Rabies: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Baris 145:
Pada abad ke-4 SM, [[Aristoteles]] menulis pada ''Natural History of Animals'' edisi 8, bab 22:{{sfnp|Steele|Fernandez|1991|p=1}} {{cquote| .... anjing itu menjadi [[gila]]. Hal ini menyebabkan mereka menjadi lekas marah dan semua [[binatang]] yang digigitnya juga mengalami sakit yang sama.}}
 
[[Hippokrates]], [[Plutarkhos]], [[Xenophon]], [[Epimarcus]], [[Virgil]], [[Horatius]], dan [[Ovidius]] adalah orang-orang yang pernah menyinggung karakteristik rabies dalam tulisan-tulisannya.{{sfnp|Steele|Fernandez|1991|p=1}} Celsius, seorang [[dokter]] pada zaman [[Kekaisaran Romawi|Romawi]], mengasosiasikan [[hidrofobia]] (ketakutan terhadap [[air]]) dengan gigitan anjing pada tahun 100 Masehi.{{sfnp|Mrak|Young|1994|p=1}} Cardanus, seorang penulis zaman [[Kekaisaran Romawi|Romawi]] menjelaskan [[infeksi|infektivitas]] air liur anjing yang terkena rabies.{{sfnp|Steele|Fernandez|1991|p=1}} Para penulis Romawi zaman itu mendeskripsikan materi infeksius tersebut sebagai [[racun]], di mana "''virus''" adalah kata [[Bahasa Latin|Latin]] bagi racun.{{sfnp|Steele|Fernandez|1991|p=1}}
 
Pliny dan Ovid adalah orang yang pertama menjelaskan penyebab lain dari rabies, yaitu cacing lidah anjing (''dog tongue worm'').{{sfnp|Steele|Fernandez|1991|p=1}} Untuk mencegah rabies pada masa itu, permukaan lidah yang diduga mengandung cacing dipotong.{{sfnp|Steele|Fernandez|1991|p=1}} Anggapan tersebut bertahan sampai abad ke-19, ketika akhirnya [[Louis Pasteur]] berhasil mendemonstrasikan penyebaran rabies dengan menumbuhkan jaringan [[otak]] yang terinfeksi pada tahun 1885.{{sfnp|Steele|Fernandez|1991|p=1}}{{sfnp|Mrak|Young|1994|p=1}} Goldwasser dan Kissling menemukan cara diagnosis rabies secara modern pada tahun 1958, yaitu dengan teknik [[antibodi]] imunofluoresens langsung ''(direct immunofluorescent antibody'') untuk menemukan [[antigen]] rabies pada [[jaringan]].{{sfnp|Mrak|Young|1994|p=1}}