Lin Utara–Selatan (MRT Jakarta): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mtlh01p (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Mtlh01p (bicara | kontrib)
Baris 176:
== Insiden ==
* Pada tanggal 3 November 2017, sebuah pembatas jalur MRT jatuh. Insiden ini terjadi sekitar pukul 22.00 di persimpangan antara Jalan Panglima Polim dengan Jalan Wijaya II. Kejadian ini mengakibatkan seorang pengendara motor terluka dan mengenai sebuah mobil. Peristiwa ini disebabkan tidak seimbangnya crane saat mengangkat sebuah dinding parapet. Beton parapet yang diangkat kemudian jatuh dari lokasi pengerjaan pada jalur layang. Diketahui setelah investigasi, kontraktor pekerjaan tidak mengikuti metode pengangkatan yang sesuai dengan lengan crane yang terlalu panjang serta kurangnya pengawasan dari supervisor. Selain itu, pengamanan lalu lintas yang kurang pada saat kejadian menjadi penyebab adanya korban. Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta, Tubagus Hikmatullah mengatakan bahwa pengamanan lalu lintas telah dilakukan pada sebagian jalan. Namun, beton pembatas terjatuh di luar daerah aman pembatasan lalu lintas karena tertahan terlebih dahulu oleh crane sebelum benar-benar jatuh ke jalan.<ref>{{Cite web|last=Sandra Desfika|first=Thresa|date=4 November 2017|title=Dinding Pembatas MRT Jatuh Menimpa Pengendara Motor|url=https://www.beritasatu.com/megapolitan/461841/dinding-pembatas-mrt-jatuh-menimpa-pengendara-motor|website=BERITASATU|access-date=2021-03-04}}</ref><ref>{{Cite news|last=Junita|first=Nancy|date=5 November 2017|title=Dinding Beton Jatuh, PT MRT Jakarta Beberkan Hasil Investigasi|url=https://jakarta.bisnis.com/read/20171105/77/706270/dinding-beton-jatuh-pt-mrt-jakarta-beberkan-hasil-investigasi-|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|access-date=2021-03-04|editor-last=Fitriani|editor-first=Feni Freycinetia}}</ref>
* Pada tanggal 30 Mei 2024, sebuah alat berat berupa besi ''crane'' dari proyek pembangunan Gedung Kejaksaan Agung jatuh kedan relmenimpa kereta, mengakibatkanyang penghentianmelintas sementarahendak seluruhmemasuki operasiStasiun LinBlok Utara–SelatanM, untukmengakibatkan prosespercikan evakuasi besi ''crane''api dan pemeriksaanputusnya saranaaliran danlistrik prasaranapada kereta dan jalur sebelum dioperasikan kembalitersebut<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2024-05-30|title=Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara Imbas Besi Crane Jatuh ke Rel|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2024/05/30/17572181/operasional-mrt-jakarta-dihentikan-sementara-imbas-besi-crane-jatuh-ke|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-05-30}}</ref>. Seluruh layanan Lin Utara–Selatan dihentikan sementara untuk proses evakuasi besi ''crane'' dan pemeriksaan sarana dan prasarana untuk memastikan kondisi rel dan kereta aman untuk beroperasi. Tidak ada korban dalam kejadian ini dan seluruh penumpang di setiap kereta dievakuasi ke stasiun terdekat. Hasil investigasi menunjukkan bahwa induksi elektromagnetik yang muncul saat kereta melintas menyebabkan mesin ''crane'' mati mendadak sehingga besi ''crane'' yang diangkut terlepas dan menimpa kereta karena tertarik gaya elektromagnet<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2024-05-31|title=Hutama Karya: Jatuhnya Besi Konstruksi di Jalur MRT Dipicu Induksi Elektromagnetik|url=https://www.kompas.com/properti/read/2024/05/31/082133821/hutama-karya-jatuhnya-besi-konstruksi-di-jalur-mrt-dipicu-induksi|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-05-31}}</ref>. PT Hutama Karya selaku pihak yang bertanggung jawab atas proyek konstruksi tersebut memohon maaf atas kejadian tersebut dan menyatakan telah sepakat dengan pihak PT MRT Jakarta untuk menaikkan batas aman ''crane'' dari kesepakatan sebelumnya radius 6 meter menjadi 8 meter dari area MRT. Lin Utara–Selatan kembali beroperasi normal pada hari berikutnya.
 
== Galeri ==