Tersidilor, Pituruh, Purworejo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambah bagian etimologi
Fazily (bicara | kontrib)
Restored revision 17693742 by Medelam (talk): WP:RISET (TWGlobal)
Tag: Pembatalan
Baris 8:
|kode pos =54263
|nama pemimpin =Drs.H.sumedi.M.pd ( 2019-2024 )
|luas =1,89... km²
|penduduk =1.318.. jiwa (tahun 2022)
|kepadatan =669... jiwa/km² (tahun 2022)
}}
'''Tersidi Lor''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Pituruh, Purworejo|Pituruh]], [[Kabupaten Purworejo|Purworejo]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
Desa Tersidi Lor berjarak 3,8 Km berkendara keselatan dari pusat [[kecamatan]] [[Pituruh, Purworejo|Pituruh]] serta 23 Km dari pusat [[Kabupaten Purworejo]]. Desa Tersidi Lor memiliki kontur wilayah berupa dataran rendah dengan Sungai Gebang Besar mengalir dari timur ke selatan [[desa]]. Penduduk Desa Tersidi Lor mayoritas adalah [[petani]], buruh dan sebagian kecil merupakan [[pedagang]]. Rata-rata pendudukrata usia produktif di desaDesa iniTersidi Lor lebih memilih pergi merantau. untukPada melanjutkanumumnya pendidikansebuah maupun[[desa]] bekerja.yang Adanyaberada berbagai bantuanjauh dari pemerintah pusat danpemerintahan daerah[[kabupaten]], kualitaspembangunan insfrastruktur di desa ini mengalamisudah perkembangan yangsangat signifikan dibandingsaat ini, jika dibandingkan dengan beberapatahun tahun sebelumnya.
 
== Etimologi ==
Dilansir dari laman resmi Pemerintah Desa Tersidilor, secara etimologis kata "Tersidi" berasal dari Bahasa Jawa yang memiliki makna memeras tenaga dan pikiran. Penamaan tersebut tercipta setelah para pendiri desa berhasil ''membabat alas'' atau membuka lahan menjadi pemukiman. Berdasar cerita temurun, proses pembukaan lahan desa Tersidilor unik karena tidak dengan menebang pohon seperti desa lain melainkan dilakukan dengan cara dibakar. Cara tersebut menjadikan wilayah Tersidi lebih luas dibanding desa di sekitarnya dan memiliki bentuk yang tidak simetris. Kemudian kata ''lor'' memiliki arti utara karena adanya pemecahan wilayah Tersidi menjadi dua yakni Tersidilor di sebelah utara dan Tersidikidul di sebelah selatan. Sampai saat ini, belum ditemukan informasi mengenai kapan dan faktor yang melatarbelakangi pembagian wilayah Tersidi menjadi dua desa.
 
== Batas wilayah ==
Baris 22 ⟶ 19:
{{Batas_USBT
|utara= [[Dlisen Kulon, Pituruh, Purworejo|Desa Dlisen Kulon]] dan [[Dlisen Wetan, Pituruh, Purworejo|Desa Dlisen Wetan]]
|selatan= [[Butuh,Tersidi Kidul, Pituruhkidul, Purworejo|Desa Tersidi Kidul]] dan [[Wironatan,Kecamatan Butuh, Purworejo|Desa Wironatan]]
|barat=[[Tersidi Kidul, Pituruh, Purworejo|Desa Tersidi Kidul]], [[Tapen, Pituruh, Purworejo|Desa Tapen]] dan [[Blekatuk, Pituruh, Purworejo|Desa Blekatuk]]
|timur=[[Sekartejo, Pituruh, Purworejo|Desa Sekartejo]] dan [[Tunjungtejo, Pituruh, Purworejo|Desa Tunjungtejo]]
Baris 33 ⟶ 30:
# Dusun Kalitan
 
== Daftar Kepala Desa ==
Berdasarkan arsip pemerintah desa, berikut daftar pemimpin (demang, glondong, kepala desa) Tersidilor dari tahun 1780 sampai saat ini.
 
 
# Demang Jogotaruno (1780-1792)
# Demang Jowirogo (1802-1825)
# Demang Jowirogo II (1826-1853)
# Glondong Wiryoredjo (1854-1862)
# Glondong Surodikromo (1862-1880)
# Glondong Sidiprapto (1881-1920)
# Glondong Tirto Disastro (1921-1926)
# Glondong Yahyo Marto Sudarmo (1926-1937)
# Glondong Doto Surohadi Wijoyo (1938-1945)
# Glondong Parto Darmodjo (1945-1971)
# Kepala Desa Soemarmo (1972-1990)
# Kepala Desa Misbah (1990-1998)
# Kepala Desa Sri Kustadi (1998-2007)
# Kepala Desa Misbah II (2007-2013)
# Kepala Desa Mujianto (2013-2019)
# Kepala Desa Sumedi (2019-sekarang)
{{Pituruh, Purworejo}}
{{Authority control}}
 
 
{{Kelurahan-stub}}