Kereta Api Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sfriu (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Baris 135:
Jalur kereta api untuk mendukung operasi PT Kereta Api Indonesia seluruhnya dimiliki oleh negara, dibina oleh [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]], [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia]] (DJKA Kemenhub RI) melalui Balai Teknik Perkeretaapian, dengan KAI hanya sebagai [[Penyelenggara prasarana perkeretaapian|penyelenggara prasarana]]. Kurang lebih 90% dari jalur kereta api tersebut seluruhnya merupakan peninggalan kolonial Belanda, dan sisanya merupakan jalur baru, seperti percabangan-percabangan menuju bandar udara. PT KAI juga merupakan penyumbang terbesar dari total [[penerimaan negara bukan pajak]] di lingkungan perkeretaapian melalui ''track access charge'' (TAC), serta menerima biaya perawatan infrastruktur dan operasional dari DJKA.<ref>{{Cite magazine|last=Sudarsih|first=A.|year=2015|title=Sosialisasi PNBP Jasa Transportasi Perkeretaapian|url=|magazine=Majalah KA|location=[[Depok]]|publisher=PT Ilalang Sakti Komunikasi|volume=106|issue=|pages=28-29|doi=}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://www.beritasatu.com/ekonomi/282468/kai-minta-tac-diberlakukan-setelah-dapat-imo|title=KAI Minta TAC Diberlakukan Setelah Dapat IMO|last=Desfika|first=Theresa|work=[[BeritaSatu]]|location=[[Jakarta]]|publisher=[[B Universe]]|language=id|access-date=2019-08-29}}</ref>
 
Jalur-jalur kereta api tersebut tersebar di Sumatra dan Jawa. Di Jawa, seluruh kota pentingnya memiliki setidaknya dua atau tiga stasiun kereta api utama dan dilintasi jalur kereta api lintas utama. Jalur ini membentang dari Jakarta–Semarang–Surabaya di lintas utara, Jakarta–Purwokerto–Surabaya di lintas tengah, danhingga Bandung–Yogyakarta–Surabaya di lintas selatan Pulau Jawa. Di samping pengoperasian tiga jalur utama tersebut, terdapat jalur penghubungnya seperti lintas perkotaan [[Jabodetabek]], [[Gerbangkertosusila]], dan [[Bandung Raya]], serta Surabaya–Banyuwangi, Tegal–Prupuk, Cikampek–Bandung, Cibatu–Garut, Maos–Cilacap, Semarang–Solo, dan Kertosono–Malang–Bangil.
 
Di Sumatra, jalur kereta apinya terpisah, dengan Sumatera Utara dan Aceh hanya dilayani di lintas Medan–Rantau Prapat/Belawan/Siantar/Tanjungbalai serta Krueng Mane–Krueng Geukueh di Aceh. Di Sumatera Barat, jalur aktifnya hanya Padang–Naras/Kayu Tanam untuk layanan penumpang serta Bukit Putus–Indarung untuk KA Semen Padang. Di Sumatera Selatan, jalurnya sendiri dilayani kereta api batu bara dan layanan penumpang unggulan dari Lubuklinggau menuju Palembang serta Palembang menuju Bandar Lampung (Tanjungkarang).