Sarana-sarana rahmat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~cite
k ~
 
Baris 6:
 
Gereja sendiri digunakan oleh Kristus sebagai sarana rahmat: "Sebagai sakramen, Gereja adalah instrumen Kristus. 'Gereja diambil oleh-Nya juga sebagai instrumen keselamatan semua orang', 'sakramen keselamatan universal'." <ref>{{cite web|url=https://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P27.HTM |title=Katekismus Gereja Katolik, 776 |publisher=Vatican.va |date=1973-06- 22 |access-date=2019-05-20}}</ref> Keyakinan bahwa Gereja sendiri adalah sarana utama rahmat dapat ditelusuri kembali ke [[Irenaeus]], yang mengungkapkan keyakinan umum ketika ia mengatakan: "Di mana ada gereja, di situ ada Roh Allah; dan di mana Roh Allah ada, di situ ada gereja, dan segala macam kasih karunia."<ref>[https://books.google.com/books?id =rgSainGtPJUC&dq=Pelikan+%22mengekspresikan+a+umum+keyakinan%22&pg=PA156] Jaroslav Pelikan, ''The Christian Tradition'' (University of Chicago Press 1975 {{ISBN|9780226653716}}), hal. 156</ref> Namun, seperti yang dikeluhkan oleh Konsili Vatikan Kedua, "walaupun Gereja Katolik telah diberkahi dengan seluruh kebenaran yang diwahyukan secara ilahi dan segala rahmat, namun para anggotanya gagal untuk menjalaninya dengan segenap semangat yang seharusnya".<ref>[https://www.vatican.va/archive/hist_councils/ii_vatican_council/documents/vat-ii_decree_19641121_unitatis-redintegratio_en.html Konsili Vatikan Kedua, ''Dekrit tentang Ekumenisme'', 4] {{webarchive |url= https://web.archive.org/web/20130306113628/https://www.vatican.va/archive/hist_councils/ii_vatican_council/documents/vat-ii_decree_19641121_unitatis-redintegratio_en.html |tanggal=6 Maret 2013 }}</ref>
Umat ​​KatolikKatolik, Ortodoks, dan beberapa Protestan sepakat bahwa rahmat dianugerahkan melalui sakramen, "sarana rahmat".<ref>[https://books.google.com/books?id=ZP_f9icf2roC&dq=%22means+of+grace%22 +katolik&pg=PA386] Ensiklopedia Agama-Agama Dunia Merriam-Webster (Merriam-Webster 1999 {{ISBN|9780877790440}}), hal. 386</ref> Sakramen itu sendirilah yang menjadi sarana rahmat, bukan orang yang menyelenggarakannya atau orang yang menerimanya, meskipun kurangnya disposisi yang diperlukan di pihak penerima akan menghambat keefektifan sakramen.<ref>Sakramen-sakramen "berbuah pada mereka yang menerimanya dengan watak yang diperlukan" ([https://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P35.HTM Katekismus Gereja Katolik, 1131).]</ref>
 
==Lihat juga==