Hadis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
k {{artikel bagus}}
Wiendietry (bicara | kontrib)
restruktur, add more references
Baris 1:
{{Islam}}
'''Hadits''' (bahasa arab:<big><big> &#1575;&#1604;&#1581;&#1583;&#1610;&#1579;</big></big>) secara literal berarti perkataan atau percakapan. Dalam terminologi [[Islam]] perkataan dimaksud adalah perkataan dari Nabi [[Muhammad]] SAW. Namun sering kali kata ini mengalami perluasan makna sehingga disinonimkan dengan [[sunnah]] sehingga berarti segala perkataan (sabda), perbuatan dan, ketetapan danmaupun persetujuan dari [[Muhammad|Nabi Muhammad SAW]] yang dijadikan ketetapan ataupun [[Hukum Islam|hukum]] dalam agama. Hadits dijadikansebagai sumber hukum dalam agama Islam selainmemiliki kedudukan kedua pada tingkatan sumber hukum dibawah [[Al Qur'an]], [[Ijma]] dan [[Qiyas]].
 
==Struktur Hadits==
Ada banyak [[ulama]] periwayat Hadits, namun yang sering digunakan dalam fikih Islam ada tujuh yakni [[Imam Bukhari]], [[Imam Muslim]], [[Imam Abu Daud]], [[Imam Turmudzi]], [[Imam Ahmad]], [[Imam Nasa'i]], dan [[Imam Ibnu Majah]].
Secara struktur hadits terdiri atas dua komponen utama yakni sanad/isnad(rantai penutur) dan matan(redaksi).
 
:contoh:''Musaddad mengabari bahwa Yahyaa sebagaimana diberitakan oleh Shu'bah, dari Qatadah dari Anas dari Rasulullah SAW bahwa beliau bersabda:"Tidak beriman diantara kamu sekalian hingga kamu mencintai saudaramu seperti kamu mencintai dirimu sendiri" (Hadits riwayat [[Bukhari]])''
Ada bermacam-macam Hadits, seperti yang diuraikan di bawah ini.
===Sanad===
 
Sanad ialah rantai penutur/perawi (periwayat) hadits. Sanad terdiri atas seluruh penutur mulai dari orang yang mencatat hadits tersebut dalam bukunya (kitab hadits) hingga mencapai Rasulullah. Jika diambil dari contoh sebelumnya maka sanad hadits bersangkutan adalah
==Hadits yang dilihat dari banyak sedikitnya Perawi==
:''Al-Bukhari > Musaddad > Yahyaa > Shu’bah > Qataadah > Anas > Nabi Muhammad SAW''
 
Sebuah hadits dapat memiliki beberapa sanad dengan jumlah penutur bervariasi dalam lapisan sanadnya, lapisan dalam sanad disebut dengan thaqabah. Signifikansi jumlah sanad dan penutur dalam tiap thaqabah sanad akan menentukan derajat hadits tersebut, hal ini dijelaskan lebih jauh pada klasifikasi hadits.
===Hadits Mutawatir===
 
Hadits yang diriwayatkan oleh sekelompok orang dari beberapa sanad yang tidak mungkin sepakat untuk berdusta. Berita itu mengenai hal-hal yang dapat dicapai oleh panca indera. Dan berita itu diterima dari sejumlah orang yang semacam itu juga. Berdasarkan itu, maka ada syarat yang harus dipenuhi baru bisa dikatakan Hadits Mutawatir:
 
# Isi hadits itu harus hal-hal yang dapat dicapai oleh panca indera
# Orang yang menceritakannya harus sejumlah orang yang menurut ada kebiasaan, tidak mungkin untuk berdusta. Sifatnya Qath'iy.
# Pemberita-pemberita itu terdapat pada semua generasi yang sama.
 
===Hadits Ahad===
Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh seorang atau lebih tetapi tidak mencapai tingkat mutawatir. Sifatnya atau tingkatannya "Zhonniy".
Kebanyakan ulama membagi Hadits Ahad itu kepada tiga macam, yaitu
 
====Hadits Shahih====
Menurut [[Ibnu Sholah]] ialah Hadits yang bersambung sanad. diriwayatkan oleh orang yang adil, dlobit dari orang yang adil lagi dlobit hingga akhirnya tidak syadz (tidak bertentangan dengan hadits lain yang lebih shahih) dan tidak mu'allal (tidak cacat). Jadi hadits Shahih itu memenuhi syarat sebagai berikut :
 
# Harus bersambung sanadnya
# Diriwayatkan oleh orang/perawi yang adil.
# Diriwayatkan oleh orang yang dlobit (kuat ingatannya)
# Tidak syadz (tidak bertentangan dengan hadits lain yang lebih shahih)
# Tidak cacat walaupun tersembunyi.
# kandungan Isinya tidak bertentangan dengan Al-Qur'an.
 
====Hadits Hasan====
Ialah hadits yang banyak sumbernya atau jalannya dan dikalangan perawinya tidak ada yang disangka dusta dan tidak syadz.
 
====Hadits dla'if====
Ialah hadits yang tidak bersambung sanad dan diriwayatkan oleh orang yang tidak adil dan tidak dlobit, syadz dan cacat. Ulama yang membagihadits menjadi tiga macam itu ialah At Turmudzy. Sebelumnya pada ulama membagi hadits menjadi dua yakni hadits Shahih dan hadits dla'if.
 
==Macam Periwayatan==
 
===Hadits yang bersambung sanadnya===
Hadits ini adalah hadits yang bersambung sanadnya hingga Nabi Muhammad SAW. Hadits ini disebut '''Hadits Marfu' atau Maushul.
 
===Hadits yang terputus sanadnya===
====Hadits Mu'allaq====
Hadits ini disebut juga hadits yang tergantung, yaitu hadits yang permulaan sanadnya dibuang bail seorang atau lebih hingga akhir sanadny, yang berarti termasuk hadits dla'if.
 
====Hadits Mursal====
Disebut juga hadits yang dikirim yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Tabi'in dari Nabi Muhammad SAW tanpa menyebutkan sahabat tempat menerima hadits itu
 
====Hadits Mudallas====
Disebut juga hadits yang disembunyikan cacatnya. Yaitu Hadits yang diriwayatkan oleh melalui sanad yang memberikan kesan seolah-olah tidak ada cacatnya, padahal sebenarnya ada, baik dalam sanad atau pada gurunya. Jadi Hadits Mudallas ini ialah hadits yang ditutup-tutupi kelemahan sanadnya
 
====Hadits Munqathi====
Disebut juga hadits yang terputus yaitu hadits yang gugur atau hilang seorang atau dua orang perawi selain sahabat dan Tabi'in.
 
====Hadits Mu'dlol====
Disebut hadits yang terputus sanadnya yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Tabi'it Tabi'in dari Nabi Muhammad SAW atau dari Sahabat tanpa menyebutkan Tabi'in yang menjadi sanadnya. Kesemuanya itu dinilai dari ciri Hadits Shahih tersebut di atas adalah termasuk hadits-hadits dlaif
 
==Hadits-hadits Dlaif disebabkan oleh cacat perawi==
 
===Hadits Maudlu'===
Yang berarti yang dilarang, yaitu hadits dalam sanadnya terdapat Rawi yang berdusta atau dituduh dusta. jadi hadits itu adalah karangannya sendiri bahkan tidak pantas disebut hadits.
 
===Hadits Matruk===
 
yang berarti hadits yang ditinggalkan yaitu Hadits yang hanya dirwayatkan oleh seorang perawi saja dan perawi itu dituduh berdusta.
 
===Hadits Mungkar===
 
Yaitu hadits yang hanya diriwayatkan oleh seorang perawi yang lemah yang bertentangan dengan hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang terpercaya/jujur.
 
===Hadits Mu'allal===
 
Artinya hadits yang dinilai sakit atau cacat yaitu hadits yang didalamnya terdapat cacat yang tersembunyi. Menurut [[Ibnu Hajar Al Atsqalani]] bahwa hadis Mu'allal ialah hadits yang nampaknya baik tetapi setelah diselidiki ternyata ada cacatnya. Hadits ini biasa juga disebut '''Hadits Ma'lul''' (yang dicacati) dan disebut Hadits Mu'tal (Hadits sakit atau cacat)
 
===Hadits Mudlthorib===
 
Artinya hadits yang kacau yaitu hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi dari beberapa sanad dengan matan (isi) kacau atau tidaksama dan kontradiksi dengan yang dikompromikan
 
===Hadits Maqlub===
 
Artinya hadits yang terbalik yaitu hadits yang diriwayatkan ileh perawi yang dalamnya tertukar dengan mendahulukan yang belakang atau sebaliknya baik berupa sanad (silsilah) maupun matan (isi)
 
===Hadits Munqalib===
 
Yaitu Hadits yang terbalik sebagian lafalnya hingga pengertiannya berubah
 
===Hadits Mudraj===
 
Yaitu Hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi yang didalamnya terdapat tambahan yang bukan hadits, baik keterangan tambahan dari perawi sendiri atau lainnya
 
===Hadits Syadz===
 
Hadits yang jarang yaitu hadits yang diriwayatkan oleh perawi orang yang terpercaya yang bertentangan dengan hadits lain yang diriwayatkan dari perawi-perawi (periwayat/pembawa) yang tsiqah pula. Demikian menurut sebagian ulama [[Hijaz]] sehingga jarang dihapal ulama hadits. sedang yang banyak dihapal ulama hadits disebut hadits Mahfudz
 
==Beberapa pengertian dalam ilmu hadits==
 
* Muttafaq 'Alaih:
 
Artinya disepakati atasnya yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari sumber sahabat yang sama, dikenal dengan '''Hadits Bukhari dan Muslim'''
 
* As Sab'ah berarti tujuh perawi yaitu:
# [[Imam Ahmad]]
# [[Imam Bukhari]]
# [[Imam Muslim]]
# [[Imam Abu Daud]]
# [[Imam Turmudzi]]
# [[Imam Nasa'i]]
# [[Imam Ibnu Majah]]
 
===Matan===
Matan ialah redaksi dari hadits. Dari contoh sebelumnya maka matan hadits bersangkutan ialah:
:''"Tidak beriman diantara kamu sekalian hingga kamu mencintai saudaramu seperti kamu mencintai dirimu sendiri"''
==Klasifikasi Hadits==
Hadits dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria yakni bermulanya ujung sanad, keutuhan rantai sanad, jumlah penutur (periwayat) serta tingkat keaslian hadits (dapat diterima atau tidaknya hadits bersangkutan)
===Berdasarkan ujung sanad===
Berdasarkan klasifikasi ini hadits dibagi menjadi 3 golongan yakni marfu' (terangkat), mauquf (terhenti) dan maqtu' :
* Hadits Marfu' adalah hadits yang sanadnya berujung langsung pada Nabi Muhammad SAW (contoh:hadits sebelumnya)
* Hadits Mauquf adalah hadits yang sanadnya terhenti pada para [[sahabat nabi]] tanpa ada tanda-tanda baik secara perkataan maupun perbuatan yang menunjukkan derajat marfu'. Contoh: Al Bukhari dalam kitab Al-Fara'id (hukum waris) menyampaikan bahwa Abu Bakar, Ibnu Abbas dan Ibnu Al-Zubair mengatakan: "Kakek adalah (diperlakukan seperti) ayah". Namun jika ekspresi yang digunakan sahabat seperti "Kami diperintahkan..", "Kami dilarang untuk...", "Kami terbiasa... jika sedang bersama rasulullah" maka derajat hadits tersebut tidak lagi mauquf melainkan setara dengan marfu'.
* Hadits Maqtu' adalah hadits yang sanadnya berujung pada para [[Tabi'in]] (penerus). Contoh hadits ini adalah: [[Imam Muslim]] meriwayatkan dalam pembukaan sahihnya bahwa Ibnu Sirin mengatakan: "Pengetahuan ini (hadits) adalah agama, maka berhati-hatilah kamu darimana kamu mengambil agamamu".
Keaslian hadits yang terbagi atas golongan ini sangat bergantung pada beberapa faktor lain seperti keadaan rantai sanad maupun penuturnya. Namun klasifikasi ini tetap sangat penting mengingat klasifikasi ini membedakan ucapan dan tindakan Rasulullah SAW dari ucapan para sahabat maupun tabi'in dimana hal ini sangat membantu dalam area perdebatan dalam fikih ( Suhaib Hasan, Science of Hadits).
===Berdasarkan keutuhan rantai/lapisan sanad===
Berdasarkan klasifikasi ini hadits terbagi menjadi beberapa golongan yakni Musnad, Munqati', Mu'allaq, Mu'dal dan Mursal. Keutuhan rantai sanad maksudnya ialah setiap penutur pada tiap tingkatan dimungkinkan secara waktu dan kondisi untuk mendengar dari penutur diatasnya.
:Ilustrasi sanad : ''Pencatat Hadits > penutur 4> penutur 3 > penutur 2 (tabi'in) > penutur 1(Para sahabat) > Rasulullah SAW''
* Hadits Musnad, sebuah hadits tergolong musnad apabila urutan sanad yang dimiliki hadits tersebut tidak terpotong pada bagian tertentu. Yakni urutan penutur memungkinkan terjadinya transfer hadits berdasarkan waktu dan kondisi.
* Hadits Mursal. Bila penutur 1 tidak dijumpai atau dengan kata lain seorang tabi'in menisbatkan langsung kepada Rasulullah SAW (contoh: seorang tabi'in (penutur2) mengatakan "Rasulullah berkata" tanpa ia menjelaskan adanya sahabat yang menuturkan kepadanya).
* Hadits Munqati' . Bila sanad putus pada salah satu penutur yakni penutur 4 atau 3
* Hadits Mu'dal bila sanad terputus pada dua generasi penutur berturut-turut.
* Hadits Mu'allaq bila sanad terputus pada penutur 4 hingga penutur 1 (Contoh: "Seorang pencatat hadits mengatakan, telah sampai kepadaku bahwa Rasulullah mengatakan...." tanpa ia menjelaskan sanad antara dirinya hingga Rasulullah).
===Berdasarkan jumlah penutur===
Jumlah penutur yang dimaksud adalah jumlah penutur dalam tiap tingkatan dari sanad, atau ketersediaan beberapa jalur berbeda yang menjadi sanad hadits tersebut. Berdasarkan klasifikasi ini hadits dibagi atas hadits Mutawatir dan hadits Ahad.
* Hadits mutawatir, adalah hadits yang diriwayatkan oleh sekelompok orang dari beberapa sanad dan tidak terdapat kemungkinan bahwa mereka semua sepakat untuk berdusta bersama akan hal itu. Jadi hadits mutawatir memiliki beberapa sanad dan jumlah penutur pada tiap lapisan (thaqabah) berimbang. Para [[ulama]] berbeda pendapat mengenai jumlah sanad minimum hadits mutawatir (sebagian menetapkan 20 dan 40 orang pada tiap lapisan sanad). Hadits mutawatir sendiri dapat dibedakan antara dua jenis yakni mutawatir lafzhy (redaksional sama pada tiap riwayat) dan ma'nawy (pada redaksional terdapat perbedaan namun makna sama pada tiap riwayat)
* Hadits ahad, hadits yang diriwayatkan oleh sekelompok orang namun tidak mencapai tingkatan mutawatir. Hadits ahad kemudian dibedakan atas tiga jenis antara lain :
** Gharib, bila hanya terdapat satu jalur sanad (pada salah satu lapisan terdapat hanya satu penutur, meski pada lapisan lain terdapat banyak penutur)
** Aziz, bila terdapat dua jalur sanad (dua penutur pada salah satu lapisan)
** Mashur, bila terdapat lebih dari dua jalur sanad (tiga atau lebih penutur pada salah satu lapisan) namun tidak mencapai derajat mutawatir.
===Berdasarkan tingkat keaslian hadits===
Kategorisasi tingkat keaslian hadits adalah klasifikasi yang paling penting dan merupakan kesimpulan terhadap tingkat penerimaan atau penolakan terhadap hadits tersebut. Tingkatan hadits pada klasifikasi ini terbagi menjadi 4 tingkat yakni shahih, hasan, da'if dan maudu'
* Hadits Shahih, yakni tingkatan tertinggi penerimaan pada suatu hadits. Hadits shahih memenuhi persyaratan sebagai berikut:
*# Sanadnya bersambung;
*# Diriwayatkan oleh penutur/perawi yg adil, memiliki sifat istiqomah, berakhlak baik, tidak fasik, terjaga muruah (kehormatan)-nya, dan kuat ingatannya.
*# Matannya tidak mengandung kejanggalan/bertentangan(syadz) serta tidak ada sebab tersembunyi atau tidak nyata yg mencacatkan hadits .
* Hadits Hasan, bila hadits yg tersebut sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh rawi yg adil namun tidak sempurna ingatannya, serta matannya tidak syadz serta cacat.
* Hadits Dhaif (lemah), ialah hadits yang sanadnya tidak bersambung (dapat berupa mursal, mu’allaq, mudallas, munqati’ atau mu’dal)dan diriwayatkan oleh orang yang tidak adil atau tidak kuat ingatannya, mengandung kejanggalan atau cacat.
* Hadits Maudu', bila hadits dicurigai palsu atau buatan karena dalam sanadnya dijumpai penutur yang memiliki kemungkinan berdusta.
===Jenis-jenis lain===
Adapun beberapa jenis hadits lainnya yang tidak disebutkan dari klasifikasi di atas antara lain:
* Hadits Matruk, yang berarti hadits yang ditinggalkan yaitu Hadits yang hanya dirwayatkan oleh seorang perawi saja dan perawi itu dituduh berdusta.
* Hadits Mungkar, yaitu hadits yang hanya diriwayatkan oleh seorang perawi yang lemah yang bertentangan dengan hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang terpercaya/jujur.
* Hadits Mu'allal, artinya hadits yang dinilai sakit atau cacat yaitu hadits yang didalamnya terdapat cacat yang tersembunyi. Menurut [[Ibnu Hajar Al Atsqalani]] bahwa hadis Mu'allal ialah hadits yang nampaknya baik tetapi setelah diselidiki ternyata ada cacatnya. Hadits ini biasa juga disebut '''Hadits Ma'lul''' (yang dicacati) dan disebut Hadits Mu'tal (Hadits sakit atau cacat)
* Hadits Mudlthorib, artinya hadits yang kacau yaitu hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi dari beberapa sanad dengan matan (isi) kacau atau tidaksama dan kontradiksi dengan yang dikompromikan
* Hadits Maqlub, yakni hadits yang terbalik yaitu hadits yang diriwayatkan ileh perawi yang dalamnya tertukar dengan mendahulukan yang belakang atau sebaliknya baik berupa sanad (silsilah) maupun matan (isi)
* Hadits Munqalib, yaitu hadits yang terbalik sebagian lafalnya hingga pengertiannya berubah
* Hadits Mudraj, yaitu hadits yang mengalami penambahan isi oleh perawinya
* Hadits Syadz, Hadits yang jarang yaitu hadits yang diriwayatkan oleh perawi orang yang terpercaya yang bertentangan dengan hadits lain yang diriwayatkan dari perawi-perawi yang lain.
* Hadits Mudallas, disebut juga hadits yang disembunyikan cacatnya. Yaitu Hadits yang diriwayatkan oleh melalui sanad yang memberikan kesan seolah-olah tidak ada cacatnya, padahal sebenarnya ada, baik dalam sanad atau pada gurunya. Jadi Hadits Mudallas ini ialah hadits yang ditutup-tutupi kelemahan sanadnya
==Ulama periwayat hadits==
Terdapat banyak [[ulama]] periwayat Hadits, namun yang sering digunakan dalam fikih Islam ada tujuh yakni [[Imam Bukhari]], [[Imam Muslim]], [[Imam Abu Daud]], [[Imam Turmudzi]], [[Imam Ahmad]], [[Imam Nasa'i]], dan [[Imam Ibnu Majah]].
==Kitab-kitab Hadits==
Beberapa kitab hadits yang masyhur/populer antara lain:
# [[Riyadhus Shalihin]]
# [[Shahih Bukhari]]
# [[Shahih Muslim]]
==Beberapa istilah dalam ilmu hadits==
Berdasarkan siapa yang meriwayatkan, terdapat beberapa istilah yang dijumpai pada ilmu hadits antara lain:
* Muttafaq 'Alaih (disepakati atasnya) yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari sumber sahabat yang sama, dikenal dengan ''Hadits Bukhari dan Muslim''
* As Sab'ah berarti tujuh perawi yaitu: [[Imam Ahmad]], [[Imam Bukhari]], [[Imam Muslim]], [[Imam Abu Daud]], [[Imam Turmudzi]], [[Imam Nasa'i]] dan [[Imam Ibnu Majah]]
* As Sittah maksudnya enam perawi yakni mereka yang tersebut diatas selain Ahmad bin Hambal
 
* Al Khamsah maksudnya lima perawi yaitu mereka yang tersebut diatas selain Imam Bukhari dan Imam Muslim
 
* Al Arba'ah maksudnya empat perawi yaitu mereka yang tersebut di atas selain Ahmad, Imam Bukhari dan Imam Muslim
 
* Ats tsalatsah maksudnya tiga perawi yaitu mereka yang tersebut di atas selain Ahmad, Imam Bukhari, Imam Muslim dan Ibnu Majah.
==Referensi==
 
* {{id}} [http://www.mail-archive.com/assunnah@yahoogroups.com/msg02893.html Musthohalul hadits, Istilah-istilah hadits. Milis Assunnah]
* Rawi, perawi yaitu orang yang meriwayatkan hadits
* {{id}} [http://pks-anz.org/modules.php?op=modload&name=News&file=article&sid=791 Hadits Ahad, Ust. Ahmad Syarwat, Lc.]
 
* {{en}} [http://www.ahya.org/amm/modules.php?name=Sections&op=viewarticle&artid=7&page=1 Introduction to the Science of Hadith Classification by Shaikh (Dr.) Suhaib Hassan]
* Sanad berarti sandaran yaitu jalan matan dari Nabi Muhammad SAW sampai kepada orang yang mengeluarkan (mukhrij) hadits itu atau mudawwin (orang yang menghimpun atau membukukan) Hadits. Sanad biasa disebut dengan Isnad berarti penyandaran. Pada dasarnya orang atau ulama yang menjadi sanad hadits itu adalah perawi juga.
 
* Matan ialah isi Hadits baik berupa sabda Nabi Muhammad SAW, maupun berupa perbuatan Nabi Muhammad SAW yang diceritakan oleh sahabat atau berupa taqrirnya.
 
 
==Beberapa kitab hadits yang masyhur/populer==
 
# [[Riyadhus Shalihin]]
# [[Shahih Bukhari]]
# [[Shahih Muslim]]
 
[[kategori:Islam]]