Museum Lambung Mangkurat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Sejarah: #1Lib1Ref #1Lib1RefID |
k →Koleksi: #1Lib1Ref #1Lib1RefID |
||
Baris 5:
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Borneo museum in Bandjermasin TMnr 60018759.jpg|jmpl|250px|Borneo museum in Bandjermasin 1907.]]
Museum Lambung Mangkurat awalnya bernama Museum Borneo yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1907 di Banjarmasin. Pada masa penjajahan Jepang, Museum Borneo diberhentikan fungisnya. Museum ini kembali dibangun oleh Gunbernur Milono dengan nama Museum Kalimantan pada tanggal 22 Desember 1955<ref name=":0">{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2024-01-10|title=Sejarah Museum Lambung Mangkurat dan Koleksinya|url=https://www.kompas.com/stori/read/2024/01/10/140000079/sejarah-museum-lambung-mangkurat-dan-koleksinya|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-05-21}}</ref>. Koleksinya berupa barang pribadi milik Amir Hasan Kiai Bondan. Pada tahun 1957, diadakan Konferensi Kebudayaan di Banjarmasin yang memutuskan pendirian kembali Museum Kalimantan. Pembangunan museum selesai pada tahun 1967 dengan nama Museum Banjar. Museum Banjar juga kemudian diberhentikan juga. Pada tahun 1974, dilakukan pembangunan museum baru di Jalan Jenderal Achmad Yani, Kelurahan [[Banjarbaru Utara, Banjarbaru|Banjarbaru Utara]]. Museum ini diberi nama Museum Lambung Mangkurat dan diremsikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu Daoed Joesoef pada tanggal 10 Januari 1979.<ref>{{Cite web|title=Museum Negeri Provinsi Kalimantan Selatan "Lambung Mangkurat"|url=http://www.asosiasimuseumindonesia.org/2-single-articles/273-museum-negeri-provinsi-kalimantan-selatan-lambung-mangkurat.html|website=www.asosiasimuseumindonesia.org|access-date=2020-09-30}}</ref>
== Koleksi ==
Museum Lambung Mangkurat memiliki bentuk atap lonjong memanjang khas rumah adat [[Suku Banjar]]. Sebagian besar bagian bangunan berwana kuning. Koleksi di dalam museum berupa perlengkapan kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan adat istiadat dan budaya Suku Banjar. Bagian dalam museum berisi koleksi dari [[Agama Hindu|Hindu]] yaitu [[patung]] [[dewa]] dan patung binatang. Selain itu terdapat koleksi dari masa [[Kesultanan Banjar]], yaitu kursi emas, [[perisai]], [[payung]], [[tombak]] dan [[mahkota]].<ref>{{Cite web|title=Museum Lambung Mangkurat – Humas Kota Banjarbaru|url=https://humas.banjarbarukota.go.id/tentang-banjarbaru/potensi-daerah/pariwisata/museum-lambung-mangkurat/|language=en-US|access-date=2020-09-30}}</ref>Museum Lambung Mangkurat juga menampung banyak barang hasil galian dari situs arkeologi di seluruh Kalimantan, misalnya seperti artefak penting dari masa Hindu-Buddha. Ada juga kitab Injil beraksara Arab-Melayu yang disebarkan Belanda di Kalimantan Selatan.<ref name=":0" /><gallery>
Berkas:Katopong Wayang Gung.jpg|Mahkota pemain [[Wayang Gung]] yang disebut ''katopong''.
</gallery>
|