Hanung Bramantyo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
→‎Kontroversi: Cetak miring untuk judul film
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 86:
 
== Kontroversi ==
=== ''Perempuan Berkalung Sorban'' ===
Saat dirilis, film ini disambut dengan kontroversi karena dianggap melakukan kritikan kontraproduktif atas tradisi Islam [[konservatif]] yang masih dipraktikkan dalam banyak [[pesantren]] di [[Indonesia]]. Salah satu pengurus [[Majelis Ulama Indonesia]] menyarankan supaya film ini ditarik dari edaran agar diubah sesuai dengan yang ia inginkan.<ref>[http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2009/02/090206_woman_turban.shtml BBC World] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230513032426/https://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2009/02/090206_woman_turban.shtml |date=2023-05-13 }}: ''Film timbulkan kontroversi''. 6 Februari 2009. Diakses pada 9 Februari 2009</ref>
 
=== ''?'' ===
Organisasi [[Front Pembela Islam]] memprotes perilisan film ini. Oleh karena itu, Hanung menemui [[Majelis Ulama Indonesia]] dan menyetujui untuk memotong beberapa bagian dalam filmnya.<ref>{{cite web |url=http://www.thejakartapost.com/news/2011/08/29/gp-ansor-regrets-sctvs-decision-cancelling-film-screening.html |title=GP Ansor regrets SCTV's decision of cancelling film '?' screening |date=August 29, 2011 |access-date=2011-09-21 |archive-date=2011-11-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20111129132035/http://www.thejakartapost.com/news/2011/08/29/gp-ansor-regrets-sctvs-decision-cancelling-film-screening.html |dead-url=yes }}</ref> Meskipun begitu, film ini mendapat sambutan yang baik di [[Singapura]], [[Australia]], dan [[Kanada]].<ref>{{cite web |url=http://www.thejakartapost.com/news/2011/09/21/hanung’s-film-‘’-well-received-overseas.html |title=Hanung’s film ‘?’ well received overseas |date=September 21, 2011 |access-date=2021-11-22 |archive-date=2016-03-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160309172433/http://www.thejakartapost.com/news/2011/09/21/hanung%E2%80%99s-film-%E2%80%98%E2%80%99-well-received-overseas.html |dead-url=yes }}</ref>
 
=== ''Cinta tapi Beda'' ===
Setelah beberapa hari tayang di bioskop, film ini sempat menuai protes, khususnya dari masyarakat [[Suku Minangkabau|Minangkabau]]. Sebuah forum persatuan masyarakat Minangkabau melaporkan Hanung selaku sutradara film ini ke Kepolisian Daerah Metro Jaya dengan Pasal 156 KUHP juncto Pasal 4 dan 16 Undang-Undang no. 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis. Hal ini disebabkan oleh penggambaran tokoh Diana sebagai perempuan nonmuslim yang bermukim di [[Padang]], dianggap menyinggung masyarakat Minangkabau yang identik dengan agama [[Islam]]. Melalui akun Twitter-nya, Hanung menjelaskan bahwa tokoh Diana tidak disebutkan berasal dari Minangkabau, melainkan merupakan warga pendatang yang tinggal dan dibesarkan di [[Kota Padang|Padang]] untuk menunjukkan keberagaman masyarakat di sana.<ref>{{cite web |url=http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=39169 |title=Film ”Cinta Tapi Beda” Dilaporkan Zulhendri: Langgar HAM Orang Minang |date=9 Januari 2014 |access-date=2014-02-09 |archive-date=2023-05-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230514164027/https://www.padangekspres.co.id/?news=berita&id=39169 |dead-url=no }}</ref><ref>{{cite web |url=http://archive.tabloidbintang.com/berita/gosip/61732-soal-film-cinta-tapi-beda-,-hanung,-agni-pratistha,-dan-raam-punjabi-akan-dipolisikan.html |title=Soal Film "Cinta Tapi Beda", Hanung, Agni Pratistha, dan Raam Punjabi Akan Dipolisikan |accessdate=22 Januari 2014 |archive-date=2014-02-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140201232832/http://archive.tabloidbintang.com/berita/gosip/61732-soal-film-cinta-tapi-beda-,-hanung,-agni-pratistha,-dan-raam-punjabi-akan-dipolisikan.html |dead-url=yes }}</ref>
 
=== ''Soekarno'' ===
Pada bulan September 2013, putri dari Soekarno, [[Rachmawati Soekarnoputri]] mengkritik bahwa film ini tidak cocok menampilkan [[Ario Bayu]] berperan sebagai Soekarno.
Ia menganggap aktor [[Anjasmara]] lebih layak memerankan tokoh tersebut.<ref>{{Cite news |first=Ichsan |last=Suhendra |url=http://entertainment.kompas.com/read/2013/09/14/1039554/Rachmawati.Tolak.Film.Soekarno.Indonesia.Merdeka. |title=Rachmawati Tolak Film "Soekarno: Indonesia Merdeka" |publisher=Kompas |date=September 14, 2013 |accessdate=November 4, 2013 |editor-last=Sofyan |editor-first=Eko Hendrawan |work=[[Kompas.com]] |archive-date=2019-04-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190403051738/https://entertainment.kompas.com/read/2013/09/14/1039554/Rachmawati.Tolak.Film.Soekarno.Indonesia.Merdeka. |dead-url=no }}</ref>
 
=== ''Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta'' ===
Film yang mengangkat tema kejayaan Biyan Kartika [[Kesultanan Mataram]] ini sempat menuai kritik dari kerabat keraton Yogyakarta. [[Bendara|GKR Bendara]], salah satu putri Sultan [[Hamengkubuwana X]], melalui unggahan di akun Instagramnya menyoroti penggunaan motif batik pada film tersebut yang dianggap tidak sesuai dengan ''pranatan dalem'' atau aturan pakaian keraton. Unggahan tersebut sempat memunculkan beberapa komentar warganet, salah satunya dari seorang yang mengaku terlibat dalam proses pembuatan film tersebut. Menurutnya, kesalahan tersebut berasal dari kru yang bertugas, sedangkan saat itu Hanung sedang dalam posisi mengatur kamera.<ref>{{Cite news|first=Anonim|last=|url=https://m.kumparan.com/amp/kumparanhits/film-sultan-agung-diprotes-anak-sultan-hamengkubuwono-x-gkr-bendara-27431110790429587|title=Film 'Sultan Agung' Diprotes Anak Sultan Hamengkubuwono X, GKR Bendara|publisher=kumparan.com|date=Maret 7, 2018|accessdate=November 23, 2022|editor-last=|editor-first=|work=[[kumparan.com]]|archive-date=2023-08-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230814131145/https://kumparan.com/kumparanhits/film-sultan-agung-diprotes-anak-sultan-hamengkubuwono-x-gkr-bendara-27431110790429587|dead-url=no}}</ref>