Suaka margasatwa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fanny abdi (bicara | kontrib)
penambahan referensi
Fanny abdi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 5:
Pelestarian dapat dilakukan secara sengaja atau alami untuk menjaga kelangsungan hidup tumbuhan tersebut. Adanya taman nasional dan cagar alam menjadi media dan sarana bagi pelestarian serta perlindungan jenis flora dan [[fauna]] khas di Indonesia. Melalui adanya upaya konservasi diharapkan keberadaan flora dan fauna tersebut tetap terjaga dari ambang kepunahan sehingga kelestarian [[keanekaragaman hayati]] flora dan fauna Indonesia tetap terjaga pada masa yang akan datang.
 
Suaka margasatwa dapat dijadikan juga sebagai tempat wisata atau ekowisata yang mengedukasi dan mendukung kegiatan pengembangan wilayah. Sebagaimana menurutyang dirumuskan pada Rencana Strategi Pengembangan Ekowisata Nasional bahwasanya ekowisata adalah salah satu konsep pengembangan yang diberlakukan pada kawasan lindung, kawasan terbuka serta kawasan binaan bahkan kawasan budaya yang berisikan partisipasi aktif dan kontribusi positif masyarakat yang didalamnya bermuatan pada pendidikan serta pembelajaran yang mengedukasi dalam perlindungan lingkungan.<ref>{{Cite journal|last=Haris|first=Muaz|last2=Soekmadi|first2=Rinekso|last3=Susilo Arifin|first3=Hadi|date=2017-04|title=POTENSI DAYA TARIK EKOWISATA SUAKA MARGASATWA BUKIT BATU KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAU|url=http://dx.doi.org/10.20886/jsek.2017.14.1.39-56|journal=Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan|volume=14|issue=1|pages=39–56|doi=10.20886/jsek.2017.14.1.39-56|issn=1979-6013}}</ref> Sehingga tidak heran jika banyak suaka margasatwa dijadikan sebagai tempat wisata yang berperan untuk tempat belajar serta tempat konservasi.
 
== Lihat pula ==