Tumbuhan obat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3 |
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan. |
||
Baris 10:
== Sejarah ==
Sejak zaman prasejarah, [[rempah-rempah]] pada awalnya digunakan sebagai [[bumbu]] penyedap makanan, tetapi perlahan diketahui memiliki beragam manfaat.<ref name="tapsell" /><ref name="lai" /> Terutama rempah-rempah yang memiliki kemampuan [[antimikroba]] sehingga dapat mengawetkan makanan. Cara ini diperkirakan berawal di wilayah tropis di mana makanan tidak bisa diawetkan karena faktor iklim. Berbeda dengan wilayah iklim sedang yang memiliki musim dingin sehingga makanan dapat diawetkan secara temperatur rendah.<ref>{{cite journal | authorlink = Billing J, Sherman PW. | title = Antimicrobial functions of spices: why some like it hot | journal = Q Rev Biol. | volume = 73 | issue = 1 | pages =3–49 |date=March 1998 | doi =10.1086/420058 | pmid = 9586227 | author =Billing, Jennifer | last2 =Sherman | first2 =PW }}</ref> Daging secara umum di berbagai budaya dibumbui lebih banyak dari [[Sayur|sayuran]] karena daging lebih cepat rusak.<ref>{{cite journal | authorlink = Sherman PW, Hash GA. | title = Why vegetable recipes are not very spicy | journal = Evol Hum Behav. | volume = 22 | issue = 3 | pages = 147–163 |date=May 2001|doi =10.1016/S1090-5138(00)00068-4 | pmid = 11384883 | author =Sherman, P | last2 =Hash | first2 =GA }}</ref>
Berbagai bukti arkeologis menemukan bahwa manusia menggunakan tumbuhan obat setidaknya sejak zaman Paleolitikum, sekitar 60 ribu tahun yang lalu. Namun diperkirakan hal itu terjadi lebih awal, karena primata yang masih hidup saat ini juga telah menggunakan berbagai dedaunan spesifik untuk menyembuhkan penyakit tertentu.<ref>{{cite book|author=Sumner, Judith|title=The Natural History of Medicinal Plants|url=https://archive.org/details/naturalhistoryof0000sumn|publisher=Timber Press|year=2000|isbn=0-88192-483-0|page=[https://archive.org/details/naturalhistoryof0000sumn/page/16 16]}}</ref> Sampel tumbuhan yang dikumpulkan dari lokasi prasejarah Neanderthal [[Gua Shanidar]] di Iran menemukan sejumlah besar [[polen]] dari 8 spesies tumbuhan, dengan tujuh di antaranya masih digunakan sampai sekarang sebagai pengobatan herbal.<ref>{{cite journal |author=Solecki, Ralph S. |title=Shanidar IV, a Neanderthal Flower Burial in Northern Iraq |work=Science |volume=190 |issue=4217 |date=November 1975 |pages=880–881 |doi = 10.1126/science.190.4217.880}}</ref>
Baris 25:
Tumbuhan mensintesis berbagai jenis fitokimia, tetapi sebagian besar merupakan turunan dari senyawa biokimia dasar:<ref>{{cite book|authors=Springbob, Karen & Kutchan, Toni M.|chapter=Introduction to the different classes of natural products|editor=Lanzotti, Virginia|title=Plant-Derived Natural Products: Synthesis, Function, and Application|publisher=Springer|year=2009|isbn=9780387854977|page=3|url=http://books.google.com/books?id=Y8SpVXEng4QC&pg=PA3}}</ref>
* [[Alkaloid]] merupakan senyawa kimia yang memiliki cincin [[nitrogen]]. Alkaloid dihasilkan dari berbagai jenis organisme dari bakteri hingga [[Hewan|animalia]]. Alkaloid dapat dimurnikan dengan menggubakan ekstraksi asam-basa. Berbagai alkaloid bersifat toksik bagi organisme lain. Contoh alkaloid adalah [[kafeina]]. Secara umum alkaloid memiliki rasa pahit.
* [[Polifenol]] adalah senyawa yang mengandung cincin [[fenol]]. Contoh polifenol yaitu [[antosianin]] yang memberi warna ungu pada [[anggur]], [[tannin]] yang memberi rasa pada [[teh]], dan [[isoflavon]] dari [[kedelai]].
* [[Glikosida]] adalah molekul gula yang terikat dengan substansi non-karbohidrat, biasanya senyawa organik. Glikosida berperan sebagai media penyimpanan energi pada tumbuhan dan dapat diaktifkan melalui hidrolisis oleh enzim yang melepaskan rantai gula dari glikosida sehingga dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan.
|