Istilah Yahudi–Kristen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lutherchrist (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Lutherchrist (bicara | kontrib)
Tag: kemungkinan perlu dirapikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 8:
 
Istilah "Kristen Judæo" pertama kali muncul dalam surat Alexander McCaul tertanggal 17 Oktober 1821.{{efn|"Dari semua yang saya lihat, hanya ada satu cara untuk mewujudkan tujuan Serikat ini, yaitu dengan mendirikan komunitas Kristen Yahudi, sebuah kota perlindungan, di mana semua orang yang ingin dibaptis dapat memperoleh penghasilan roti mereka."<ref>{{cite journal |last1=M'Caul |first1=Alexander |year=1820–1821 |title=Extract of a Letter From Mr. M'Caul |journal=The Jewish Expositor, and Friend of Israel |volume=V |pages=478 |url=https://books.google.com/books?id=dSYbAAAAYAAJ}}</ref>}} Istilah dalam hal ini mengacu pada orang Yahudi yang berpindah agama menjadi Kristen.<ref>Judæo-, Judeo- in the [[Oxford English Dictionary]], Second Edition. Accessed online 2008-07-21</ref> Istilah ini juga digunakan oleh Joseph Wolff pada tahun 1829, mengacu pada jenis gereja yang menjalankan beberapa tradisi Yahudi untuk mengubah agama Yahudi.<ref>{{cite book |title=Missionary Journal of the Rev. Joseph Wolff, Missionary to the Jews |last=Wolff |first=Joseph |author-link=Joseph Wolff |year=1829 |volume=III |publisher=James Duncan |location=London |page=314 |url=https://books.google.com/books?id=Cd8_AAAAcAAJ&q=Judeo-Christian&pg=PA314}}</ref> Mark Silk menyatakan pada awal abad ke-19 istilah ini "paling banyak digunakan (dalam bahasa Prancis dan juga Inggris) untuk merujuk pada para pengikut awal Yesus yang menentang" keinginan Rasul Paulus dan ingin "membatasi pesan Yesus kepada orang-orang Yahudi dan yang bersikeras mempertahankan hukum dan ritual Yahudi".<ref name="Silk-NCR-2019">{{cite web |last1=Silk |first1=Mark |title=Mark Silk on the history of the term 'Judeo-Christian' |url=https://www.ncronline.org/news/opinion/distinctly-catholic/mark-silk-history-term-judeo-christian |website=National Catholic Reporter |access-date=18 March 2020 |date=15 April 2019}}</ref>
 
Friedrich Nietzsche menggunakan istilah Jerman "Judenchristlich" ("Yahudi-Kristen") untuk menggambarkan dan menekankan apa yang dia yakini sebagai aspek-aspek yang terabaikan dari kesinambungan yang ada antara pandangan dunia Yahudi dan Kristen. Ungkapan tersebut muncul dalam The Antichrist, diterbitkan pada tahun 1895 tetapi ditulis beberapa tahun sebelumnya; pengembangan argumen Nietzsche yang lebih lengkap dapat ditemukan dalam karya sebelumnya, ''On the Genealogy of Morality''.
 
Konsep etika Yudeo-Kristen atau nilai-nilai Yahudi-Kristen dalam pengertian etis (bukan teologis atau liturgi) digunakan oleh George Orwell pada tahun 1939, bersama dengan frasa "skema moral Yudaeo-Kristen". [6] Menurut teolog Richard L. Rubenstein , "penafsiran normatif Yudaeo-Kristen atas sejarah" adalah memperlakukan penderitaan manusia, seperti wabah penyakit, sebagai hukuman atas kesalahan manusia. [7]
 
== Referensi ==