Kanon Alkitab: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240109)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
Jonoo27 (bicara | kontrib)
Baris 99:
{{utama|Alkitab Protestan}}
 
Beberapa [[pengakuan iman Protestan]] menyebutkan nama-nama dari 27 kitab dalam kanon Perjanjian Baru, termasuk [[Pengakuan Iman Prancis]] (1559),<ref>[http://www.ccel.org/ccel/schaff/creeds3/Page_361.html Schaff, Philip. ''Creeds of the Evangelical Protestant Churches'', French Confession of Faith, hlm. 361]</ref> [[Pengakuan Iman Belgia]] (1561), dan [[Pengakuan Iman Westminster]] (1647). [[Pengakuan Iman Helvetik Kedua]] (1562), menegaskan bahwa "kedua Perjanjian adalah Firman Allah yang sejati" dan merujuk pada ''[[De Civitate Dei]]'' karya [[Agustinus]], pengakuan ini menolak kanonisitas Apokrifa.<ref>[[Pengakuan Iman Helvetik Kedua]], Bab 1, Tentang Kitab Suci Sebagai Firman Allah yang Sejati</ref> The [[Thirty-Nine Articles]], issued by the Church of England in 1563, names the books of the Old Testament, but not the New Testament. The Belgic Confession<ref>[http://creeds.net/belgic/ Belgic Confession 4. Canonical Books of the Holy Scripture]</ref> and the Westminster Confession named the 39 books in the Old Testament and, apart from the aforementioned New Testament books, expressly rejected the canonicity of any others.<ref>The Westminster Confession rejected the canonicity of the Apocrypha stating that "The books commonly called Apocrypha, not being of divine inspiration, are no part of the canon of the Scripture, and therefore are of no authority in the Church of God, nor to be any otherwise approved, or made use of, than other human writings." [[s:The Confession of Faith of the Assembly of Divines at Westminster#Chapter 1|Westminster Confession of Faith, 1646]]</ref>
Gereja-gereja [[Protestan]] memandang bahwa tidak ada kriteria pasti yang dapat dijadikan sebagai acuan kanonisitas [[Perjanjian Lama]]. Namun, menurut Yonky Karman, terdapat konsensus di kalangan para ahli yang menyebutkan empat hal yang dapat dijadikan sebagai dasar kanonisitas Perjanjian Lama:<ref name="Yonky"/>
* Kanonisitas dikaitkan dengan nubuat
* Kanonisitas dikaitkan dengan perjanjian (''covenant'')
* Kanonisitas Perjanjian Lama diteguhkan melalui referensi-referensi Perjanjian Baru terhadapnya
* Kanonisitas Perjanjian Lama diteguhkan oleh pemakaiannya dalam ibadah yang dilakukan umat Israel.
 
The Lutheran [[Epitome of the Formula of Concord]] of 1577 declared that the prophetic and apostolic Scriptures comprised the Old and New Testaments alone.<ref>{{Cite web |url=http://bookofconcord.org/fc-ep.php |title=The Epitome of the Formula of Concord – Book of Concord |access-date=19 August 2020 |archive-date=31 October 2020 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201031063041/http://bookofconcord.org/fc-ep.php |url-status=dead }}</ref> [[Luther's canon|Luther himself did not accept the canonicity of the Apocrypha]] although he believed that its books were "Not Held Equal to the Scriptures, but Are Useful and Good to Read".<ref>Brecht, Martin. Martin Luther. Volume 3, p. 98 James L. Schaaf, trans. Philadelphia: Fortress Press, 1985–1993. {{ISBN|0-8006-2813-6}}</ref> Lutheran and Anglican lectionaries continue to include readings from the Apocrypha.<ref name="Forward1981"/>
Sementara, menurutnya, ada beberapa hal yang menjadi dasar kanonisitas [[Perjanjian Baru]] yaitu:<ref name="Yonky"/>
* Dekat dengan tradisi kerasulan
* Diterima secara umum di kalangan jemaat (katolisitas)
* Bergantung pada [[ortodoks]]i
 
=== Kanon dari berbagai tradisi Kristen ===