Haya, Tehoru, Maluku Tengah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambahkan sejarah Negeri Haya Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan menambah tag nowiki VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Typo huruf dan tulisan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 13:
}}
'''Haya''' adalah sebuah [[Negeri (Maluku Tengah)|negeri]] di Kecamatan [[Tehoru, Maluku Tengah|Tehoru]], [[Kabupaten Maluku Tengah]], Provinsi [[Maluku]].
Baris 30 ⟶ 31:
3. Dari Nama Marga atau Kampung: Salah satu interpretasi yang paling kuat adalah Negeri Haya diambil dari nama Marga Haya atau kampung kekuasaan Marga Haya. Wilayah ini mencakup perkampungan perbatasan Hahan hingga Kotalu, dan keberadaan Marga Haya memiliki kontribusi besar dalam pembentukan dan perkembangan pemukiman penduduk. Tradisi dan praktik adat yang terjaga hingga kini menunjukkan keberadaan yang berkelanjutan dari masyarakat yang membangun Negeri Haya.
Baris 38 ⟶ 40:
Perjalanan sejarah menunjukkan bahwa penyebaran penduduk ke Pulau Ambon, Pulau Haruku, dan Pulau Saparua berasal dari Pulau Seram. Pintu gerbang menuju Seram Selatan terletak di Negeri Haya, Kecamatan Tehoru. Legenda dan cerita rakyat yang tersebar dari mulut ke mulut mengenai transformasi penyebaran penduduk tersebut secara umum berkisar pada kawasan Manusela yang kemudian turun ke pesisir Seram Selatan melalui Negeri Haya.
Pada awal abad ke-14, proses urbanisasi mulai terjadi dari pegunungan Manusela ke pesisir Seram Selatan. Pada sekitar tahun 1320, beberapa perkampungan besar telah terbentuk di pesisir tersebut, dihuni oleh berbagai marga, baik yang berasal dari Manusela maupun pendatang dari Seram Timur.
Dalam perjalanan migrasi dari Manusela ke pesisir Seram Selatan, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi arah dan kecepatan perpindahan penduduk:
Baris 60 ⟶ 54:
4. Kontak dengan Pendatang Baru: Interaksi dengan masyarakat pendatang, baik dari Seram Timur maupun wilayah lain, membawa perubahan signifikan dalam budaya dan identitas lokal. Campur tangan dari luar memperkaya keragaman budaya yang ada dan membentuk pola-pola baru dalam kehidupan sehari-hari.
|