Etnoastronomi Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aleirezkiette (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
Aleirezkiette (bicara | kontrib)
Baris 226:
Ada dua jenis bintang yang selalu diperhatikan oleh masyarakat setempat berkaitan dengan kegiatan [[ekonomi]], [[sosial]] dan [[budaya]] yang di- lakukannya. Kedua kelompok bintang itu disebut oleh masyarakat kepulauan (warga Kelurahan Tongano dan Desa Waitii) bintang "Sangia" ([[Mars]]) dan "Limakkoruo" ([[Jupiter]]), masyarakat Gondabaru menyebut bintang "Empuno" dan Manto aru", sedangkan masyarakat Tolaki termasuk Desa Lanowulu di Kabupaten Kendari, menyebutnya "Namburi nggorengge" dan "Monunu". Sebenarnya, masih ada beberapa badan bintang yang juga diperhatikan oleh masyarakat setempat, tetapi tidak seperti ke- dua kelompok bintang itu. Benda bintang lain itu, antara lain adalah "Fituo ndea" (Venus saat pagi hari), "Fituo nuana morunga" (Venus saat senja hari), "Awu-awu" (Merkurius), dan "Fituo boleso" (Bintang jatuh). Kelompok bintang "Sangia" sering pula disebut "Fituo meha" atau
bintang merah karena warnanya tampak merah menyala dibanding kelompok bintang lainnya. Kelompok bintang ini terdiri atas tiga bintang, yaitu "Sangia" (Mars) itu sendiri, dan dua bintang lainnya disebut "Lembata 1 " dan "Lembata 2" ([[Phobos]] dan [[Deimos]]). Badan bintang lainnya adalah komba (Orion), pombahora (Pleiades) dan wetika (Taurus).
=== Sulawesi Selatan ===
Matahari dalam kehidupan masyarakat Bugis dipercayai dan diyakini sebagai suatu tanda-tanda alam yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya manusia dalam mencapai cita-cita dan harapan- nya. Menurut catatan kuno dalam naskah lontara', pengistilahan ma- tahari identik dengan kata "walinono", "tikka", dan "esso".
 
Masyarakat Bugis mengenal peredaran matahari dalam tiga kategori dasar, yaitu peredaran matahari dalam perputaran tahunan, peredaran matahari da- lam perputaran bulanan, serta peredaran matahari dalam perputaran harian.
Peredaran matahari dalam perputaran tahunan disebut "bilanna
taunnge". Menurut konsep tersebut, waktu setahun dibagi menjadi 8
(delapan) bagian.
 
== Pranala luar ==