Pertempuran Sungai Kaikos: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 31:
 
== Imbas ==
Sesudah memenangkan pertempuran ini, [[Atalos I]] mulai memakai julukan ''[[Soter]]'' (Juru Selamat), dan secara resmi digelari ''[[basileus]]'' (raja) atas Pergamon. Kemenangan di hulu Sungai Kaikos melambungkan ketenaran Atalos I, sehingga ia pun memerintahkan pembangunan berbagai monumen peringatan kemenangan yang ditemukan kembali oleh para arkeolog berabad-abad kemudian. Bahkan menjelangpada akhirmasa hayatnyatuanya, ketika hendak mengirimkan arca-arca ke Atena, ia memerintahkan supaya arca dirinya dibuat menyerupai penampilannya di dalam pertempuran ini.<ref name="hansen" />
 
Pujangga [[Pausanias]] meninggalkan sepenggal keterangan yang cukup menarik. Ia meriwayatkanmencatat bahwaramalan Hetentang recordedPertempuran whatSungai wasKaikos purportedlyyang akonon prophecydiucapkan of theoleh [[sibylsibila]] Fainis, dan dicatat satu generasi sebelum terjadinya pertempuran ini, yang meramalkan terjadinya pertempuran ini the battle and statesperistiwanya asbenar-benar followsterjadi:<ref>Pausanias, [https://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Paus.+10.15.3 10.15.3].</ref><ref name="hansen" />
 
{{poemquote|HattaMaka sungguhsesungguhnya, sesudah menyeberangi selat sempit [[Selat Dardanella|Helespontos]],
Bala Galia pemorak-poranda akan memekik; lantas dengan serampangan
The devastating host of the Gauls shall pipe; and lawlessly
mereka akan menerjang Asia; dan akan sangat parahlah celaka yang ditimpakan Dewata
They shall ravage Asia; and much worse shall God do
bagike atas orang-orang yang berdiam di tepi laut
hanya untuk sesaat lamanya. Lantaran tidak lama kemudian putra Sang [[Kronos]]
For a short while. For right soon the son of [[Cronus|Cronos]]
Akanakan bangkitbangkitkan seorang penolong, anak berkundang seekor banteng piaraanpeliharaan [[Zeus]]
Yangyang akan mendatangkantimpakan ke atas sekalian orang Galia, onhari all the Gauls shall bring a day of destructionkebinasaan.}}
 
According toMenurut Pausanias, theungkapan "sonanak of the bullbanteng", thedan "one withinsan bullbertanduk hornsbanteng" ismerupakan akiasan poeticpuitis referenceuntuk to AttalusAtalos I.<ref name="hansen">{{cite book |last=Hansen |first=Esther V. |author-link= |date=1971 |orig-date=1947 |title=The Attalids of Pergamon |location=Ithaca anddan London |publisher=Cornell University Press |series=Cornell Studies in Classical Philology, VolumeJilid 36 |edition=Second 2|isbn=0-8014-0615-3 |lccn=71-142284 |pages=30–33}}</ref>
 
Demi menggembar-gemborkan kemenangannya, Atalos I mendanai pembuatan berbagai karya seni sebagai tanda peringatan peristiwa Pertempuran Sungai Kaikos, antara lain sebuah monumen di [[akropolis]] kota [[Pergamon]] yang dihiasi arca-arca, termasuk arca [[Galia Sekarat]] dan arca [[Galia Ludovisi]] yang terkenal itu.<!--
To popularize the victory, Attalus funded the creation of artwork celebrating it. Among others, a monument was erected at the [[acropolis]] of [[Pergamon]] that included the famous sculptures the [[Dying Gaul]] and the [[Ludovisi Gaul]].
 
AfterSe the defeat, the [[Galatians (people)|Galatians]] continued to be a serious threat to the states of Asia Minor. The Pergamenes and Galatians would fight again at the [[Battle of Aphrodisium]]. In fact, the Galatians continued to be a threat even after their defeat by the Romans under [[Gnaeus Manlius Vulso (consul 189 BC)|Gnaeus Manlius Vulso]] in the [[Galatian War]]. From this point until the region's annexation by the [[Roman Republic]], they were virtually ignored as they had no access to the sea. -->
 
== Lihat pula ==