Kerajaan Kadiri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rakehino (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Rakehino (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 187:
Cerita Panji dengan tokoh sentral Inu Kertapati dan Galuh Chandrakirana memiliki banyak versi dan tersebar hingga ke wilayah [[Asia Tenggara]]. Selain [[Jawa]], [[Bali]], [[Kalimantan]], dan [[Sumatera]], kisah Panji juga menyebar hingga ke [[Thailand]], [[Kamboja]], [[Laos]], [[Filipina]], [[Malaysia]], [[Vietnam]] dan [[Myanmar]].<ref>https://www.museumnasional.or.id/panji-cerita-asli-indonesia-1836</ref> Tokoh Raden Inu Kertapati diadaptasi dalam karya sastra dan drama tari dengan nama yang bervariasi, seperti ''Inao/อิเหนา'' (Siam), ''Inav/Eynao'' (Khmer), atau ''E-naung'' (Birma), sementara Dewi Sekartaji dikenal sebagai Bussaba/Bessaba. Di Sulawesi, ada cerita panji yang ditulis dalam [[bahasa Makassar]], yang disebut ''Hikayat Cekele'' (Bahasa Melayu: ''Cekel'').<ref>Dr. Cense (1889). ''Band. Tijdschr. V. Ind. Taal, Land-en Volkenkunde 32'', h. 424; Poerbatjaraka (1968). ''Tjerita Pandji dalam Perbandingan''. h. 410; Nugroho, Irawan Djoko (2011). ''Majapahit Peradaban Maritim''. h. 42 dan 355.</ref>
[[File:KITLV 87724 - Isidore van Kinsbergen - Rock inscription on the Dijeng plateau - Before 1900.tif||thumb|right|185px|Prasasti Dieng VIII bentuk aksara kuadrat yang terpahat di dinding tebing di [[Dataran Tinggi Dieng]]]]
Pada era Panjalu atau sering juga disebut Kadiri, penulisan penanggalan pada prasasti terbilang lengkap. Menurut [[Johannes Gijsbertus de Casparis|de Casparis]] , prasasti eramasa Kadiri umumnya memiliki 14 hingga 15 unsur penanggalan, berupa tahun (warsa), bulan (masa), paksa, tithi, minggu, planet, naksatra, dewata, yoga, wuku, karana, mandala, parwesa, rasi. Unsur-unsur penanggalan initersebut menunjukkan kemajuan pengetahuan leluhur terkait astronomi tradisional. Pengetahuan akan waktu ditandai juga dengan bintang, planet, rasi dan elemen langit lainnya.
 
Pada zaman Kediri dikenali memiliki gaya dalam penulisan aksaranya yang disebut dengan aksara ''"Kadiri kwadrat"'' atau aksara kuadrat yaitu merupakan [[aksara Kawi]] yang ditulis besar dan tebal serta memiliki ciri khas penulisannya tersendiri yang menonjol dan bentuk huruf umumnya menyerupai persegi empat atau [[bujursangkar]] dengan ditulis timbul. Karena bentuknya yang persegi empat ini maka dinamakan dengan aksara kwadrat. hurufnya yang ditonjolkan ke luar, menyerupai seperti pahatan [[relief]]. Juga dihiasi ukiran tumbuh-tumbuhan beserta ornamentasi ular dan lainnya. Menjadikan aksara Kadiri kwadrat selain indah juga sebagai identitas budaya dari masa kerajaan Kediri. Pada masa kejayaan kerajaan Kadiri, aksara kwadrat juga berfungsi menunjukkan pengaruh pada daerah-daerah di sekitarnya. Persebaran aksara Kadiri kwadrat meliputi Wilayah [[Jawa Timur]], [[Jawa Tengah]] (tebing batu di Dataran Tinggi Dieng), [[Bali]] bahkan juga diketemukan di [[Candi Muaro Jambi]] di [[Sumatera]].