Kota Palembang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SabitAprido (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
SabitAprido (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 89:
Palembang muncul sebagai kesultanan pada tahun 1659 dengan Sri Susuhunan Abdurrahman sebagai raja pertamanya.<ref>Bruun, M.C. (1822). ''Universal geography, or A description of all the parts of the world''. hlm. 441.</ref> Namun pada tahun 1823 kesultanan Palembang dihapus oleh pemerintah [[Hindia Belanda]].<ref>Ricklefs, M.C. (1993). ''A history of modern Indonesia since c. 1300''. California: Stanford University Press. ISBN 0-8047-2194-7.</ref> Setelah itu Palembang dibagi menjadi dua keresidenan besar dan permukiman di Palembang dibagi menjadi daerah Ilir dan Ulu.
 
Pada tanggal 27 September 2005, Kota Palembang telah dicanangkan oleh Presiden RI [[Susilo Bambang Yudhoyono]] sebagai "Kota Wisata Air" seperti [[Bangkok]] di [[Thailand]] dan [[Phnom Penh]] di [[Kamboja]]. Tahun 2008 Kota Palembang menyambut kunjungan wisata dengan nama "Visit Musi 2008". Palembang menjadi salah satu kota pelaksana pesta olahraga dua tahunan se-Asia Tenggara yaitu [[Pesta Olahraga Asia Tenggara 2011|SEA Games]] XXVII Tahun 2011. Pada tahun 2018, Palembang dan [[DKIDaerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] menjadi tuan rumah olimpiade se-Asia yaitu [[Pesta Olahraga Asia 2018|Asian Games 2018]].
 
== Keadaan geografis ==