Kerajaan Kadiri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rakehino (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Rakehino (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 189:
Pada era Panjalu atau sering disebut Kadiri, penulisan penanggalan pada prasasti terbilang lengkap. Menurut [[Johannes Gijsbertus de Casparis|de Casparis]] , prasasti masa Kadiri umumnya memiliki 14 hingga 15 unsur penanggalan, berupa tahun (warsa), bulan (masa), paksa, tithi, minggu, planet, naksatra, dewata, yoga, wuku, karana, mandala, parwesa, rasi. Unsur-unsur penanggalan tersebut menunjukkan kemajuan pengetahuan leluhur terkait astronomi tradisional. Pengetahuan akan waktu ditandai juga dengan bintang, planet, rasi dan elemen langit lainnya.
 
Pada zamanmasa Kediri dikenali memiliki gaya dalam penulisan aksaranya yang disebut dengan aksarahuruf ''"[[Kadiri kwadratKwadrat]]"'' (Kadiri Block Letter) atau aksara kuadrat yaitu merupakan [[aksara Kawi]] yang ditulis besar dan tebal serta memiliki ciri khas penulisannya tersendiri yang menonjol dan bentuk huruf umumnya menyerupai persegi empat atau [[bujursangkar]] dengan ditulis timbul. Karena bentuknya yang persegi empat ini maka dinamakan dengan aksara kwadrat., merupakan huruf spesifik yang hanya berasal dari "Masa Kadiri" dan tidak terdapat pada masa-masa Jawa Kuno lainnya, hurufnya yang ditonjolkan ke luar, menyerupai seperti pahatan [[relief]]. Juga dihiasi ukiran tumbuh-tumbuhan beserta ornamentasi ular dan lainnya. Menjadikan aksara Kadiri kwadrat selain indah juga sebagai identitas budaya dari masa kerajaan Kediri. Pada masa kejayaan kerajaan Kadiri, aksara kwadrat juga berfungsi menunjukkan pengaruh pada daerah-daerah di sekitarnya. Persebaran aksara Kadiri kwadrat meliputi Wilayah [[Jawa Timur]], [[Jawa Tengah]] (tebing batu di Dataran Tinggi Dieng), [[Bali]] bahkan juga diketemukan di [[Candi Muaro Jambi]] di [[Sumatera]].
 
=== Hubungan dengan Bali ===