Kabupaten Bogor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fahrurozi.86 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 98:
*'''[[Cibinong, Bogor|Kawedanan Cibinong]]''' (mencakup Cibinong, Bojonggede, Tajurhalang, Sukaraja, Citeureup, Babakan Madang dan sebagian wilayah [[Kota Depok]] saat ini)
*'''[[Parung, Bogor|Kawedanan Parung]]''' (mencakup Parung, Gunungsindur, Kemang, Rumpin, Ciseeng, dan sebagian wilayah [[Kota Depok]] saat ini)
*'''[[Cibarusah,Kawedanan BekasiJonggol (Tjibaroesa)|Kawedanan TjibaroesaJonggol]]''' (mencakup Jonggol, Gunung Putri, Cileungsi, Cariu, Tanjungsari dan sebagian wilayah Kota Depok dan sebagian wilayah selatan [[Kota Bekasi]] serta [[Kabupaten Bekasi]] dan sebagian wilayah selatan [[Karawang]].
*'''[[Leuwiliang, Bogor|Kawedanan Leuwiliang]]''' (mencakup Leuwiliang, Cibungbulang, Ciampea, Pamijahan, dan Dramaga)
*'''[[Kawedanan Jasinga]]''' (mencakup Jasinga, Sukajaya, Tenjo, Nanggung, dan Cigudeg).
Baris 118:
Wilayah Kabupaten Bogor yang luas ditambah cepatnya pertumbuhan penduduk akibat lokasi geografis Kabupaten Bogor sebagai wilayah penyangga [[DKI Jakarta]], muncul beberapa wacana terkait pemekaran berbasis pengembangan wilayah. Pada tahun [[1978]], Menteri Dalam Negeri [[Amir Machmud]] mengusulkan pembentukan [[Kota Administratif]] Depok yang mencakup [[Kota Depok|Kecamatan Depok]] serta kecamatan lainnya yang berbatasan dengan [[DKI Jakarta]] khususnya yang terdampak pembangunan Perumnas di wilayah tersebut. Rencananya [[Kota Administratif]] [[Kota Depok|Depok]] akan dijadikan kawasan pemukiman yang tertata bagi para pekerja di [[DKI Jakarta]].
 
Pada dekade [[1980]] bukan hanya bergulir usulan pembentukan [[Kota Administratif]] [[Kota Depok|Depok]]. [[Gubernur Jawa Barat]], [[Aang Kunaefi]] juga mengusulkan kepada [[Kementerian Dalam Negeri|Menteri Dalam Negeri]], [[Amir Machmud]] pembentukan wilayah di bekas [[Kawedanan Jonggol, Bogor(Tjibaroesa)|Kawedanan Jonggol]] yang sebagian telah dilimpahkan ke kabupaten lain untuk dipersatukan sebagai Daerah Tingkat II Kabupaten. Wilayah eks Kawedanan [[Jonggol, Bogor|Jonggol]] dan sekitarnya dianggap layak menjadi kabupaten, karena wilayahnya cukup luas, memiliki kekayaan alam yang melimpah, serta berpotensi sebagai kawasan pemukiman baru, industri, dan pariwisata.<ref>{{Cite news|url=https://mediaindonesia.com/megapolitan/469101/dpr-dan-kemendagri-didesak-realisasikan-kabupaten-bogor-timur|title=DPR dan Kemendagri Didesak Realisasikan Kabupaten Bogor Timur|last=mediaindonesia.com|newspaper=mediaindonesia.com|access-date=2022-07-27|archive-date=2022-06-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20220629095828/https://mediaindonesia.com/megapolitan/469101/dpr-dan-kemendagri-didesak-realisasikan-kabupaten-bogor-timur|dead-url=no}}</ref>
 
Wilayah yang diusulkan sebagai bagian dari pembentukan Daerah Tingkat II Kabupaten Jonggol dahulunya merupakan bekas wilayah dari [[Jonggol|Kawedanan Jonggol]] antara lain, daerah [[Jonggol, Bogor|Kecamatan Jonggol]], [[Gunung Putri, Bogor|Kecamatan Gunung Putri]], [[Cileungsi, Bogor|Kecamatan Cileungsi]] dan [[Kawasan Cibubur]] (yaitu [[Harjamukti, Cimanggis, Depok|Desa Harjamukti]] dan [[Leuwinanggung, Tapos, Depok|Desa Leuwinanggung]]), juga wilayah bekas Kawedanan Tjibaroesa yang telah dilimpahkan kepada daerah lain, seperti [[Kabupaten Bekasi]] yaitu [[Cibarusah, Bekasi|Kecamatan Cibarusah]] serta Desa Kranggan (Sekarang [[Jatisampurna, Bekasi|Kecamatan Jatisampurna]]); dan dari [[Kabupaten Karawang]] yaitu [[Pangkalan, Karawang|Kecamatan Pangkalan]] serta [[Tegalwaru, Karawang|Kecamatan Tegalwaru]].