Lilis Suryani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 53:
Pada tahun [[1965]] ketika [[Soekarno|Bung Karno]] sedang gencar-gencarnya menyemarakan untuk membendung derasnya arus budaya barat yang menurut ia sifatnya dekaden, juga termasuk musik barat yang disebutnya "musik ngak-ngik-ngok". [[Soekarno|Bung Karno]] mempromosikan gerakan budaya yang menurutnya sesuai dengan jati diri bangsa [[Indonesia]] dan dianggap mewakili tata krama budaya Timur yaitu ia menyebutnya dengan nama ''Irama Lenso''. Lilis Suryani yang terampil menyanyikan pelbagai lagu-lagu daerah, mulai dari [[Minang]], [[Makassar]], hingga [[Sunda]] tentu saja cocok dengan keinginan [[Soekarno|Bung Karno]] yang sedang menggiatkan rasa kebangsaan. Dan, muncullah album [[Mari Bersuka Ria dengan Irama Lenso]]. Pemusik dan penyanyi tenar banyak ikut serta memopulerkan irama lenso, antara lain [[Bing Slamet]], [[Jack Lesmana]], [[Titiek Puspa]], Nien Lesmana, dan termasuk Lilis Surjani. Lilis Surjani dan [[Bing Slamet]] masing-masing menyanyikan lagu "[[Genjer-Genjer]]", karya seniman [[Banyuwangi]], M Arief, yang kelak divonis sebagai lagu yang terlarang, karena berhubungan erat dengan peristiwa [[Gerakan 30 September]] [[PKI]].
 
Popularitas Lilis Surjani mulai sering dikaitk-kaitkan dengan [[Soekarno|Bung Karno]]. Terutama, ketika ia menyanyikan lagu pujian untuk [[Soekarno|Bung Karno]] yang berjudul ''"OentoekUntuk Paduka Jang Mulia Presiden SoekarnoSukarno"'', karya Soetedjo yang terdapat pada album Lilis Surjani dibawah label Irama Record, musiknya di garap oleh Orkes Bayu di bawah pimpinan F Parera. Beberapa penggalan liriknya:
 
{{Cquote2|''Laguku ini ingin kupersembahkan pada paduka yang agung serta mulia,''