Hubungan Anabaptis dengan Yudaisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 27:
Uskup Ben Girod, pemimpin misi rekonsiliasi, telah menyatakan bahwa kaum Anabaptis harus menganut "Zionisme alkitabiah", bahwa Israel mempunyai hak untuk mempertahankan diri meskipun ada tradisi pasifisme Anabaptis , dan bahwa kaum Anabaptis liberal yang pro-Palestina "menyangkal orang Yahudi" dan menampilkan “dukungan arogan terhadap teroris”.<ref>{{cite web|url=https://www.jpost.com/Christian-In-Israel/Features/Amish-leaders-burden-to-reconcile-with-the-Jewish-people |title=Amish leader's 'burden' to reconcile with the Jewish people |publisher=[[The Jerusalem Post]] |access-date=2019-10-20}}</ref>
Karena lobi dari umat Kristen Palestina, khususnya Kairos Palestina, Gereja Mennonite AS mengeluarkan resolusi untuk melakukan divestasi kepemilikannya pada perusahaan-perusahaan yang mendapat keuntungan dari pendudukan Israel di Tepi Barat sebagai solidaritas dengan umat Kristen Palestina dan kelompok lain yang hidup di bawah pendudukan Israel. Resolusi yang memisahkan diri dari Israel juga mengecam antisemitisme, menyerukan kerja sama antaragama Anabaptis-Yahudi yang lebih besar, dan secara kritis mengkaji peran gereja dalam Holocaust. Resolusi tersebut sebelumnya ditolak karena ketakutan Gereja akan dituduh antisemitisme. Mat Staver , seorang pendiri Evangelis dan ketua Liberty Counsel dan presiden Christian in Defense of Israel, mengkritik keputusan tersebut karena membingungkan, kontradiktif, dan antisemit, dan menuduh Gereja Mennonite AS berkeinginan untuk "menghancurkan Israel".<ref>{{cite web|url=https://www.jpost.com/Christian-News/Mennonites-resolution-is-antisemitic-and-unwise-legal-expert-says-499176 |title=MENNONITES' RESOLUTION IS 'ANTISEMITIC AND UNWISE,' LEGAL EXPERT SAYS |publisher=[
== Referensi ==
|