Gula: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Kembangraps (bicara | kontrib)
Lihat pula: tambah sejarah, digarap nanti
Baris 28:
* Setelah proses pembengkakan berhenti, batang mayang diiris-iris untuk mengeluarkan cairan gula secara bertahap. Cairan biasanya ditampung dengan ''timba'' yang terbuat dari daun pohon palma tersebut.
* Cairan yang ditampung diambil secara bertahap, biasanya 2-3 kali. Cairan ini kemudian dipanaskan dengan api sampai kental. Setelah benar-benar kental, cairan dituangkan ke mangkok-mangkok yang terbuat dari daun palma dan siap dipasarkan. Gula merah sebagian besar dipakai sebagai bahan baku kecap manis.
 
 
<!-- == Sejarah pergulaan ==
Gula sebagai komoditi bernilai ekonomi penting merupakan sumber pergolakan politik dan sosial.
 
Produksi gula komersial dimulai sejak abad ke-18, di [[Karibia]] ([[Barbados]]), dengan mendatangkan tebu dari Asia Timur. Industri ini, yang dijalankan oleh para petani Eropa di daerah jajahannya membutuhkan banyak pekerja lapangan sehingga didatangkanlah budak dari Afrika ke Karibia dan Amerika. Gula menjadi motor pergerakan perdagangan budak dan mengubah peta demografi Amerika. Industri ini kemudian melahirkan produk sampingan, rhum, yang disukai para pelaut dari Inggris.
 
Gula mpengaruhi politik di Amerika. Ketika pmerintah koloni di Amerika menaikkan pajak teh dan gula, muncul protes warga dan perang 8 tahun yg berujung pada kemerdekaan Amerika.
Industri gula di sana berperan besar dalam migrasi yg didatangkan oleh pengusaha dari Inggris dan kolonialis di Amerika.
Sementara itu di Jerman pd akhir abad ke-18 ditemukan gula di bit gula dan teknik destilasinya semakin diperbaikinya. Pertanaman bit gula pertama diadakan di Silesia, namun perang Napoleon yang menyusul menghambat perkebangannya.
Sementara itu di Hawaii pd abad ke19 mulai berkembang usaha tebu kecil2an namun tidak mengirim uang ke Amerika Serikat (benua) atau Eropa, namun uangnya berputar di sana. Budak2 didatangkan dari Pasifik, Cina, dan Jepang.
Semenjak abad ke-19 industri rhum semakin berkembang dan mulai menjadi bisnis besar di Eropa dan Amerika.
Produk
Produk tebu utama adalah molase, cairan berwarna coklat kemerahan kental. Dari molase dihasilkan gula dan melase, sisa destilasi gula, berupa padatan yg bisa dipakai utk pakan ternak.
Dari penyulingan gula dihasilkan kristal gula, namun juga alkohol dari sukrosa. Alkohol dapat dipakai sbg sumber energi baru. Persaingan dari gula jagung (untuk energi dan minuman alkohol).
Baggase, sisa perasan tebu mengandung serat kasar yang bisa dipakai sbg sumber energi (listrik). Di Hawaii bagasse dipakai sebagai dua sumber energi: serat sbg sumber energi langsung (dibakar), atau juga difermentasi menghasilkan biogas.
 
-->
 
== Lihat pula ==