Utsman bin Affan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Putri Naomi (bicara | kontrib)
k perbaikan huruf kapital
Putri Naomi (bicara | kontrib)
k Menambah pranala
Baris 47:
Utsman bin Affan adalah sahabat dan juga khalifah ketiga dalam Khulafaur Rasyidin. Beliau dikenal sebagai pedagang yang kaya raya dan handal dalam bidang ekonomi namun sangat [[dermawan]]. Banyak bantuan ekonomi yang diberikannya kepada umat Islam di awal dakwah Islam. Ia mendapat julukan ''Dzun Nurain ya''ng berarti yang memiliki dua cahaya. Julukan ini didapat karena Utsman telah menikahi puteri kedua dan ketiga dari Rasullah yaitu [[Ruqayyah binti Muhammad|Ruqayyah]] dan [[Ummu Kultsum binti Muhammad|Ummu Kultsum]].
 
Utsman bin Affan lahir pada 576 Masehi dari golongan Bani Umayyah. Nama ibunya adalah [[Arwa binti Kuriz bin Rabiah]]. Ia masuk Islam atas ajakan [[Abu Bakar ash-Shiddiq|Abu Bakar]] dan termasuk golongan As-Sabiqun al-Awwalun (golongan yang pertama-tama masuk Islam). Muhammad sendiri menggambarkan Utsman bin Affan sebagai pribadi yang paling jujur dan rendah hati di antara kaum muslimin. Diriwayatkan oleh [[Muslim bin al-Hajjaj|Imam Muslim]] bahwa [[Aisyah]] bertanya kepada Muhammad, "Abu Bakar masuk tetapi engkau biasa saja dan tidak memberi perhatian khusus, lalu Umar masuk engkau pun biasa saja dan tidak memberi perhatian khusus. Akan tetapi ketika Utsman masuk engkau terus duduk dan membetulkan pakaian, mengapa?" Rasullullah menjawab, “Apakah aku tidak malu terhadap orang yang malaikat saja malu kepadanya?”
 
Pada saat [[Pertempuran Zaturriqa|Perang Dzatirriqa]] dan [[Perang Ghatfahan]] berkecamuk, dimana Muhammad memimpin perang, Utsman dipercaya menjabat sebagai wali kota Madinah. Saat [[Perang Tabuk]], Utsman mendermakan 950 ekor unta dan 70 ekor kuda, ditambah 1000 [[dirham]] sumbangan pribadi untuk [[perang Tabuk]], nilainya sama dengan sepertiga biaya perang tersebut. Utsman bin Affan juga menunjukkan kedermawanannya tatkala membeli mata air yang bernama Rumah dari seorang lelaki [[suku Ghifar]] seharga 35.000 dirham. Mata air itu ia wakafkan untuk kepentingan rakyat umum. Pada masa pemerintahan Abu Bakar, Utsman juga pernah memberikan gandum yang diangkut dengan 1000 unta untuk membantu kaum miskin yang menderita di musim kering.
 
Ia adalah [[khalifah]] kali pertama yang melakukan perluasan [[Masjid al-Haram]] Mekkah dan [[Masjid Nabawi]] [[Madinah]] karena semakin ramai umat Islam yang menjalankan rukun Islam kelima (haji). Ia mencetuskan ide polisi keamanan bagi rakyatnya; membuat bangunan khusus untuk mahkamah dan mengadili perkara yang sebelumnya dilakukan di masjid; membangun pertanian, menaklukan beberapa daerah kecil yang berada disekitar perbatasan seperti [[Syiria]], [[Afrika Utara]], [[Persia]], [[Khurasan]], [[Palestina]], [[Siprus]], [[Rodhes]], dan juga membentuk angkatan laut yang kuat. Jasanya yang paling besar adalah saat mengeluarkan kebijakan untuk mengumpulkan Al-Quran dalam satu mushaf.
 
Selama masa jabatannya, Utsman banyak mengganti gubernur wilayah yang tidak cocok atau kurang cakap dan menggantikaannya dengan orang-orang yang lebih kredibel. Namun hal ini banyak membuat sakit hati pejabat yang diturunkan sehingga mereka bersekongkol untuk membunuh [[khalifah]].
 
Pada masa [[Jahiliah|jahiliyyah]] ia disebut dengan nama panggilan Abu Amr. Setelah masa Islam, ia lebih sering dipanggil Abu Abdullah, yang diambil dari nama putranya dari Ruqayyah. Ada pula yang menyebutkan , pada masa jahiliyyah Utsman sering dipanggil Abu Layla, karena kelembutan dan keramahannya kepada sesama.
 
Julukannya yang paling terkenal adalah Dzunnurain—Sang Pemilik Dua Cahaya. Itulah julukan yang paling disukainya. Julukan itu diberikan Nabi Muhammad. Ia mendapat julukan itu karena keutamaannya menikah dengan dua putri Nabi Muhammad, Ruqayyah dan Ummu Kultsum.
 
== Dimasa Muhammad ==
 
=== Awal pindahnya ke agama Islam ===
Sekembalinya dari perjalanan bisnis ke [[Suriah]] pada tahun 611, Utsman mengetahui tentang misi yang dinyatakan Muhammad. Setelah berdiskusi dengan temannya, Abu Bakar , Utsman memutuskan untuk masuk Islam, dan Abu Bakar membawanya kepada Nabi Muhammad untuk menyatakan imannya. Utsman menjadi salah satu orang yang paling awal masuk Islam, mengikuti [[Ali bin Abi Thalib|Ali]] , [[Zaid bin Haritsah|Zaid]] , [[Abu Bakar Ash-Shiddiq|Abu Bakar]] dan beberapa lainnya. Masuknya ia ke dalam agama Islam membuat marah sukunya, [[Kekhalifahan Umayyah|Bani Ummayyah]], yang sangat menentang ajaran Muhammad.
 
=== [[Hijrah]] ke Habbasyiah ===
Utsman dan istrinya, Ruqayyah, bermigrasi ke [[Etiopia|Habbasyiah]] ([[Etiopia]] pada saat sekarang) pada bulan April 615, bersama dengan sepuluh pria Muslim dan tiga wanita. Sejumlah Muslim bergabung dengan mereka kemudian. Karena Utsman sudah memiliki beberapa kontak bisnis di Abyssinia, ia terus mempraktekkan profesinya sebagai pedagang dan ia terus berkembang.
 
Pada saat seruan [[hijrah]] pertama oleh Muhammad ke Habbasyiah karena meningkatnya tekanan kaum Quraisy terhadap umat Islam, Utsman bersama istri dan kaum muslimin lainnya memenuhi seruan tersebut dan hijrah ke Habasyiah hingga tekanan dari kaum Quraisy reda. Tak lama tinggal di Mekah, Utsman mengikuti Muhammad untuk [[hijrah]] ke Madinah. Pada peristiwa [[Perjanjian Hudaibiyyah|Hudaibiyah]], Utsman dikirim oleh Rasullah untuk menemui [[Abu Sofyan]] di [[Mekkah]]. Utsman diperintahkan untuk menegaskan bahwa rombongan dari Madinah hanya akan beribadah di [[Ka'bah]], lalu segera kembali ke Madinah, bukan untuk memerangi penduduk Mekkah.
 
Setelah empat tahun, berita menyebar di kalangan Muslim di Habbasyiah bahwa orang-orang Quraisy di Mekkah telah menerima Islam, dan penerimaan ini membujuk Utsman, Ruqayyah dan 39 Muslim lainnya untuk kembali. Namun, ketika mereka sampai di Mekah, mereka menemukan bahwa berita tentang penerimaan Quraish terhadap Islam adalah salah. Namun demikian, Utsman dan Ruqayyah kembali menetap di Mekkah.
 
=== [[Hijrah]] ke Madinah ===
Pada 622, Utsman dan istrinya, Ruqayyah, berada di antara kelompok ketiga Muslim untuk bermigrasi ke Madinah. Setelah sampai, Utsman tinggal bersama [[Abu TalhaThalhah bin ThabitTsabit]] sebelum pindah ke rumah yang ia beli beberapa waktu setelahnya. Utsman adalah salah satu pedagang terkaya di Mekkah, tanpa membutuhkan bantuan keuangan dari saudara-saudara Ansari[[Kaum Anshar|Anshari]] , karena ia telah membawa kekayaan yang sangat besar yang telah ia kumpulkan dengannya ke Madinah. Sebagian besar Muslim Madinah adalah petani dengan sedikit minat dalam perdagangan, dan orang [[Yahudi (agama)|Yahudi]] telah melakukan sebagian besar perdagangan di kota. Utsman menyadari ada peluang komersial yang besar untuk mempromosikan perdagangan di kalangan umat Islam dan segera memantapkan dirinya sebagai pedagang di Madinah. Dengan kerja keras dan kejujuran, bisnisnya berkembang pesat, membuatnya menjadi salah satu orang terkaya di Madinah.
 
=== Kehidupan di Madinah ===
Ketika Ali menikahi Fatimah , Utsman membeli [[tameng]] Ali seharga lima ratus [[dirham]]. Empat ratus disisihkan sebagai [[mahar]] untuk pernikahan Fatimah, meninggalkan seratus untuk semua pengeluaran lainnya. Kemudian, Utsman mempersembahkan baju besi kembali ke Ali sebagai hadiah pernikahan.
 
== [[Khalifah]] Abu Bakar (632-634) ==
Utsman memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Abu Bakar, karena itu karena dia yang telah pindah ke Islam Uthman. Ketika Abu Bakar terpilih sebagai khalifah, Utsman adalah orang pertama setelah Umar menawarkan kesetiaannya. Selama [[Perang Riddah|perang Ridda]] Utsman tetap di Madinah, bertindak sebagai penasihat Abu Bakar. Di ranjang kematiannya, Abu Bakar mendiktekan keinginannya kepada Utsman, mengatakan bahwa penggantinya adalah Umar.
 
== Pemilihan Utsman ==
Setelah wafatnya Umar bin Khattab sebagai [[khalifah]] kedua, diadakanlah musyawarah untuk memilih [[khalifah]] selanjutnya. Ada enam orang kandidat khalifah yang diusulkan yaitu [[Ali bin Abi Thalib]], Utsman bin Affan, [[Abdurrahman bin Auf]], [[Sa`ad bin Abi Waqqas]], [[Zubair bin Awwam]] dan [[Thalhah bin Ubaidillah]]. Selanjutnya [[Abdurrahman bin Auf]], [[Sa'ad bin Abi Waqqas|Sa’ad bin Abi Waqqas]], [[Zubair bin Awwam]], dan [[Thalhah bin Ubaidillah]] mengundurkan diri hingga hanya Utsman dan Ali yang tertinggal. Suara masyarakat pada saat itu cenderung memilih Utsman menjadi khalifah ketiga. Maka diangkatlah Utsman yang berumur 70 tahun menjadi khalifah ketiga dan yang tertua, serta yang pertama dipilih dari beberapa calon. Peristiwa ini terjadi pada bulan [[Muharam|Muharram]] 23 H. Utsman menjadi khalifah di saat pemerintah Islam telah betul-betul mapan dan terstruktur.
 
Utsman adalah seorang saudagar kaya yang menggunakan kekayaannya untuk mendukung Islam namun tidak pernah sebelum kekhalifahannya menunjukkan kualitas kepemimpinan atau benar-benar memimpin pasukan. Tetapi meskipun demikian, menurut [[Wilferd Madelung ]], ia dipilih oleh para pemilih sebagai satu-satunya calon kontra yang kuat untuk Ali karena ia sendiri dapat sampai batas tertentu menyaingi hubungan kekerabatan dekat Ali dengan Ali.
 
[[Ronald Victor Courtenay Bodley|RVC Bodley]] percaya bahwa setelah pembunuhan Umar, Ali menolak [[khalifah]] karena ia tidak setuju dengan mengatur sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Abu Bakar dan Umar, dan bahwa Utsman menerima ketentuan-ketentuan dan ia gagal untuk administrasi selama sepuluh tahun kekhalifahannya.
 
== Kekhalifahan ==
 
=== Administrasi ekonomi dan sosial ===
Utsman adalah seorang pengusaha cerdas dan seorang pedagang yang sukses dari masa mudanya, yang berkontribusi besar pada [[Kekaisaran Rashidun]]. Umar telah menetapkan tunjangan orang-orang dan dengan asumsi kantor, UthmanUtsman meningkatkannya sekitar 25%. Umar telah menempatkan larangan penjualan tanah dan pembelian lahan pertanian di wilayah yang ditaklukkan. Utsman mencabut pembatasan ini, mengingat fakta bahwa perdagangan tidak bisa berkembang. Utsman juga mengizinkan orang untuk menarik pinjaman dari perbendaharaan publik. Di bawah Umar, telah ditetapkan sebagai kebijakan bahwa tanah di wilayah yang ditaklukkan tidak boleh didistribusikan di antara para petempur, tetapi tetap menjadi milik dari pemilik sebelumnya. Tentara merasa tidak puas dengan keputusan ini, tetapi Umar menekan oposisi dengan tangan yang kuat. Utsman mengikuti kebijakan yang dibuat oleh Umar dan ada lebih banyak penaklukan, dan pendapatan dari tanah meningkat secara signifikan.
 
Umar, pendahulu Utsman, sangat ketat dalam penggunaan uang dari perbendaharaan publik. Terlepas dari tunjangan kecil yang telah disetujui untuknya, Umar tidak mengambil uang dari perbendaharaan. Dia tidak menerima hadiah apa pun, dia juga tidak mengizinkan anggota keluarganya untuk menerima hadiah apa pun dari setiap kuartal. Selama waktu Utsman, ada beberapa relaksasi dalam ketegasan seperti itu. Utsman tidak menarik tunjangan apa pun dari perbendaharaan untuk keperluan pribadinya, juga tidak menerima gaji , ia adalah orang kaya dengan sumber daya yang cukup, tetapi tidak seperti Umar, Utsman menerima hadiah dan mengizinkan anggota keluarganya untuk menerima hadiah dari orang tertentu. Utsman secara jujur menyatakan bahwa ia memiliki hak untuk memanfaatkan dana publik sesuai dengan penilaian terbaiknya, dan tidak ada yang mengkritiknya untuk itu. Reformasi ekonomi yang diperkenalkan oleh Utsman telah mencapai efek yang jauh, Muslim maupun non-Muslim dari Kekaisaran Rashidun menikmati kehidupan yang sejahtera secara ekonomi selama masa pemerintahannya.
 
=== Ekspansi militer ===
Selama pemerintahannya, gaya militer Utsman lebih bersifat otonom karena ia mendelegasikan begitu banyak wewenang militer kepada orang-orang yang dipercayanya seperti [[Abdullah bin Amir]], [[Mu'awiyah]] dan [[Abdullah bin Sa'ad]], tidak seperti masa jabatan Umar di mana militer ekspansi pada umumnya terpusat pada otoritas Umar. Konsekuensinya, ekspansi yang lebih independen ini memungkinkan ekspansi yang lebih menyeluruh sampai [[Sindh]], [[Pakistan ]], yang tidak tersentuh selama masa pemerintahan Umar.
 
[[Muawiyah bin Abu Sufyan|Muawiyah]] ditunjuk sebagai gubernur [[Suriah]] oleh Umar pada tahun 639 untuk menghentikan [[Bizantion|Bizantium]] dari laut selama [[Peperangan Bizantium–Arab|Perang Arab-Bizantium]]. Penunjukan ini terjadi setelah kakak laki-lakinya [[Yazid bin Abu Sufyan]] (gubernur Suriah) meninggal dalam wabah, bersama dengan [[Abu Ubaidah bin al-Jarrah]], gubernur di hadapannya dan 25.000 orang lainnya. Sekarang, di bawah kekuasaan Utsman pada tahun 649, Muawiyah diizinkan untuk mendirikan angkatan laut, diawaki oleh orang - orang [[Kristen Monofisit ]], [[Koptik ]], dan para pelaut [[Bangsa Asiria|Kristen Suriah]] dan [[Pasukan Suriah ]]. Hal ini mengakibatkan kekalahan angkatan laut Bizantium pada Pertempuran di Tengah-Tengah pada tahun 655.
 
Dalam Hijriah tahun 31 atau sekitar 651 M, [[Khalifah]] Utsman mengirim [[Abdullah bin Zubair]] dan [[Abdullah bin Sa'ad]] untuk memimpin ekspedisi rekonsiliasi ke [[Maghreb (wilayah)|Maghreb]] di mana ia bertemu tentara [[Gregory the Patrician ]], [[Exarch of Africa]] dan kerabat [[Heraklius|Heraclius]] yang mencatat angka antara 120.000 dan 200.000 tentara,. Meskipun perkiraan lain dicatat, pasukan Gregory dimasukkan ke dalam 20.000. Pasukan oposisi bentrok di [[Sabuthilag]] (secara bergantian disebut Sufetula), yang menjadi nama pertempuran ini. Catatan dari [[Al-Bidayah wan Nihayah|al-Bidayah wal Nihayah]] menyatakan bahwa pasukan Abdullah sepenuhnya dikelilingi oleh [[pasukan Gregory]] dengan cara melingkar dan situasinya sangat mengerikan bagi tentara Muslim karena mereka diancam dengan peleburan. Namun, [[Abdullah bin Zubair]] melihat Gregory di kereta dan segera dia meminta [[Abdullah bin Sa'ad]] untuk memimpin [[detasemen]] kecil untuk mencegatnya. Interupsi berhasil, dan Gregory dibunuh oleh pihak penyergapan Zubayr[[Zubair bin Awwam|Zubair]]. Akibatnya, moral tentara Bizantium mulai runtuh dan segera mereka dialihkan.
 
Beberapa sumber Muslim mengklaim bahwa setelah penaklukan [[Afrika Utara|Afrika utara]] selesai oleh [[Muhammad bin Jarir ath-Thabari|Muhammad ibn Jarir al-Tabari]], Abdullah bin Sa'ad melanjutkan penaklukan ke [[Spanyol ]]. Spanyol pertama kali diserang sekitar enam puluh tahun sebelumnya selama kekhalifahan Utsman. Sejarawan Muslim terkemuka lainnya seperti, Ibn[[Ibnu KathirKatsir|Ibn Katsir]], juga mengutip narasi yang sama. Dalam deskripsi kampanye ini, di mana Afrika Utara ditaklukkan oleh Abdullah bin Sa'ad, dua jenderalnya, [[Abdullah ibn Nafiah ibn Husain]], dan [[Abdullah ibn Nafi 'ibn Abdul Qais]], ditugaskan untuk menyerbu daerah pesisir Spanyol dengan bantuan laut. oleh kekuatan [[Orang Berber|Berber]]. Mereka berhasil menaklukkan daerah pesisir Al[[al-Andalus]]. Tidak diketahui di mana pasukan Muslim mendarat, perlawanan apa yang mereka temui, dan bagian Spanyol apa yang sebenarnya mereka taklukkan. Namun, jelas bahwa umat Islam menaklukkan beberapa bagian dari Spanyol selama kekhalifahan Utsman, mungkin membangun koloni di pantai. Pada kesempatan ini, Utsman dilaporkan telah mengirim surat kepada pasukan penyerang:
{| class="wikitable"
|“
Baris 107:
|”
|}
Meskipun penggerebekan oleh Berber dan Muslim dilakukan terhadap [[Kerajaan Visigothic]] di Spanyol selama akhir abad ke-7, tidak ada bukti bahwa Spanyol diserang atau bahwa bagian dari itu ditaklukkan atau diselesaikan oleh Muslim sebelum kampanye 711 oleh [[Thariq bin Ziyad|Tariq]].
 
Abdullah bin Saad juga melanjutkan kesuksesannya dalam pertempuran Angkatan Laut [[Khalifah]] pertama melawan Kekaisaran Bizantium dalam Pertempuran di Mestan yang digambarkan sebagai konflik pertama yang menentukan Islam di kedalaman Byzantine di lepas pantai.
Baris 113:
Khilafah Rashidun pada puncaknya di bawah Utsman (654)
 
Di timur [[Ahnaf ibnbin Qais|Ahnaf ibn Qais]], kepala [[Bani Tamim|Banu Tamim]] dan seorang komandan [[veteran]] yang menaklukkan [[Shushtar|Shustar]] sebelumnya. Sekarang di rezim Utsman, Ahnaf meluncurkan serangkaian ekspansi militer lebih lanjut yang sukses dengan menganiaya lebih lanjut [[Yazdegerd III]] dekat [[Sungai Amu Darya|Sungai Oxus]] di [[Turkmenistan]] dan kemudian menghancurkan koalisi militer loyalis [[Kekaisaran Sasaniyah|kekaisaran Sassanid]] dan Kerajaan[[kerajaan Hephthalite]] dalam Pengepunganpengepungan [[Provinsi Herat|Herat]] . Kemudian gubernur [[Basra ]], [[Abdullah bin aamir|Abdullah ibn Aamir]] juga memimpin berbagai kampanye yang sukses yang berkisar dari penghukuman re-hukuman dari penduduk yang memberontak [[Pars (provinsi Sasaniyah)|Fars]], [[Provinsi Kerman, Iran|Kerman,]] [[Sistan]], [[Khorasan]] sampai pembukaan front penaklukan baru di [[Transoksiana|Transoxiana]] dan [[Afganistan|Afghanistan ]].
 
Pada tahun berikutnya 652 AD, terjemahan catatan dari [[Futh Al-Buldan]] dari [[Baladhuri]] menulis bahwa [[Balochistan]] ditaklukkan kembali selama kampanye melawan pemberontakan di Kermān, di bawah komando [[Majasha ibn Mas'ud]]. Ini adalah pertama kalinya bahwa Balochistan barat datang langsung di bawah Hukum Kekhalifahan dan itu membayar penghargaan pertanian.
 
Kampanye militer di bawah kekuasaan Utsman pada umumnya berhasil, kecuali beberapa kampanye di [[kerajaan Nubia]] di [[Sungai Nil|Nil]] bagian bawah.
 
=== Penentangan publik terhadap kebijakan Utsman ===