Biospeleologi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
perbaikan kesalahan tik |
k Memperbaiki ejaan |
||
Baris 3:
{{Unreferenced|date=Januari 2023}}
{{rapikan}}
'''Biospeleologi''' merupakan salah satu cabang ilmu dalam [[speleologi]] yang lebih mendalami kehidupan dan faktor-faktor yang mendukung kehidupan di dalam [[gua]]. [[Arman Vire]] (1904) mengusulkan istilah “biospeologie” untuk sebuah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan bawah tanah. [[Ilmu]] ini benar-benar berawal pada pertengahan abad 19.
Sejak saat itulah perkembangan ilmu ini berkembang dengan sangat pesat. Hasil penelitian saat itu berupa penyusunan jenis-jenis makhluk yang [[Kehidupan|hidup]] di dalam gua. Beberapa makalah dan tulisan lebih banyak dicurahkan pada sistematik hewan-hewan dalam gua. Perkembangan berikutnya adalah membuat laboratorium bawah tanah yang telah mengawali era biospeologi eksperimen.
== Biospeleologi di Indonesia ==
Baris 13 ⟶ 11:
Di [[Indonesia]], biospeleologi belum begitu berkembang karena belum banyak lembaga penelitian maupun universitas yang tertarik untuk menekuni kehidupan biota di dalam gua.
Namun, sejarah perkembangan biospeleologi dapat ditelusuri dari beberapa literatur. Awal perkembangan biospeleologi dimulai ketika pendudukan zaman Belanda atau bisa disebut periode Belanda (
Periode perkembangan biospeleologi meningkat dengan tajam ketika era 80-an atau bisa disebut dengan Periode Terkini (
Pada saat itu, peran peneliti Indonesia masih sangat kecil, namun sekelompok Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas Biologi UGM (Matalabiogama) telah memulai kegiatan biospeleologi di awal 80-an dengan melakukan kegiatan inventarisasi fauna di beberapa gua di Nusakambangan dan Gombong Selatan. Peneliti Indonesia yang banyak terlibat dalam kegiatan biospeleologi pada era 80-an adalah Dr. Yayuk R. Suhardjon dan Drs. A. Suyanto, M.Sc. dari Pusat Penelitian Biologi LIPI. Mereka banyak mempelajari tentang artropoda gua dan kelelawar gua.
|