Suku Yali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Envapid (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Envapid (bicara | kontrib)
Baris 50:
*''Mase'' atau berputar: memiliki kemiripan dengan ''yaliya'', tetapi menggunakan kayu ''ahun'' dan akar ''umanggen'', kemudian kepangan dengan tali kuning tersebut dibungkus kayu ''sohou''. Model rambut ini digunakan oleh laki-laki dengan berbadan pendek dan gemuk.
 
== Adat perkawinan-pernikahan ==
===Perkawinan dan pernikahan===
Dalam pernikahan, masyarakat suku Yali menggunakan wam (babi) sebagai maskawin. Namun, budaya ini lambat laun mengalami pergeseran. Suku Yali menganut sistem [[Moietas (kekerabatan)|moietas]] [[eksogami]] dimana masyarakat Yali terbagi menjadi dua kelompok sosial (paroh masyarakat) yang disebut ''moietas'' yang bernama ''Winda'' dan ''Waya''. Sedangkan orang Yali Anggruk dan Ninia memiliki moietas yang disebut ''Kabag'' dan ''Pahabol''. Kedua nama tersebut juga digunakan sebagai nama klan, sehingga contohnya klan ''Kabak'' yang berasal dari moietas ''Kabag'', hanya boleh menikahi klan ''Bahabol'' dari moeitas ''Pahabol'', karena merupakan satu keturunan untuk mencegah ''pabi'' ([[inses]]). Hukuman pada masa lampu adalah pasangan tersebut akan dibunuh, walaupun keduanya berasal dari dua klan berbeda tetapi satu anggota moietas. Tetapi dengan masuknya gereja hukuman menjadi lebih ringan, dengan hukuman adat seperti membayar denda, walau tabu sosial masih cukup besar.<ref name="Peyon 2019">{{cite thesis | first=Apayuk Ibrahim|last=Peyon| title=Die Yali-Kultur aus indigener ethnografischer Perspektive | publisher=Ludwig-Maximilians-Universität München | date=2019-07-04 | url=https://edoc.ub.uni-muenchen.de/25641/ | language=de | access-date=2024-05-26}}</ref>
 
===Sistem kekerabatan===
Klan dalam dalam bahasa Yali disebut ''unggul'' (kepala), yang berarti memiliki garis keturunan dan nenek moyang dan asal-usul yang sama. Beberapa ''unggul'' bisa bersatu menjadi kelompok yang lebih besar disebut ''unggul uwag'' (kepala tulang), klannya sama tetapi memiliki cerita asal-usul yang berbeda. Contohnya ''unggul uwag'' Halerohon, yang terdiri dari tiga ''unggul'', Halerohon-wereneyon, Halerohon-pangga, dan Halerohon-singon. Cerita asal usul nenek moyangnya bisa berbeda, contohnya: Halerohon-wereneyon yang mengatakan nenek moyangnya dan totemnya burung ''warene'' ([[Bayan (burung)|kakatua]]), sedangkan Halerohon-pangga mengatakan nenek moyangnya tinggal dibawah daun (''inggila/ingga'') pohon ''pa'' atau ''fi'' ([[Feinggama, Welarek, Yalimo|Kampung Feinggama]]).<ref name="Peyon 2019"/>
 
Kelompok yang lebih besar lagi disebut ''wilig lumpaleg'' (setengah pasangan), dibentuk dari dua klan yang berbeda, membentuk konfederasi. Walaupun tidak seperti konfederasi dalam Suku Dani, bisa berasal dari moietas yang sama, contohnya: Halerombo-Siliamet, yang terdiri dari tiga klan, Halerombo, Siliamet, dan Wasage semuanya anggota ''Waya''.<ref name="Peyon 2019"/>
 
Kelompok klan yang lebih besar lagi disebut ap ahe (''manusia sumber''), beberapa klan percaya bahwa walaupun nama klan mereka sudah berbeda atau bahkan tinggal di budaya suku yang berbeda seperti [[Suku Dani|Dani]] atau [[suku Lani|Lani]], mereka masih memiliki nenek moyang yang sama yang menyebar dan membentuk klan baru. Contohnya: Klan Peyon, Ambolon, Funangi, Mabel, Wandik, Itlay dan Yibikon, semua anggota ''Winda'', klan Mabel dan Itlay ada di Lembah Baliem (Orang Dani) dan juga Yalimu (Yali), sedangkan Wandik ada di Yalimu, wilayah Lani, dan Lembah Baliem, mereka masih mempercayai satu nenek moyang ''ap ahe''.<ref name="Peyon 2019"/>
 
Dalam peperangan dilarang untuk saling membunuh karena masih berhubungan. Pemimpin dalam peperangan biasanya oleh dua orang, satu pemimpin dari ''Wita'' ditemani pemimpin dari ''waya'', salah satu akan memimpin penyerangan, sedangkan yang lainnya akan memimpin bertahan atau mundur.<ref name="Peyon 2019"/>
 
== Kesenian ==