Wilayah Paser Menurut Catatan Hindia Belanda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AnangPaser (bicara | kontrib)
AnangPaser (bicara | kontrib)
Baris 142:
 
==== Tahun 1863. ====
Pada tanggal 23 Febuari, terjadi kesepakatan tambahan antara Sultan Mochmoed Ilhan dgndengan pemerintah Hindia Belanda, dimana Kontrak Politik disetujui dan disahkan pada tanggal 25 Juni 1863. Nama-nama yang tertulis pada kontrak politik tambahan antara lain: Hermanus Gerard Dahmen (adsistent- resident van Koetei en de oostkust van Borneo), Pangeran Mangkoe, Pangeran Ooeria Narbah, Adam Mohammad Saleh (Mantri Wasir), Moehamad Thaher Maradja Moeramad Saleh (Syahbandar Pasir), A. Prins (De Vice-President van den Raad van Nederlandsch Indie), Wattendorff (De Eerste Gouvernements- Secretaris), Van Deinse (De Gouvernements- Secretaris), Feith (De Secretaris-Generaal bij het Ministerie van Kolonien).<ref>{{Cite book|year=1865|url=https://books.google.co.id/books?id=xE09AQAAMAAJ&pg=PA213&lpg=PA213&dq=Bijlagen+Van+Het+Verslag+De+Handelingen+Van+De+Tweede+Kamer+Der+Staten-Generaal+1864-1865+MACHMOED+ILHAN&source=bl&ots=2flHj-vj9a&sig=ACfU3U04wo7sdrlFZW2hQNhn6QG04mnToA&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwj4t4GEo_WFAxVUSmwGHfJ0AogQ6AF6BAgKEAM#v=onepage&q=Bijlagen%20Van%20Het%20Verslag%20De%20Handelingen%20Van%20De%20Tweede%20Kamer%20Der%20Staten-Generaal%201864-1865%20MACHMOED%20ILHAN&f=false|title=Bijlagen Van Het Verslag De Handelingen Van De Tweede Kamer Der Staten-Generaal 1864-1865. XXI.27|publisher=Netherlands. Staten-Generaal. Tweede Kamer|pages=212-213|url-status=live}}</ref>
 
==== Tahun 1866. ====
Baris 157:
 
==== Tahun 1875. ====
Pengesahan Pangeran Mangkoe sebagai Sultan Pasir bergelar Sultan Sepoeh Adil Chalifatoel Moeminin Sebagai Raja/Sultan Pasir ke-7, pada tanggal 18 November. Disebutkan dalam ''Nota Van Toelichting'' bahwa setelah meninggalnya Sultan Machmoed Ilhan meninggal dunia pada tahun 1866, Sultan Sepoeh Adil ditunjuk untuk mengelola pemerintahan di Pasir, dan secara resmi dikukuhkan dalam pemerintahan tahun 1870 karena sebelumnya Residen tidak berkesempatan hadir di Pasir, namun dokumen perjanjian dan pengukuhan yang dibuat pada tahun 1870 itu tidak lengkap dan oleh karena itu tidak dapat disetujui oleh Pemerintah Hindia, sehingga baru pada tgltanggal 18 November 1875 dibuat ulang dokumennya dan disetujui dan disahkan oleh Gubjen Hindia Belanda Van Lansberge pada tgltanggal 14 Mei 1876. Nama-nama pihak yang menandatangani dokumen kontrak politik ini antara lain: Gerrit Jan Gersen (Resident der Zuider- en Ooster-afdeeling van Borneo), Mohamad Saleh (Mantrie), Raden Mohamad Taher (Mantrie), Pangeran Kapitan Riouw Abdul Karim (Mantrie), Pangeran Bandahara Adjie Noepiah (Mantri Polisi), dan Etah Imam Maas Moeda (Kepala Pemuka Agama).<ref>{{Cite book|year=1878|title=Overeenkomsten met inlandsche vorsten in den Oost-Indischen Archipel. ZITTING 1877 – 1878. - 1OO.5. Pasir. (Nota van Toelichting.)|publisher=Netherlands. Staten-Generaal. Tweede Kamer.|pages=3|url-status=live}}</ref>
 
==== Tahun 1884. ====
Baris 166:
 
==== Tahun 1888. ====
Pengukuhan Adjie Tiga Pangeran Soeria, putra tunggal Sultan Machmoed Ilhan yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai pewaris tahta pada tgltanggal 14 Mei 1876 menjadi Sultan Pasir (sultan ke-8) secara resmi dengan nama jabatannya adalah Sultan Mohamad Alie Adil Chalifat'oel Moeminin pada tanggal 14 Februari dan Akta Perjanjian dan Pengesahan ini telah disetujui dan disahkan pada tanggal 13 Juli 1889. Nama-nama pihak yang menandatangani dokumen kontrak politik ini antara lain: Willem Broers (Resident der Zuider- en Ooster-afdeeling van Borneo), Pangeran Moeda, Imam Mas Moeda, Pangeran Mas, Pangeran Sjarif Achmid, Adjie Kasoema, dan Raden Adipati.<ref>{{Cite book|year=1889|title=Gedrukte stukken der Tweede Kamer. Overeenkomsten met inlandsche vorsten in den Oost-Indischen Archipel. ZITTING 1888 1889. - 103.8. Akten van Verband En van Bevestiging.|publisher=Netherlands. Staten-Generaal. Tweede Kamer.|pages=7|url-status=live}}</ref>
 
==== Tahun 1889. ====
Baris 181:
 
==== Tahun 1900. ====
Pengesahan Pangeran Mangkoe Djaja Kesoema Adiningrat sebagai penguasa Pasir dengan nama sultan Ibrahim Chalil Оedin pada tanggal 23 Juli dan disetujui dan disahkan pada tgltanggal 27 November 1900 (Sultan ke-10).<ref>{{Cite book|year=1902|title=Gedrukte stukken der Tweede Kamer, ZITTING 1901-1902.169, Overeenkomsten met inlandsche vorsten in den Oost-Indischen Archipel No. 10 & No. 11|publisher=Netherlands. Staten-Generaal. Tweede Kamer.|url-status=live}}</ref>
 
Terdapat kontrak politik antara sultan Ibrahim Chalil Оedin dengan Pemerintah Hindia Belanda yang diwakili oleh Cornelis Alexander Kroesen (residen) pada tanggal 28 Juli.<ref>{{Cite book|year=1902|title=Gedrukte stukken der Tweede Kamer, ZITTING 1901-1902.169, Overeenkomsten met inlandsche vorsten in den Oost-Indischen Archipel No. 6 & No. 9|publisher=Netherlands. Staten-Generaal. Tweede Kamer.|url-status=live}}</ref>
 
==== Tahun 1902. ====
Perjanjian baru antara sultan Ibrahim Chalil Оedin dengan Pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 1 September, yang disetujui dan disahkan pada tgltanggal 14 Desember 1902, dan perubahannya bertanggal 18 April 1908. Nama-nama pihak yang menandatangani dokumen kontrak politik ini antara lain: Cornelis Alexander Kroesen (Resident der Zuider- en Ooster-afdeeling van Borneo), Pangeran Kesoema Djaja Ningrat, Radja Moeda (calon penerus tahta), Pangeran Mantri, dan Pangeran Depatie.<ref>{{Cite book|year=1905|title=Gedrukte stukken der Tweede Kamer, ZITTING 1903 1904. 201.Overeenkomsten met inlandsche vorsten in den Oost-Indischen Archipel. No. 33 & No. 34|publisher=Netherlands. Staten-Generaal. Tweede Kamer.|url-status=live}}</ref>
 
==== Tahun 1904. ====