Etnoastronomi Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 39:
* Balui kayun tanggui (Pleiades): berbentuk bundar atau melingkar, yang terdiri dari sejumlah bintang-bintang kecil. Munculnya bintang Balui Kayun Tanggui tersebut sekali dalam setahun, juga sebagai tanda untuk melakukan kegiatan berladang terutama merumput.
=== Kalimantan Barat ===
Masyarakat [[Suku Dayak Kantuk|Dayak Kantuk]] sebelum mengerjakan setiap kegiatan berladang, selalu menerapkan berbagai pertanda yang kemudian dijadikannya sebagai pedoman untuk memulai suatu kegiatan berladang. Umumnya, tanda-tanda tersebut diperoleh dari posisi benda langit seperti matahari, bulan dan bintang.
Kegiatan mencari lahan untuk berladang oleh masyarakat Dayak Kantuk dikenal dengan sebutan manggul. Ketika tanda-tanda permulaan musim berladang telah muncul, masyarakat suku Dayak mulai mencari lahan yang akan digarap untuk ditanami padi. Pertanda dimulainya kegiatan ini adalah saat bintang berada dalam posisi rayar padi yakni ketika Bintang Banyak (Pleiades) berada di atas dan Bintang Tiga (Orion) berada di bawahnya.
Baris 49:
Kegiatan selanjutnya adalah menanam benih padi atau menugal yang didasarkan pada bintang dengan posisi nanggak renjan yakni Bintang Banyak dan Bintang Tiga berada pada ketinggian sekitar 70 derajat. Kegiatan ini dilanjutkan dengan aktivitas membersihkan rumput, memanen, dan terakhir upacara adat Gawai dan tahun baru.
=== Kalimantan Selatan ===
Masyarakat [[Suku Dayak Meratus|Dayak Meratus]] tradisional mengandalkan pertanda astronomis seperti bintang, matahari dan bulan untuk melakukan kegiatan seperti bertani dan upacara adat. Ada tiga jenis bintang yang dipakai sebagai pedoman, yaitu Bintang Karantika (Pleiades), Bintang Baurbilah (Orion), dan Bintang Rambai (Ursa Major).
Bintang Karantika dikenal juga dengan nama bintang tujuh karena jumlahnya tujuh buah. Bintang Baurbilah adalah bintang yang jumlahnya tiga dengan posisi selalu membentuk garis lurus.
Sedangkan Bintang Rambai selalu membentuk gugusan dan berkelompok. Ketika muncul di langit, posisi bintang-bintang itu dapat dibaca dengan baik oleh orang Dayak, misalnya waktu menanam yang baik adalah ketika bintang-bintang itu berada pada posisi kurang lebih sekitar pukul 9 di ufuk Timur.
=== Kalimantan Timur ===
Penanggalan [[Suku Dayak Wehea|Dayak Wehea]] memiliki keunikan tersendiri, karena hanya memiliki dua unsur dalam penanggalan, yaitu bulan dan masa. Bulan dalam penanggalan Dayak Wehea menunjukan arti tanggal. Sehingga setiap harinya masyarakat Dayak Wehea berganti bulan. Perbedaannya terletak pada penggunaan angka untuk tanggal pada kebanyakan kalender sedangkan pada kalender Dayak Wehea menggunakan istilah bahasa Dayak. Tanggal ini disebut sebagai bulan dikarenakan mengikuti wujud bulan yang tampak di langit setiap malamnya, sehingga penyebutannya bukan tanggal melainkan bulan. Bulan dalam kalender Dayak Wehea tediri dari 29 atau 30 bulan.
==Pulau Jawa==
|