Museum Istana Basa Pagaruyung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sonjo 01 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Sonjo 01 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
Museum Istano Basa Pagaruyung merupakan museum khusus<ref>{{Cite web|title=Istano Basa Pagaruyung - Sistem Registrasi Nasional Museum|url=https://10.24.26.63/museum/profile/istano+basa+pagaruyung|website=Sistem Registrasi Nasional Museum Kemdikbud|language=en|access-date=2024-05-26}}</ref>, artinya museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia atau lingkungannya yang berkaitan dengan satu cabang seni, satu cabang ilmu atau satu cabang teknologi<ref>{{Cite web|last=Kepresidenan|first=Museum|date=2020-02-17|title=Pengertian Museum|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/muspres/pengertian-museum/|website=Museum Kepresidenan RI Balai Kirti|language=id|access-date=2024-05-26}}</ref>. Meskipun Istano Basa Pagaruyung berfungsi sebagai museum yang menyimpan koleksi artefak berharga namun daya tarik visual sepertidari pengalaman langsung yang ditawarkan Istano Basa Pagaruyung,ditawarkannya seperti menjelajah bangunan megah, berfoto dengan latar belakang indah, dan menyaksikan upacara adat, membuatnya lebih mudah diingat dan dibagikan wisatawanpengunjung sebagai objek wisata sehingga membuatnya lebih dikenal dalam kapasitas tersebut.
 
== Sejarah ==
Istano Basa Pagaruyung awalnya didirikan pada abad ke-14 oleh Adityawarman, seorang raja yang berkuasa di wilayah Minangkabau. Adityawarman membangun istana ini sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Pagaruyung yang mengadopsi banyak elemen dari sistem pemerintahan Majapahit. Kerajaan ini mengalai perubahan signifikan pada tahun 1409 ketika Raja Alam memeluk Islam, mengubah kerajaan menjadi kesultanan dengan nama Sultan Alif. Istano Basa Pagaruyung berfungsi sebagai tempat tinggal raja dan pusat administrasi kerajaan, yang dikenl dengan sistem pemerintahan Rajo Tigo Selo (tiga raja) yang meliputi Raja Adat, Raja Ibadat, dan Raja Alam.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2022-01-09|title=Sejarah Istana Pagaruyung, Raja, dan Arsitektur|url=https://regional.kompas.com/read/2022/01/09/215500978/sejarah-istana-pagaruyung-raja-dan-arsitektur|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-05-26}}</ref>
 
Selama berabad-abad, Istano Basa Pagaruyung mengalami beberapa kali kebakaran yang menghancurkan sebagian besar struktur aslinya sehingga yang berdiri sekarang adalah replika dari bangunan asli. Kebakaran pertama terjadi pada tahun 1804 selama Perang Padri, kebakaran kedua pada tahun 1966 dengan penyebab yang tidak diketahui, dan kebakaran terakhir pada tahun 2007 akibat sambaran petir. Setelah kebakaran 2007, istano ini dibangun kembali dengan mengikuri arsitektur tradisional Minangkabau yang khas, termasuk atap gonjong dan ukiran kayu yang rumit. Pembangunan ulang selesai pada tahun 2012, dan kini istano ini berfungsi sebagai museum yang menyimpan berbagai artefak sejarah dan budaya Minangkabau serta menjadi pusat kegiatan adat dan pariwisata.<ref>{{Cite web|title=Istano Basa Pagaruyung, Jejak Kejayaan Konfederasi Luhak Nan Tigo|url=https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/istano-basa-pagaruyung-jejak-kejayaan-konfederasi-luhak-nan-tigo/|website=Indonesia Kaya|access-date=2024-05-26}}</ref>
 
== Lokasi ==
Baris 5 ⟶ 10:
 
== Koleksi museum ==
Museum Istano Basa Pagaruyung menyimpan berbagai koleksi barang antik yang menceriminkanmencerminkan sejarah dan budaya Minangkabau. Beberapa koleksi penting yang ada antara lain:<ref name=":0">{{Cite web|last=admin|title=Koleksi benda museum Istana Basa Pagaruyung Dari Awal Abad Sampai Abad Ke 18|url=https://bakaba.net/koleksi-benda-museum-istana-basa-pagaruyung-dari-awal-abad-sampai-abad-ke-18/|website=BAKABA {{!}} Bangun Karakter Bangsa|language=id|access-date=2024-05-26}}</ref><ref>{{Cite web|title=Istano Basa Pagaruyung, Jejak Kejayaan Konfederasi Luhak Nan Tigo|url=https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/istano-basa-pagaruyung-jejak-kejayaan-konfederasi-luhak-nan-tigo/|website=Indonesia Kaya|access-date=2024-05-26}}</ref>
 
# Kapak batu kuno ditemukan di lereng Gunung Marapi Pariangan, kapak ini berasal dari awal abad masehi.