Kati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariyanto (bicara | kontrib)
Ariyanto (bicara | kontrib)
Baris 32:
Secara tradisional, kati digunakan oleh masyarakat di wilayah Asia Timur dan Tenggara. Di Indonesia, khususnya di pulau Jawa dan Sumatera, kati digunakan untuk mengukur komoditas pasar secara tradisional bersamaan dengan satuan metrik.
 
Kati juga digunakan di Toraja,<ref>{{Cite journal|last=Pakiding|first=Alexander, et.al.|title=Besaran dan Satuan Ukuran Tradisional Masyarakat Suku Toraja|url=https://journals.ukitoraja.ac.id/index.php/semkaristek/article/download/922/736/2989|journal=SEMKARISTEK 1}}</ref> bersama dengan ''sukat/kulak, barang, nalih, pi- kul, bantal,'' dan lainnya. Di Indramayu dan Cirebon, satuan kati digunakan untuk menimbang dan mengukur komoditas beras, menggunakan batok kelapa khusus yang disebut ''eter'' (satu eterkati = setengah katieter) dengan ukuran berat sekitar 6.25 kilogram yang kini penggunaannya hampir tergantikan oleh satuan metrik.<ref>{{Cite web|last=Rasmadi|first=Sudedi|title=Bentuk dan Fungsi Batok Eter, Penakar Beras Tradisional Warga Indramayu|url=https://www.detik.com/jabar/budaya/d-6549405/bentuk-dan-fungsi-batok-eter-penakar-beras-tradisional-warga-indramayu|website=detikjabar|language=id-ID|access-date=2024-05-15}}</ref><ref>{{Cite web|last=Rasmadi|first=Sudedi|title=Mengenal Batok Eter, Alat Tradisional Penakar Beras yang Kini Hilang|url=https://www.detik.com/jabar/budaya/d-6549167/mengenal-batok-eter-alat-tradisional-penakar-beras-yang-kini-hilang|website=detikjabar|language=id-ID|access-date=2024-05-15}}</ref>
 
== Lihat pula ==