|Ratu]] [[Elizabeth II dari Britania Raya|Elizabeth II]] & [[Presiden Amerika Serikat]] saat itu [[Lyndon Baines Johnson]] yang menolak vonis [[hukum mati]] Soebandrio. Pada tahun 1995, ia dibebaskan karena alasan kesehatan hingga wafat pada tahun 2004.
== Tanda Kehormatan ==
|