Museum Cual Ishadi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kepadalisna (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Kepadalisna (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2:
== Sejarah ==
Selama tahun 1970 hingga 1990-an, para pengumpul [[barang antik]] tertarik dengan adanya tenun [[cual]] kuna. Mereka melakukan perjalanan ke [[Pulau Bangka]] dan memberikan harga yang tinggi untuk memerolehnya. Sehelai kain cual yang terbuat dari [[sutra]] dan telah berusia sekitar satu abad bisa dihargai hingga ratusan ribu rupiah. Jumlah tersebut dianggap sangat besar pada masa tersebut. Akibatnya, banyak penduduk setempat yang menjual koleksi kain cual mereka. Bahkan, kain cual yang telah diwariskan turun-temurun pun ikut terjual. Abdul Hadi Muchtar dan istrinya Isnawati merupakan salah satu pewaris tradisi kain cual Bangka. Mereka bercerita bahwa orang tuanya sempat tertarik untuk menjual tenun cual kepada para kolektor. Isnawati memiliki koleksi kain cual dari buyutnya yang memiliki pangkat ''gegading'' (jabatan yang setara di atas lurah), sedangkan suaminya Abdul Hadi Muchtar juga sama memiliki koleksi kain cual dari buyutnya Abdurrahman Redjab yang berpangkat sebagai demang. Karena kondisi kain cual yang banyak diburu oleh kolektor, Isnawati dan Abdul Hadi Muchtar pun dahulu sempat tergiur sebagai pedagang kain cual, namun setelah sadar dan mengetahui tentang pentingnya warisan budaya mereka pun kini beralih menjadi pembeli tenun cual kuno. Kecintaannya terhadap tenun cual, pada tahun 2000 Isnawati dan Hadi pun membangun galeri dan museum untuk memamerkan koleksi tenun cual-nya. Galeri tersebut diberi nama ''Tenun Cual Ishadi,'' yang merupakan gabungan nama Isnawati dan Hadi.<ref>{{Cite web|last=Dahnur|first=Heru|date=2020-10-30|title=Berburu Tenun Cual Kuno, Mengunci Sejarah, Merawat Tradisi Halaman all|url=https://regional.kompas.com/read/2020/10/30/12503541/berburu-tenun-cual-kuno-mengunci-sejarah-merawat-tradisi|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-05-25}}</ref> Tujuan dari pembungan museum tenun cual ini adalah untuk membagikan [[pengetahuan]] dan [[informasi]] terkait [[sejarah]] kain cual di Bangka Belitung. [[Museum]] ini juga memiliki peran untuk menjaga [[Keberadaan|eksistensi]] kain cual agar terus dikenal banyak orang dan tetap menjadi identitas bagi daerah [[Kepulauan Bangka Belitung|Bangka Belitung]].<ref>{{Cite web|last=Yusmanto|first=Edy|date=2023-09-23|title=Kisah Ishadi Kain Cual Jadi Pelopor Kain Cual Babel, Sempat Dicemooh dan Dipandang Sebelah Mata|url=https://belitung.tribunnews.com/2023/09/28/kisah-ishadi-kain-cual-jadi-pelopor-kain-cual-babel-sempat-dicemooh-dan-dipandang-sebelah-mata|website=Posbelitung.co|language=id-ID|access-date=2024-05-25}}</ref>
== Referensi ==
|