Kesultanan Gowa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Menambah kan hal kecil
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 39:
[[File:Tamalate Palace of Gowa Kingdom.jpg|thumb|Tamalate Palace in Sungguminasa, Gowa Regency. The palace was where the kings of Gowa kingdom governed its territories from. Local people call it Balla' Lompoa (The House of Greatness)| Istana Tamalate yang berada di [[Sungguminasa]], [[Gowa]], [[Sulawesi Selatan]]]]
'''Kesultanan Gowa''' (kadang disebut Kerajaan Gowa atau Kerajaan Gowa Tallo''') atau [[Kesultanan Makassar]]''' ([[bahasa Makassar]]: {{script|Makassar|ᨀᨙᨔᨘᨒᨘᨈᨊ ᨁᨚᨓ}})
adalah sebuah [[Kesultanan]] yang berpusat di daerah [[Sulawesi Selatan]], tepatnya di jazirah selatan dan pesisir barat [[Semenanjung Selatan, Pulau Sulawesi|semenanjung]] yang didiami oleh [[suku Makassar]]. Wilayah inti bekas kerajaan ini sekarang berada di bawah [[Kabupaten Gowa]], [[Kota Makassar|Kotamadya Makassar]], [[Kabupaten Takalar]], [[kabupaten Maros]], sebagian [[kabupaten Pangkep]], [[kabupaten Bantaeng]], [[kabupaten jeneponto]], [[kabupaten Sinjai]], [[kabupaten Bulukumba]] dan, [[kabupaten Selayar|kabupaten Selayar,]] saatserta hampir seluruh kawasan timur Indonesia, sebagian Utara Australia, sebagian Sabah (Malaysia) dan ujung selatan iniPhilipina.
 
Berawal dari ''[[chiefdom]]'' yang didirikan pada awal abad ke-14 (1320). Kerajaan Gowa mencapai puncak kejayaannya bersama [[Kerajaan Tallo]] sekitar tahun 1511 hingga 1669, ketika kerajaan ini memegang hegemoni militer dan perdagangan atas wilayah timur Nusantara, termasuk di antaranya sebagian besar Sulawesi, beberapa bagian dari Maluku dan Nusa Tenggara, pesisir timur Kalimantan hingga [[Wilayah Utara]]. Dalam prosesnya menjadi kekaisaran maritim, Kerajaan Gowa mengembangkan berbagai inovasi dalam bidang pemerintahan, ekonomi dan militer. Perubahan sosial budaya yang drastis juga terjadi seiring mengeratnya hubungan antara Kerajaan Gowa dan dunia luar, terutama setelah Kerajaan Gowa mengadopsi Islam sebagai agama resmi pada awal 1607.