Pattimura: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kankungrebus (bicara | kontrib)
Kankungrebus (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 74:
 
Di Pulau Saparua inilah 99 kapitano/malesio berkumpul di negeri [[Tuhaha, Saparua Timur, Maluku Tengah|Tuhaha]] tepatnya adalah di ''Gunung Saniri'' yang berbatasan dengan negri [[Sirisori Islam, Saparua Timur, Maluku Tengah|Siri - Sori Islam]] / [[Sirisori Amalatu, Saparua Timur, Maluku Tengah|Sarane]] ". untuk "''Bermusyawara''" bersama2 dalam mengatur strategi penyerangan ke [[Benteng Duurstede|Benteng durstede]].
Satu - satunya Pemberontak dari Muslim yang membawa Pasukan untuk menyerang bangsa Penjajah Belanda dari arah zasirah tenggara Honimua " Siri - Sori Islam " hanyalah " Sayyid Perintah (Tuan Pemimpin) atau memiliki nama asli adalah " ''Sarasa Sanaky Tepasiwa'' " dan telah dikisahkan Bahwa sang Pahlawan Legendaris ini, semasa hidupnya selalu menjadi Target untuk di cari oleh pihak [[Vereenigde Oostindische Compagnie di Nusantara|Vereenigde Oostindische Compagnie]] namun sampai akhir hayatnya [[Belanda]] tidak pernah menemukannya, Sayyid Perintah selama hidupnya selalu berpindah tempat dan bersembunyi di wilayah Benteng Ampatal Saillo, kemudian ke [[Hatumete, Tehoru, Maluku Tengah|Hatumete]] dan ke puncak Elhau untuk mengatur strategis dalam penyerangan ke [[Benteng Duurstede|Benteng Durstede]] bersama Thomas Matulessy.
==== Thomas Matulessy dilantik menjadi Kapitan Pattimura ====
Semua Kapitano/malesio Kabaressy, berkumpul di gunung Saniri [[Tuhaha, Saparua Timur, Maluku Tengah|negeri Tuhaha]] karena wilayah tuhaha dan wilayah [[Sirisori Islam, Saparua Timur, Maluku Tengah|siri - sori islam]] merupakan wilayah yang luas dan sangat strategis dalam memantau secara langsung dari ketinggian pergerakan kaum penjajah [[Bangsa Belanda]] yang ada di [[Benteng Duurstede|benteng Durstede]] dan sekitarnya.