Museum Subak Masceti: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
mengembangkan artikel |
mengembangkan artikel |
||
Baris 4:
== Sejarah ==
Gagasan untuk membangun Museum Subak Masceti dicetuskan oleh I Nyoman Soma Wirawan dan I Ketut Sugatapada awal tahun 2010. I Nyoman Soma merupakan pemimpin dari Para Pekaseh Subak Pengempon Pura Kahyangan Jagat Masceti. Sedangkan I Ketut Sugata merupakan pengelola kawasan Jaba Sisi Pura Kahyangan Jagat Masceti. Gagasan pembangunan Museum Subak Masceti disampaikan melalui rapat koordinasi tentang penataan kawasan Pura Kahyangan Jagat Mascet. Sebuah [[lokakarya]] diadakan pada pertengahan tahun 2010 di Pura Kahyangan Jagat Masceti untuk menindaklanjuti gagasan pendirian museum. Lokakarya ini dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Kabupaten Gianyar. Hasil lokakarya kemudian ditindaklanjuti oleh Para Pekaseh Pura Kahyangan Jagat Masceti dengan mengajukan proposal pembangunan Museum Subak Maceti di lahan yang menjadi [[hak milik]] Pura Kahyangan Jagat Masceti. Proposal ini diajukan kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar.<ref>{{Cite web|title=Museum Subak Mascetti|url=https://museum.kemdikbud.go.id/museum/profile/museum+subak+mascetti|website=Repositori Institusi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia|access-date=20 Mei 2024}}</ref>
Pembangunan Museum Subak Masceti dimulai pada tahun 2014.{{Sfn|Prastiwi, dkk.|2020|p=103}}
== Lokasi ==
Lokasi Museum Subak Masceti di Jalan Pantai Masceti, [[Medahan, Blahbatuh, Gianyar|Desa Medahan]], [[Blahbatuh, Gianyar|Kecamatan Blahbatuh]], [[Kabupaten Gianyar]], [[Bali|Provinsi Bali]].{{Sfn|Prastiwi, dkk.|2020|p=98}} Posisi Museum Subak Masceti berada di hilir Daerah Aliran Sungai Pakerisan yang berdekatan dengan laut.{{Sfn|Prastiwi, dkk.|2020|p=107}}
== Fungsi ==
Museum Subak Maceti dibangun untuk menampilkan [[bentang alam]] tradisional khas Pulau Bali yang disebut [[subak]]. Dalam filosofi masyarakat Bali, subak dianggap mewakili [[Tri Hita Karana]] (tiga penyebab kebaikan) yaitu parahyangan, pawongan dan palemahan. Parahyangan merupakan hubungan yang harmonis antara individu manusia dengan Tuhan. Pawongan merupakan hubungan yang harmonis antara individu manusia dengan manusia. Sedangkan palemahan merupakan hubungan yang harmonis antara individu manusia dengan Tuhan. Pawongan merupakan hubungan yang harmonis antara individu manusia dengan alam.{{Sfn|Prastiwi, dkk.|2020|p=xi-xii}}
== Koleksi ==
Kompleks Museum Subak Maceti menampilkan ktentang pertanian. Di dalamnya terdapat miniatur bentang alam dan pola subak beserta rumah tradisional Bali.{{Sfn|Prastiwi, dkk.|2020|p=101}} Selain menampilkan diorama kehidupan masyarakat subak, Museum Subak Maceti juga mengoleksi alat-alat pertanian tradisional.{{Sfn|Prastiwi, dkk.|2020|p=104}}
== Desain ==
Museum Subak Maceti merupakan museum kedua di Pulau Bali yang menampilkan [[subak]] secara tematik. Museum subak yang pertama ialah Museum Subak yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Museum Subak Maceti menampilkan subak secara tradisional dengan menggunakan teknologi informasi.yang sesuai dengan perkembangan zaman.{{Sfn|Prastiwi, dkk.|2020|p=98}} Museum Subak Maceti dirancang dengan menggunakan teknologi kekinian yang lebih modern.{{Sfn|Prastiwi, dkk.|2020|p=xii}}
== Waktu kunjungan ==
Museum Subak Maceti dibuka tiap hari Senin hingga Jumat.{{Sfn|Prastiwi, dkk.|2020|p=103}}
== Referensi ==
=== Catatan kaki ===
{{Reflist}}
=== Daftar pustaka ===
* {{Cite book|last=Prastiwi, P., dkk.|date=2020|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/24934/1/Mengabadikan%20mozaik%20indonesia%20melalui%20rangkaian%20museum.pdf|title=Mengabadikan Mosaik Indonesia Melalui Rangkaian Museum di Nusantara|publisher=Direktorat Pelindungan Kebudayaan|isbn=978-979-8250-81-1|ref={{sfnref|Prastiwi, dkk.|2020}}|url-status=live}}
|