Detasemen Jalamangkara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Merdeka1945 (bicara | kontrib)
Perbaikan kata.
Baris 56:
Melihat perkembangan dan kebutuhan satuan khusus ini, [[KSAL|Kasal]] menyurati [[Panglima TNI]] yang isinya berkisar keinginan membentuk '''Detasemen Jala Mangkara'''. [[Panglima ABRI]] menyetujui dan sejak itu ([[13 November]] [[1984]]), Denjaka menjadi satuan Antiteror Aspek Laut.
 
Merunut keputusan Kasal, Denjaka adalah komando pelaksana Korps Marinir yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan kemampuan dan kekuatan dalam rangka melaksanakan operasi antiteror, antisabotase, dan klandestenklandestin aspek laut atas perintah [[Panglima TNI]].<ref name="angkasa" />
 
Berdasarkan peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/77/X/2010 tentang persetujuan dan pengesahan peningkatan kepangkatan dalam jabatan di lingkungan [[Korps Marinir]] diputuskan Komandan Detasemen Jalamangkara berpangkat [[Kolonel]]”.<ref>[http://www.tnial.mil.id/News/Binpers/tabid/85/articleType/ArticleView/articleId/4209/DETASEMEN-JALAMANGKARA-GANTI-KOMANDAN.aspx "Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin melantik Kolonel Marinir Suhartono menggantikan Letkol Laut (E) Yudhi Bramantyo sebagai Komandan Detasemen Jalamangkara"]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Baris 72:
 
==Kursus PTAL==
Kursus Penanggulangan Teror Aspek Laut atau (PTAL) merupakan program khusus Mabesal yang tertuang dalam perencanaan pendidikan TNI AL, dalam rangka memberikan pembekalan, melengkapi pengetahuan, kemampuan dan keterampilan bagi prajurit [[Intai Amfibi Marinir]] dan [[Komando Pasukan Katak]] sehingga dapat mencapai standar kualifikasi perorangan dasar yang dipersyaratkan sebagai personel Detasemen Jala MangkaraJalamangkara, sebagai Pasukan Anti Teror yang beraspek Laut.<ref>[https://tni.mil.id/view-16713-upacara-penutupan-kursus-ptal-angkatan-x.html "UPACARA PENUTUPAN KURSUS PTAL ANGKATAN X"]</ref>
 
Pendidikan PTAL yang berlangsung selama epatempat sampai lima setengah bulan ini akan melalui berbagai metode latihan, diantaranya latihan keras dalam menempuh kondisi disegala cuaca, medan dan musuh, sehingga dapat menguras waktu, tenaga dan pikiran bagi para siswa itu sendiri.
 
Selain ltu, siswa juga dituntut untuk menjaga keselamatan dirinya walaupun kondisi alamnya sangat beresiko dan tidak memungkinkan. Dengan pendidikan tersebut diharapkan akan membentuk prajurit individu yang lethal, mematikan serta menjadikan prajurit yang memiliki keistimewaan lebih jika dibandingkan dengan prajurit yang lainnya.