Penghargaan Nobel Fisika: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 22:
Alfred Nobel memiliki banyak surat wasiat. Dari seluruhnya, hanya satu yang terkenal, yakni wasiat terakhirnya. Pada wasiat tersebut, Alfred Nobel menginginkan hartanya dipakai untuk memberikan hadiah serta penghargaan kepada pihak-pihak yang telah berjasa besar dalam peradaban, seperti kontribusi pada bidang fisika, kimia, perdamaian, kedokteran/fisiologi, dan sastra. Untuk mewujudkan hal tersebut, Nobel mewasiatkan 94% asetnya, 31 juta [[Krona Swedia|SEK]]. Sehubungan dengan itu, wasiat tersebut ia tanda tangani pada 27 November 1895 di Paris. Walaupun demikian, kepastian mengenai surat wasiat terakhirnya masih diragukan. Oleh karena itu, wasiat tersebut baru disahkan pada 26 April 1897 oleh [[Stortinget|Storting]] (parlemen Norwegia). Dalam pelaksanaanya, pengwujudan wasiat tersebut dilakukan oleh dua individu, yakni Ragnar Sohlman, dan Rudolf Lilljequist. Lebih rincinya, mereka juga adalah pendiri Yayasan Nobel. Yayasan tersebut didirikan untuk mengatur aset Nobel, dan mengoordinasi hadiah.
Dalam sejarah yayasan tersebut, penghargaan nobel yang pertama kali diwewenangkan ke sebuah institusi (Komite Nobel Norwegia) adalah bidang perdamaian. Kemudian, diwewenangkan kepada beberapa institusi untuk menganugerahkan penghargaan nobel lainnya: Institut Karolinska (7 Juni), Akademi Swedia (9 Juni), dan Akademi Sains Swedia (11 Juni). Untuk Akademi Sains Swedia, hal tersebut sesuai wasiat Nobel yang menetapkan institusi tersebut dalam menganugerahkan hadiah nobel fisika. Sesudah menetapkan hal tersebut, Yayasan Nobel menyusunkan tata cara memberikan penghargaan serta hadiah nobel. Selanjutnya, pada tahun 1900, Raja Oskar II mengesahkan peraturan-peraturan
== Penerima ==
|