Pembelajaran terkondisi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3 |
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan. |
||
Baris 13:
Melihat dari sisi pandangan umum, tentang pembelajaran yang melibatkan proses kognitif di mana masing-masing individu terlibat sebagai peserta didik, Lave dan Wenger memandang pembelajaran sebagai partisipasi dalam dunia sosial, menyarankan pembelajaran sebagai aspek integral dan tak terpisahkan dari praktik sosial. Menurut pandangan mereka tentang belajar, belajar adalah proses dimana pendatang baru menjadi bagian dari komunitas praktik dan bergerak menuju partisipasi penuh di dalamnya. Partisipasi peserta didik dalam komunitas praktik selalu melibatkan negosiasi dan makna di dunia. Mereka memahami dan mengalami dunia melalui interaksi terus-menerus sehingga mereka membuat identitas mereka (yaitu, menjadi orang yang berbeda) dan mengubah bentuk keanggotaan mereka di masyarakat sebagai hubungan antara pendatang baru dan orang-orang tua yang berbagi perubahan praktik sosial. Dalam pandangan mereka, motivasi juga berperan, karena peserta didik secara alami termotivasi oleh meningkatnya nilai partisipasi dan keinginan mereka untuk menjadi praktisi penuh.
Lave dan Wenger menegaskan, bahwa pembelajaran terkondisi "bukan bentuk pendidikan, apalagi strategi [[pedagogis]]".<ref>Lave and Wenger (1991, p. 40)</ref> Namun, sejak penulisan karya mereka, yang lain menganjurkan [[pedagogi]] yang berbeda yang mencakup aktivitas berdasarkan [[pengalaman]] dan terkondisi, seperti aktifitas:
* [[Lokakarya]], [[dapur]], [[rumah kaca]], dan [[taman]] digunakan sebagai [[ruang kelas]]
Baris 34:
Namun, ada kecenderungan sekarang untuk menyajikan segala macam opini pendidikan sebagai tanda persetujuan dari psikologi kognitif.... seperti dalam banyak penerbitan terbaru dalam pendidikan matematika, banyak dari apa yang dijelaskan dalam buku itu mencerminkan dua gerakan, "pembelajaran terkondisi" dan "konstruktivisme", yang telah mendapatkan pengaruh pada pemikiran tentang pendidikan dan penelitian pendidikan.<ref>Anderson, John R., Lynne M. Reder, and Herbert A. Simon. "Situated learning and education." Educational researcher 25.4 (1996): 5-11.</ref></blockquote>
Vincini (2003) terus menjelaskan, bahwa "[[interaksi sosial]] yang terjadi dalam komunitas praktik antara para ahli dan pemula, sangat penting untuk teori kognisi terkondisi atau belajar. Dalam sebuah karya berjudul Pembelajaran Terkondisi: Partisipasi [[Periferal]] yang Sah, Lave dan Wenger menekankan, bahwa seorang pemula mulai belajar dengan mengamati anggota komunitas dan kemudian perlahan-lahan pindah dari pinggiran komunitas ke anggota yang sepenuhnya berpartisipasi."<ref name = "VP 2003"/>
==Elemen==
|