Difenhidramin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 117:
 
==Efek Samping==
Efek samping yang paling menonjol adalah sedasi. Dosis tipikal menyebabkan gangguan mengemudi yang setara dengan kadar alkohol dalam darah 0,10, yang lebih tinggi dari batas 0,08 dalam sebagian besar undang-undang mengemudi dalam keadaan mabuk.<ref name=2007rev/>
 
Diphenhydramine adalah agen antikolinergik yang kuat dan berpotensi mengigau pada dosis yang lebih tinggi. Aktivitas ini bertanggung jawab atas efek samping mulut dan tenggorokan kering, peningkatan detak jantung, pelebaran pupil, retensi urin, sembelit, dan, pada dosis tinggi, halusinasi atau delirium. Efek samping lainnya termasuk gangguan motorik (ataksia), kulit memerah, penglihatan kabur pada titik dekat karena kurangnya akomodasi (sikloplegia), sensitivitas abnormal terhadap cahaya terang (fotofobia), sedasi, sulit berkonsentrasi, kehilangan ingatan jangka pendek, gangguan penglihatan, ketidakteraturan. pernapasan, pusing, lekas marah, kulit gatal, kebingungan, peningkatan suhu tubuh (umumnya di tangan dan/atau kaki), disfungsi ereksi sementara, dan rangsangan, dan meskipun dapat digunakan untuk mengobati mual, dosis yang lebih tinggi dapat menyebabkan muntah. <ref name="diph effects">{{cite web | url = https://www.drugs.com/sfx/diphenhydramine-side-effects.html | title = Diphenhydramine Side Effects | publisher = Drugs.com | access-date = 6 April 2009 | url-status = live | archive-url = https://web.archive.org/web/20090124235224/http://www.drugs.com/sfx/diphenhydramine-side-effects.html | archive-date = 24 January 2009 | df = dmy-all }}</ref> Diphenhydramine dalam overdosis kadang-kadang dapat menyebabkan perpanjangan interval QT.<ref>{{cite book |vauthors=Aronson JK |title=Meyler's Side Effects of Cardiovascular Drugs |date=2009 |publisher=Elsevier |isbn=978-0-08-093289-7 |page=623 |url=https://books.google.com/books?id=oeBgU3UwgZkC&dq=Diphenhydramine+QT+prolongation&pg=PA623 |access-date=4 March 2020 |archive-date=8 March 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210308005242/https://www.google.com/books/edition/Meyler_s_Side_Effects_of_Cardiovascular/oeBgU3UwgZkC?hl=en&gbpv=1&dq=Diphenhydramine+QT+prolongation&pg=PA623 |url-status=live}}</ref>
 
Beberapa orang mengalami reaksi alergi terhadap diphenhydramine dalam bentuk gatal-gatal.<ref name="pmid9007386">{{cite journal | vauthors = Heine A | title = Diphenhydramine: a forgotten allergen? | journal = Contact Dermatitis | volume = 35 | issue = 5 | pages = 311–312 | date = November 1996 | pmid = 9007386 | doi = 10.1111/j.1600-0536.1996.tb02402.x | s2cid = 32839996}}</ref><ref name="pmid6219138">{{cite journal | vauthors = Coskey RJ | title = Contact dermatitis caused by diphenhydramine hydrochloride | journal = Journal of the American Academy of Dermatology | volume = 8 | issue = 2 | pages = 204–206 | date = February 1983 | pmid = 6219138 | doi = 10.1016/S0190-9622(83)70024-1}}</ref>
 
Kondisi seperti kegelisahan atau akatisia dapat memburuk akibat peningkatan kadar diphenhydramine, terutama dengan dosis rekreasional.<ref name="pmid18227744">{{cite journal | vauthors = de Leon J, Nikoloff DM | title = Paradoxical excitation on diphenhydramine may be associated with being a CYP2D6 ultrarapid metabolizer: three case reports | journal = CNS Spectrums | volume = 13 | issue = 2 | pages = 133–5 | date = February 2008 | pmid = 18227744 | doi = 10.1017/s109285290001628x| s2cid = 10856872 }}</ref> Diphenhydramine dalam dosis normal, seperti antihistamin generasi pertama lainnya, juga dapat memperburuk gejala sindrom kaki gelisah.<ref>{{cite web |title=Restless Legs Syndrome Fact Sheet |website=National Institute of Neurological Disorders and Stroke |url=https://www.ninds.nih.gov/disorders/patient-caregiver-education/fact-sheets/restless-legs-syndrome-fact-sheet |access-date=27 August 2019 |archive-date=28 July 2017 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170728021833/https://www.ninds.nih.gov/Disorders/Patient-Caregiver-Education/Fact-Sheets/Restless-Legs-Syndrome-Fact-Sheet |url-status=live }}</ref> Karena diphenhydramine dimetabolisme secara ekstensif di hati, kehati-hatian harus dilakukan saat memberikan obat kepada individu dengan gangguan hati.
 
Penggunaan antikolinergik di kemudian hari dikaitkan dengan peningkatan risiko penurunan kognitif dan demensia pada orang lanjut usia.<ref>{{cite journal | vauthors = Salahudeen MS, Duffull SB, Nishtala PS | title = Anticholinergic burden quantified by anticholinergic risk scales and adverse outcomes in older people: a systematic review | journal = BMC Geriatrics | volume = 15 | issue = 31 | pages = 31 | date = March 2015 | pmid = 25879993 | pmc = 4377853 | doi = 10.1186/s12877-015-0029-9 | df = dmy-all | doi-access = free }}</ref>
 
==Kontraindikasi==
Difenhidramin dikontraindikasikan pada bayi prematur dan neonatus, serta orang yang sedang menyusui. Difenhidramin adalah obat kehamilan Kategori B. Difenhidramin memiliki efek aditif dengan alkohol dan depresan SSP lainnya. Penghambat oksidase monoamine memperpanjang dan mengintensifkan efek [[antikolinergik]] antihistamin.<ref>{{cite book |vauthors=Sicari V, Zabbo CP |chapter=Diphenhydramine |date=2021 |url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK526010/ |title=StatPearls |place=Treasure Island (FL) |publisher=StatPearls Publishing |pmid=30252266 |access-date=27 December 2021 |archive-date=28 May 2022 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220528171459/https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK526010/ |url-status=live }}</ref>