Gunung Papandayan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Memperbaiki tanda baca |
k Pranala dalam |
||
Baris 65:
== Letusan ==
Dalam catatan [[sejarah]], Gunung Papandayan tercatat telah beberapa kali meletus di antaranya pada 11 Agustus 1772, 11 Maret 1923, 15 Agustus 1942, dan 11 November 2002.<ref>Syahbana, D. K., Caudron, C., Jousset, P., Lecocq, T., Camelbeeck, T., Bernard, A., Surono, 2014. Fluid dynamics inside a “wet” volcano inferred from the complex frequencies of long-period (LP) events: An example from Papandayan volcano, West Java, Indonesia, during the 2011 seismic unrest. ''Journal of Volcanology and Geothermal Research. ''280 (76-89). [http://dx.doi.org/10.1016/j.jvolgeores.2014.05.005] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230810185203/https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0377027314001401?via%3Dihub|date=2023-08-10}}</ref> Letusan besar yang terjadi pada 11 Agustus [[1772]] menghancurkan sedikitnya 40 perkampungan dan menewaskan sekitar 2957 orang. Daerah yang tertutup longsoran mencapai 10km dengan lebar 5km.<ref>Neumann Van Padang, M., 1983. History of the Volcanology in the Former Netherlands East Indies. Rijksmuseum van Geologie en Mineralogie.</ref>
Pada [[11 Maret]] [[1923]] terjadi sedikitnya 7 kali [[Letusan gunung|erupsi]] di Kawah Baru dan didahului dengan gempa yang berpusat di [[Cisurupan, Garut|Cisurupan]]. Pada [[25 Januari]] [[1924]], suhu Kawah Mas meningkat dari 364°C menjadi 500°C. Sebuah letusan lumpur dan batu terjadi di Kawah Mas dan Kawah Baru dan menghancurkan hutan, sementara letusan material hampir mencapai Cisurupan. Pada [[21]] Februari [[1925]], letusan lumpur terjadi di Kawah Nangklak. Pada tahun 1926, sebuah letusan kecil terjadi di Kawah Mas.
|