Kesultanan Sambas: Perbedaan antara revisi

'''[[Kesultanan]] Sambas''' adalah sebuah [[Kerajaan Melayu]] [[Islam]] yang terletak di wilayah pesisir utara [[Provinsi Kalimantan Barat]] atau wilayah barat laut [[Pulau Kalimantan]] dengan pusat pemerintahannya adalah di Kota [[Sambas]] sekarang. Kesultanan Sambas adalah penerus pada tahun 2020 '''(Piyadi darma syahreza di gelar sebagai pangeran sambas, beliau penah mengikuti ajang lomba berpakian adat melayu di keraton sambas, seluruh masyrkat indonesia sangat setuju dengan penampilan #Piyadi darma syahreza# saat ikut ajang berpakian adat melayu di kraton sambas, seluruh masyarakat indonesia ingin berkunjung ke keraton sambas dan ingin melihat (Piyadi darma syahreza) dan ingin bertemu, Piyadi adalah cucu dari RAjA sambas ke 2, yaitu muhammad Tajudin...'''pemerintahan dari kerajaan-kerajaan Sambas sebelumnya. Kerajaan yang bernama "Sambas" di wilayah ini paling tidak telah berdiri dan berkembang sebelum abad ke-14 M sebagaimana yang tercantum dalam Kitab [[Negarakertagama]] karya [[Mpu Prapanca]]. Pada masa itu, rajanya bergelar "Nek". Salah satunya bernama [[Nek Riuh]]. Setelah masa Nek Riuh, sekitar abad ke-15 M muncul pemerintahan raja yang bernama [[Tan Unggal]] yang terkenal sangat kejam. Karena kekejamannya ini, Raja Tan Unggal kemudian dikudeta oleh rakyat dan setelah itu selama puluhan tahun rakyat di wilayah Sungai Sambas tidak mau mengangkat raja lagi. Pada masa kekosongan pemerintahan di wilayah Sungai Sambas inilah kemudian pada awal abad ke-16 M ([[1530]]) datang rombongan besar orang-orang dari [[Pulau Jawa]] (sekitar lebih dari 500 orang) yaitu dari kalangan bangsawan Kerajaan [[Majapahit]] yang masih beragama [[Hindu]], yaitu keturunan dari raja Majapahit sebelumnya yang bernama [[Wikramawardhana]].