Lahar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 12:
 
== Deskripsi ==
Istilah "lahar" digunakan untuk menggambarkan campuran air dan puing-puing vulkanik yang mengalir bersama. Istilah ini tidak secara khusus menunjukkan ketebalan atau jumlah sedimen tertentu.<ref name="Vallance 649–664">{{Citation|last1=Vallance|first1=James W.|title=Chapter 37 - Lahars and Their Deposits|date=2015-01-01|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780123859389000377|encyclopedia=The Encyclopedia of Volcanoes (Second Edition)|pages=649–664|editor-last=Sigurdsson|editor-first=Haraldur|place=Amsterdam|publisher=Academic Press|language=en|isbn=978-0-12-385938-9|access-date=2021-03-26|last2=Iverson|first2=Richard M.}}</ref> Lahar dapat bervariasi dari aliran sungai normal dengan sedimen rendah (kurang dari 30%) hingga aliran yang sangat pekat (30 hingga 60% sedimen) atau aliran puing-puing (lebih dari 60% sedimen). Konsistensi dan perilakunya dapat berubah selama suatu kejadian karena perbedaan sedimen dan ketersediaan air. Lahar dingin disebut "primer" atau "sin-erupsi" jika terjadi bersamaan dengan aktivitas gunung berapi, dan "sekunder" atau "pascaletusan" jika terjadi setelahnya, sering kali disebabkan oleh curah hujan selama periode tenang atau fase tidak aktif.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Pierson|first=Thomas C|last2=Wood|first2=Nathan J|last3=Driedger|first3=Carolyn L|date=2014-12|title=Reducing risk from lahar hazards: concepts, case studies, and roles for scientists|url=https://appliedvolc.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13617-014-0016-4|journal=Journal of Applied Volcanology|language=en|volume=3|issue=1|doi=10.1186/s13617-014-0016-4|issn=2191-5040}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Kataoka|first=Kyoko S.|last2=Matsumoto|first2=Takane|last3=Saito|first3=Takeshi|last4=Kawashima|first4=Katsuhisa|last5=Nagahashi|first5=Yoshitaka|last6=Iyobe|first6=Tsutomu|last7=Sasaki|first7=Akihiko|last8=Suzuki|first8=Keisuke|date=2018-12|title=Lahar characteristics as a function of triggering mechanism at a seasonally snow-clad volcano: contrasting lahars following the 2014 phreatic eruption of Ontake Volcano, Japan|url=https://earth-planets-space.springeropen.com/articles/10.1186/s40623-018-0873-x|journal=Earth, Planets and Space|language=en|volume=70|issue=1|doi=10.1186/s40623-018-0873-x|issn=1880-5981}}</ref>
 
Terlepas dari konsistensi yang berbeda-beda, ukuran lahar juga sangat berbeda. Sebagai contoh, Lahar Osceola, yang dipicu oleh Gunung Rainier sekitar 5.600 tahun yang lalu di tempat yang sekarang menjadi negara bagian Washington, membentuk dinding lumpur besar sedalam 140 meter di ngarai White River, yang meliputi area seluas 330 kilometer persegi dan volume 2,3 kilometer kubik.<ref>{{Cite journal|date=1971|title=Professional Paper|language=en|doi=10.3133/pp677}}</ref> Lahar dingin yang mengalir dari puing-puing memiliki kekuatan untuk memusnahkan hampir semua bangunan yang dilaluinya, sedangkan lahar dingin yang mengalir sangat pekat dapat mengukir jalurnya sendiri, melemahkan bangunan dengan melemahkan fondasinya. Bahkan gubuk-gubuk yang rapuh pun dapat tetap berdiri setelah aliran seperti itu, namun dapat terkubur dalam lumpur yang mengeras hingga hampir seperti beton. Semakin lama lahar mengalir, viskositasnya akan berkurang, dan hujan akan semakin mengencerkannya, menciptakan campuran cairan yang mirip dengan pasir apung yang dapat terus bergerak selama berminggu-minggu, sehingga mempersulit upaya pencarian dan penyelamatan.<ref name=":0" />
 
Lahar dingin dapat bergerak dengan kecepatan yang berbeda-beda. Lahar yang lebih kecil, yang lebarnya hanya beberapa meter dan dangkal, dapat bergerak dengan kecepatan beberapa meter per detik. Namun, lahar yang lebih besar, dengan lebar ratusan meter dan kedalaman puluhan meter, dapat bergerak dengan kecepatan puluhan meter per detik, melebihi kecepatan 22 mph, sehingga mustahil bagi seseorang untuk menyelamatkan diri dengan berjalan kaki. Di medan yang curam, kecepatan lahar dapat melebihi 120 mph (200 kilometer per jam). Dengan kekuatannya yang luar biasa, lahar dingin dapat menimbulkan malapetaka yang dahsyat di sepanjang jalur yang berpotensi membentang lebih dari 300 kilometer (190 mil).<ref>{{Cite journal|date=1987|title=Open-File Report|language=en|doi=10.3133/ofr87297}}</ref>
 
== Lihat pula ==