Konteks (linguistik): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~cite
ZeaRifat (bicara | kontrib)
Jenis-jenis: characters changed
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
Baris 10:
Konteks verbal merupakan konteks yang terkandung dalam sebuah kalimat yang mana sebenarnya makna dari kalimat tersebut masih ditentukan oleh [[teks]] sebelumnya, baik yang bersifat lisan maupun yang tertulis.<ref>{{Cite book|last=Dubois|first=Jean, dll.|date=2002|url=https://archive.org/details/DictionnaireDeLinguistiqueDubois/page/n3/mode/2up|title=Dictionnaire de linguistique|location=Paris|publisher=Larousse-Bordas/VUEF|url-status=live}}</ref> Konteks verbal dapat ditemui dalam beberapa penggalan paragraf atau kalimat yang biasanya hanya menampilkan satu atau dua kalimat atau kata yang hal tersebut masih bersifat ambigu dan dapat dijelaskan dengan rantaian kalimat yang ada pada berikutnya atau sebelumnya.<ref>{{Cite book|last=Halliday|first=M.A.K; Ruqaiya Hasan|date=1985|url=https://www.annabellelukin.com/uploads/1/3/3/6/13365891/halliday_1985_context.pdf|title=Language Context and Text aspects of language in social semiotic perspective|location=|publisher=Deakin University|pages=5|url-status=live}}</ref> Konteks verbal dalam berbagai literatur juga sering disebut sebagai "koteks".<ref name=":0">{{Cite book|last=Kridalaksana|first=Harimurti|date=2011|url=https://www.google.co.id/books/edition/Kamus_Linguistik_Edisi_Keempat/gKNLDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Kamus+Linguistik+Edisi+Keempat&printsec=frontcover|title=Kamus Linguistik Edisi Keempat|location=Jakarta|publisher=Gramedia|pages=137|url-status=live}}</ref> Konteks verbal pada umumnya berguna dalam mengetahui suatu kutipan yang sulit dimengerti atau menghasilkan penafsiran yang bermacam-macam dan konteks tersebut terdapat dalam kalimat sebelum maupun sesudahnya.<ref>{{Cite book|last=Brown|first=Gillian dan Yule, George.|date=1984|url=https://carrerainglesuce.files.wordpress.com/2019/05/discourse_analysis_by_gillian_brown_geor.pdf|title=Discaurse Analysis|location=Cambridge|publisher=Cambridge University|pages=3|url-status=live}}</ref> Seperti contoh dalam berikut ini:
<blockquote>"''Kupukul kepalanya dengan palu sampai hancur''"</blockquote>
Untuk memahami kalimat dengan benar, maka diperlukan konteks yang jelas. Dalam kasus tersebut, konteksnya adalah ada seorang yang bernama BudiAnnisa dan JokoAisyah sedang memburu tikus yang mengganggu rumah mereka. JokoAisyah pun menemukan tikus itu dan BudiAnnisa menanyai JokoAisyah dengan pertanyaan "Apa yang kau lakukan terhadap tikus itu?" dan JokoAisyah menjawabnya dengan kalimat yang ada di atas. Maka, kalimat pertanyaan yang BudiAnnisa buat untuk ditujukan kepada JokoAisyah adalah konteks verbal dari jawaban JokoAisyah. Tanpa konteks verbal, maka kalimat tersebut sangat berpotensi untuk ditafsirkan dalam makna lain, misalnya kata "kepalanya" ditafsirkan sebagai kepala manusia sehingga JokoAisyah dianggap telah melakukan pembunuhan.
 
=== Konteks situasional ===