Tarian Reog Ponorogo yang ditarikan di Malaysia dinamakan [[Tari Barongan]]<ref>[http://www.heritage.gov.my/kekkwa/viewbudaya.php?id=469 Situs Resmi Kementrian Kebudayaan Kesenian dan Warisan Malaysia]</ref>. Deskripsi akan tarian ini ditampilkan dalam situs resmi Kementrian Kebudayaan Kesenian dan Warisan Malaysia. Tarian ini juga menggunakan topeng [[dadak merak]], topeng berkepala harimau yang di atasnya terdapat bulu-bulu merak, yang merupakan asli buatan pengrajin Ponorogo <ref>{{id}} [http://www.kompas.co.id/ver1/Nusantara/0711/23/194441.htm Reog Malaysia produk Ponorogo] </ref>. Permasalahan lainnya yang timbul adalah ketika ditarikan, pada reog ini ditempelkan tulisan "Malaysia" <ref>{{id}} [http://www.media-indonesia.com/berita.asp?id=150144 Media Indonesia: Soal Reog Bupati Ponorogo akan 'Lawan' Malaysia]</ref> dan diaku menjadi warisan Melayu dari Batu Pahat Johor dan Selangor Malaysia - dan hal ini sedang diteliti lebih lanjut oleh pemerintah Indonesia. <!----Meletakkan fakta sebenar sebagaimana dalam web rujukkan, bukannya memutar belit ayat seperti yang biasa dilakukan oleh Malaysia. ----> <ref name="detiknews-1"> {{id}} [http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/11/tgl/23/time/121305/idnews/856592/idkanal/10 Detik.com: Mirip Tari Reog Pemerintah Indonesia akan teliti Tari Barongan Malaysia] </ref>. Hal ini memicu protes dari berbagai pihak di [[Indonesia]], termasuk seniman Reog asal Ponorogo yang berkata bahwa hak cipta kesenian Reog dicatatkan dengan nomor 026377 tertanggal 11 Februari 2004 dan diketahui langsung oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia <ref name="detiknews-1"/>. Ribuan Seniman Reog pun menggelar demo di depan Kedutaan Malaysia <ref> {{id}} [http://www.metrotvnews.com/berita.asp?id=49824 Ribuan Seniman Reog Demo di Kedutaan Malaysia]</ref>. Berlawanan dengan foto yang dicantumkan di situs kebudayaan, dimana dadak merak dari versi Reog Ponorogo ditarikan dengan tulisan "Malaysia" <ref>{{my}}[http://www.heritage.gov.my/kekkwa/viewbudaya.php?id=469 Situs Resmi Kementrian Kebudayaan Kesenian dan Warisan Malaysia] </ref>, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Zainal Abidin Muhammad Zain pada akhir November 2007 kemudian menyatakan bahwa "Pemerintah Malaysia tidak pernah mengklaim Reog Ponorogo sebagai budaya asli negara itu. Reog yang disebut “barongan” di Malaysia dapat dijumpai di Johor dan Selangor karena dibawa oleh rakyat Jawa yang merantau ke negeri tersebut <ref>{{id}} [http://www.sinarharapan.co.id/berita/0711/29/lua03.html Sinar Harapan]</ref>.