Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh 125.164.9.75 (bicara) ke revisi terakhir oleh Aldo Septiano
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Kouepop (bicara | kontrib)
k →‎Konflik PSSI dengan Pemerintah, Pembekuan PSSI, dan Sanksi FIFA: replace 404 link into new link with a good article and same topic
Baris 410:
Berawal dari ikut sertanya [[Arema FC|Arema Cronus]] dan [[Bhayangkara FC|Persebaya ISL]] dalam ajang [[Liga Super Indonesia 2015|QNB League]] yang telah dilarang ikut serta oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia, [[Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia]] memberikan surat peringatan kepada PSSI. Surat peringatan I diberikan pada [[8 April]] [[2015]] yang menyatakan bahwa PSSI telah mengabaikan rekomendasi BOPI atas larangan ikut sertanya Arema dan Persebaya.<ref name="sport.detik.com">{{Cite web|last=beritabolasaya|first=official|date=2020-07-25|title=UPT Stadion Maguwoharjo Jadi Stadion Untuk Beberapa Klub Sepakbola|url=https://beritabolasaya.com/upt-stadion-maguwoharjo-jadi-stadion-untuk-beberapa-klub-sepakbola/|website=Berita Bola Saya|language=en-US|access-date=2022-04-01}}</ref> Selain itu, Kemenpora meminta kedua klub untuk mengikuti rekomendasi BOPI. Selang seminggu kemudian, Kemenpora kembali mengeluarkan surat peringatan II karena PSSI serta Arema dan Persebaya tidak juga mematuhi perintah BOPI sebelumnya. Ketua Umum PSSI [[Djohar Arifin Husin]] menilai ini hanya kesalahpahaman antara PSSI dengan Kemenpora dan BOPI. Ia pun yakin masalah ini dapat selesai jika PSSI serta Kemenpora dan BOPI duduk bersama. Sebelumnya pada [[10 April]], [[FIFA]] mengirim surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga [[Imam Nahrawi]] agar pemerintah tidak mengintervensi PSSI. Apabila intervensi berlanjut, maka FIFA akan memberikan sanksi kepada PSSI.<ref name="bola.kompas.com">http://bola.kompas.com/read/2015/04/11/17560288/Surat.Teguran.FIFA.kepada.Menpora.</ref> Pada [[16 April]], Kemenpora kembali mengirimkan surat peringatan III kepada PSSI. Kemenpora menilai PSSI mengabaikan surat peringatan I dan II sebelumnya. PSSI juga kembali diminta patuh kepada rekomendasi BOPI sebelumnya. Akhirnya, pada [[17 April]] [[2015]], [[Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia|Menpora]] [[Imam Nahrawi]] membekukan PSSI. Menpora juga tidak mengakui penyelenggaraan Kongres Luar Biasa PSSI yang tengah berlangsung di [[Kota Surabaya]], yang berakhir dengan terpilihnya [[La Nyalla Mattalitti|La Nyalla Mahmud Mattalitti]] sebagai ketua umum periode 2015-2019. Dalam keputusan menteri tersebut, Menpora menerangkan pemerintah akan membentuk Tim Transisi yang mengambil alih hak dan kewenangan PSSI sampai dengan terbentuknya kepengurusaan PSSI yang kompeten sesuai dengan mekanisme organisasi dan statuta FIFA. Sedangkan soal Timnas Indonesia untuk SEA Games dan penyelenggaraan QNB League akan diambil alih oleh [[KONI]] dan [[Komite Olimpiade Indonesia|KOI]].<ref>http://bola.kompas.com/read/2015/04/18/16091208/Ini.Isi.Lengkap.Surat.Pembekuan.PSSI</ref> Tim Transisi tersebut adalah [[FX Hadi Rudyatmo]], [[Lodewijk Freidrich Paulus]], [[Ridwan Kamil]], [[Eddy Rumpoko]], [[Ricky Yakobi]], [[Bibit Samad Riyanto]], [[Darmin Nasution]], [[Cheppy Wartono|Cheppy T. Wartono]], [[Tommy Kurniawan]], [[Iwan Lukminto]], [[Francis Wanandi]], [[Saut H. Sirait]], [[Andrew Darwis]], [[Fakhri Husaini|Fahri Husaini]], [[Zuhairi Misrawi]], [[Diaz Faisal Malik Hendropriyono]], [[Velix Wanggai|Velix F. Wanggai]].<ref>[http://bola.kompas.com/read/2015/05/08/20420138/Inilah.Susunan.Tim.Transisi.PSSI Artikel:"Inilah Susunan Tim Transisi PSSI" di Kompas.com]</ref> Dari 17 nama tersebut, [[Velix Wanggai|Velix F. Wanggai]], [[Darmin Nasution]], [[Farid Husain]] dan [[Ridwan Kamil]] mengundurkan diri sebelum Tim bekerja.<ref>[http://bola.kompas.com/read/2015/05/11/18553808/3.Anggota.Tim.Transisi.Mundur.Ini.Reaksi.Kemenpora Artikel:"3 Anggota Tim Transisi Mundur, Ini Reaksi Kemenpora" di Kompas.com]</ref><ref>[http://bola.kompas.com/read/2015/05/13/09595498/Ridwan.Kamil.Mundur.dari.Tim.Transisi. Artikel:"Ridwan Kamil Mundur dari Tim Transisi!" di Kompas.com]</ref>
 
Pada [[25 Mei]] [[2015]], Pemerintah melalui Wakil Presiden Jusuf Kalla, menganjurkan untuk mencabut pembekuan PSSI pimpinan [[La Nyalla Mattalitti]]. Hal ini dilakukan setelah adanya pertemuan tertutup dengan Menteri Pemuda dan Olahraga, [[Imam Nahrawi]], Wakil Ketua Umum PSSI [[Hinca Panjaitan]], Ketua Komite Olimpiade Indonesia [[Rita Subowo]] dan mantan Ketua Umum PSSI [[Agum Gumelar]] di Istana Wapres.<ref>{{Cite web |url=http://www.jpnn.com/read/2015/05/25/305927/Resmi!-Pemerintah-Cabut-Pembekuan-PSSI |title=Artikel:"Resmi! Pemerintah Cabut Pembekuan PSSI" di jpnn.com |access-date=2015-05-25 |archive-date=2015-05-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150525120517/http://www.jpnn.com/read/2015/05/25/305927/Resmi!-Pemerintah-Cabut-Pembekuan-PSSI |dead-url=yes }}</ref> Alasan pencabutan ini dilakukan agar Indonesia terhindar dari sanksi FIFA.<ref>[http://bola.kompas.com/read/2015/05/25/12230748/Wapres.Minta.Surat.Pembekuan.PSSI.Dicabut Artikel:"Wapres Minta Surat Pembekuan PSSI Dicabut" di bola.kompas.com]</ref> Walaupun demikian, Presiden Joko Widodo menginginkan adanya pembenahan total terhadap persepak bolaan Indonesia sebagai jalan untuk memperbaiki prestasi sepak bola Indonesia dan tetap mendukung dan menyerahkan pembenahan tersebut kepada Kementrian Pemuda dan Olahraga.<ref>http[https://sportberitaunp.detikac.com/sepak{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} bola/read/2015/05/30/172254/2929602/76id/tak-persoalkan-pembekuan-pssi-jokowi-sepak -bola-harus-direformasi-total</ref> Sepak bola Indonesia kembali menjadi sorotan setelah pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai pembekuan PSSI]
 
Tak Persoalkan Pembekuan PSSI, Jokowi: Sepak Bola Harus Direformasi Total</ref>
 
Pada [[30 Mei]] [[2015]], FIFA resmi menjatuhkan sanksi kepada PSSI dan berlaku hingga PSSI mampu memenuhi kewajiban pada pasal 13 dan 17 statuta FIFA. Akibat sanksi ini, timnas Indonesia dan semua klub di Indonesia dilarang berpartisipasi di pentas Internasional di bawah FIFA atau AFC, kecuali [[Sepak bola pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 2015|SEA Games di Singapura]] hingga turnamen berakhir.<ref>http://www.bola.net/indonesia/resmi-fifa-jatuhkan-sanksi-kepada-indonesia-0209ae.html</ref> Sanksi berupa pembekuan keanggotaan (suspensi) tersebut akhirnya dicabut hampir setahun kemudian, [[13 Mei]] 2016, dalam Kongres FIFA ke-66 di [[Kota Meksiko]].