Aung San Suu Kyi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dirga udara (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi |
Dirga udara (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 90:
| height =
}}
[[Nama Burma#Kehormatan|Daw]] '''Aung San Suu Kyi''' ({{IPAc-en|aʊ|ŋ|_|ˌ|s|ɑː|n|_|s|uː|_|ˈ|tʃ|iː}} {{respell|owng|_|SAHN|_|soo|_|CHEE}};<ref>{{Cite web |title=Definition of 'Aung San Suu Kyi' |url=https://www.collinsdictionary.com/dictionary/english/aung-san-suu-kyi |website=[[Collins Dictionary]]}}</ref> {{MYname|MY=အောင်ဆန်းစုကြည်|MLCTS=aung hcan: cu. krany}} {{IPA-my|ʔàʊɰ̃ sʰáɰ̃ sṵ tɕì|}}; {{lahirmati||19|6|1945}}), terkadang disingkat menjadi '''Suu Kyi''',<ref name="release" /> adalah seorang politikus, diplomat, penulis, dan penerima [[Hadiah Nobel Perdamaian]] Burma tahun 1991 yang menjabat sebagai [[Penasihat Negara Myanmar]] (setara dengan [[perdana menteri Myanmar|perdana menteri]]) dan [[ Kementerian Luar Negeri (Myanmar)|Menteri Luar Negeri]] dari tahun 2016 hingga 2021. Ia menjabat sebagai sekretaris jenderal [[Liga Nasional untuk Demokrasi]] ([[Liga Nasional untuk Demokrasi|NLD]]) sejak partai ini didirikan pada tahun 1988 dan terdaftar sebagai ketuanya ketika masih menjadi partai sah pada tahun 2011 hingga 2023.<ref>{{cite news |title=Aung San Suu Kyi Fast Facts |url=https://www.cnn.com/2013/01/18/world/asia/aung-san-suu-kyi-fast-facts/index.html |access-date=29 Mei 2021 |work=[[CNN]] |date=25 April 2021}}</ref><ref>{{cite news |last1=Tharoor |first1=Ishaan |title=What happened when Aung San Suu Kyi's party last won an election in Burma |url=https://www.washingtonpost.com/news/worldviews/wp/2015/11/09/what-happened-when-aung-san-suu-kyis-party-last-won-an-election-in-burma/ |access-date=29 Mei 2021 |newspaper=[[The Washington Post]] |date=9 November 2015}}</ref><ref>{{cite news |author1=Min Ye Kyaw |author2=Rebecca Ratcliffe |title=Aung San Suu Kyi's National League for Democracy party dissolved |url=https://www.theguardian.com/world/2023/mar/28/aung-san-suu-kyi-national-league-democracy-faces-dissolution-myanmar |access-date=30 April 2023 |work=[[The Guardian]] |date=28 Maret 2023 |location=[[Bangkok, Thailand]]}}</ref> Dia memainkan peran penting dalam [[Myanmar]] [[reformasi politik Myanmar 2011–2015|transisi]] dari junta militer ke demokrasi parsial pada tahun 2010-an.
Putri bungsu dari [[Aung San]], [[Bapak Bangsa]] Myanmar modern, dan [[Khin Kyi]], Aung San Suu Kyi lahir di [[Rangoon]], [[British Burma ]]. Setelah lulus dari [[Universitas Delhi]] pada tahun 1964 dan [[St Hugh's College, Oxford]] pada tahun 1968, ia bekerja di [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] selama tiga tahun. Dia menikah dengan [[Michael Aris]] pada tahun 1972, dan dikaruniai dua anak.
Aung San Suu Kyi menjadi terkenal dalam [[Pemberontakan 8888]] tanggal 8 Agustus 1988 dan menjadi Sekretaris Jenderal NLD, yang baru dibentuknya dengan bantuan beberapa pensiunan pejabat militer yang mengkritik junta militer. Pada [[Pemilu Burma 1990|Pemilu 1990]], NLD memenangkan 81% kursi di Parlemen, namun hasilnya dibatalkan, karena pemerintahan militer ([[Dewan Perdamaian dan Pembangunan Negara]] – [[Perdamaian Negara dan Dewan Pembangunan|SPDC]]) menolak menyerahkan kekuasaan, sehingga menimbulkan protes internasional. Dia telah ditahan sebelum pemilu dan tetap berada di bawah [[tahanan rumah]] selama hampir 15 dari 21 tahun dari tahun 1989 hingga 2010, dan menjadi salah satu [[tahanan politik]] paling terkemuka di dunia.<ref>{{Cite web|date=23 Oktober 2011|title=5,000 days in captivity: The world's most famous political prisoner|url=https://www.independent.co.uk/news/world/asia/5-000-days-in-captivity-the-world-s-most-famous-political-prisoner-and-a-dismal-landmark-1731998.html|access-date=29 Juni 2021|website=The Independent|language=en}}</ref> Pada tahun 1999, majalah [[Time (magazine)|''Time'']] menobatkannya sebagai salah satu "Anak-anak [[Mahatma Gandhi|Gandhi]]" dan pewaris spiritualnya [[non-kekerasan]].<ref name="TimeTCOG">{{cite news|url=http://content.time.com/time/magazine/article/0,9171,993026,00.html|title=The Children of Gandhi|date=31 Desember 1999|magazine=Time|format=excerpt |url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20131005013134/http://content.time.com/time/magazine/article/0%2C9171%2C993026%2C00.html|archive-date=5 Oktober 2013}}</ref> Dia selamat dari upaya pembunuhan pada [[pembantaian Depayin]] tahun 2003 ketika sedikitnya 70 orang yang terkait dengan [[Liga Nasional untuk Demokrasi|NLD]] terbunuh.<ref>{{cite news|last=Zarni Mann|title=A Decade Later, Victims Still Seeking Depayin Massacre Justice|url=http://www.irrawaddy.org/archives/36124|access-date=1 Juni 2013|newspaper=The Irrawaddy|date=31 Mei 2013}}</ref>
Partainya memboikot [[pemilihan umum Myanmar 2010|pemilu 2010]], sehingga menghasilkan kemenangan telak bagi [[Partai Solidaritas dan Pembangunan Persatuan]] ([[Partai Solidaritas Persatuan dan Pembangunan|USDP]] yang didukung militer. Aung San Suu Kyi menjadi [[Pyithu Hluttaw]] [[Anggota Parlemen|MP]] sementara partainya memenangkan 43 dari 45 kursi kosong dalam [[pemilihan sela Burma 2012|pemilihan sela 2012]]. Pada [[Pemilu Myanmar 2015|Pemilu 2015]], partainya memenangkan [[kemenangan telak]], meraih 86% kursi di [[Majelis Persatuan]]—lebih banyak dari 67% [[ supermajority]] diperlukan untuk memastikan bahwa kandidat pilihannya terpilih [[Presiden Myanmar|presiden]] dan [[Wakil Presiden Myanmar|wakil presiden kedua]] di [[Presidential Electoral College|presidential electoral college]]. Meskipun ia dilarang menjadi presiden karena klausul dalam [[Konstitusi Myanmar|konstitusi]]—almarhum suami dan anak-anaknya adalah warga negara asing—ia mengambil peran baru sebagai [[Penasihat Negara Myanmar]], seorang peran yang mirip dengan [[Perdana Menteri Myanmar|perdana menteri]] atau [[kepala pemerintahan]].
Ketika ia menjabat sebagai penasihat negara, Aung San Suu Kyi menuai kritik dari beberapa negara, organisasi, dan tokoh atas kelambanan Myanmar dalam menanggapi [[genosida Rohingya|genosida terhadap orang-orang Rohingya]] di [[Negara Bagian Rakhine]] dan penolakan untuk mengakui bahwa militer Myanmar telah melakukan pembantaian.<ref>{{cite news|url=https://www.nytimes.com/2017/10/31/world/asia/aung-san-suu-kyi-myanmar.html|title=Did the World Get Aung San Suu Kyi Wrong?|first1=Amanda|last1=Taub|first2=Max|last2=Fisher|date=31 October 2017|newspaper=The New York Times|access-date=14 November 2017|archive-url=https://web.archive.org/web/20171114095109/https://www.nytimes.com/2017/10/31/world/asia/aung-san-suu-kyi-myanmar.html|archive-date=14 November 2017|url-status=live}}</ref><ref>{{cite web |url=https://www.newyorker.com/magazine/2017/10/02/what-happened-to-myanmars-human-rights-icon|title=What Happened to Myanmar's Human-Rights Icon?|first=Hannah|last=Beech|date=25 September 2017|magazine=The New Yorker|access-date=14 November 2017|archive-url=https://web.archive.org/web/20171114145201/https://www.newyorker.com/magazine/2017/10/02/what-happened-to-myanmars-human-rights-icon|archive-date=14 November 2017 |url-status=live}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.channel4.com/programmes/dispatches/on-demand/67615-001|title=Dispatches – On Demand – All 4|publisher=Channel 4|access-date=14 Mei 2018|archive-url=https://web.archive.org/web/20180515112236/http://www.channel4.com/programmes/dispatches/on-demand/67615-001|archive-date=15 Mei 2018|url-status=live}}</ref><ref name="Gua 181112">{{cite news|last1=Ratcliffe|first1=Rebecca|title=Aung San Suu Kyi stripped of Amnesty's highest honour over 'shameful betrayal'|url=https://www.theguardian.com/global-development/2018/nov/12/aung-san-suu-kyi-amnesty-highest-honour-shameful-betrayal|access-date=1 Februari 2021|newspaper=The Guardian|date=12 November 2018}}</ref> Di bawah kepemimpinannya, Myanmar juga menuai kritik atas penuntutan terhadap jurnalis.<ref name="Reuters-Nebehay"/> Pada tahun 2019, Aung San Suu Kyi hadir di [[Pengadilan Internasional]] di mana dia membela militer Myanmar dari tuduhan genosida terhadap [[Rohingya]].<ref name="alj-zarni"/>
Aung San Suu Kyi, yang partainya memenangkan [[pemilihan umum Myanmar 2020]] November, ditangkap pada 1 Februari 2021 setelah [[kudeta Myanmar 2021]] yang memulihkan [[Tatmadaw]] ([[Angkatan Bersenjata Myanmar]]) berkuasa dan memicu [[protes Myanmar 2021|protes seluruh negeri]]. Beberapa dakwaan diajukan terhadapnya, dan pada 6 Desember 2021, dia dijatuhi hukuman empat tahun penjara atas dua dakwaan. Kemudian, pada 10 Januari 2022, ia divonis tambahan empat tahun penjara atas serangkaian dakwaan lainnya.<ref name="guardianJan10">{{Cite news|last=Ratcliffe|first=Rebecca|date=10 January 2022|title=Aung San Suu Kyi handed four-year jail term in military 'courtroom circus'|newspaper=The Guardian|url=https://www.theguardian.com/world/2022/jan/10/aun-san-suu-kyi-sentenced-to-four-years-in-prison-for-walkie-talkie-and-covid-rule-breaches}}</ref> Pada tanggal 12 Oktober 2022, dia divonis bersalah atas dua dakwaan lebih lanjut [[korupsi]] dan dia dijatuhi hukuman dua kali penjara selama tiga tahun untuk dijalani secara bersamaan.<ref>{{cite news|title=Graft convictions extend Suu Kyi's prison term to 26 years|url=https://abcnews.go.com/International/wireStory/graft-convictions-extend-suu-kyis-prison-term-26-91367993|work=ABC News|date=12 Oktober 2022}}</ref> Pada tanggal 30 Desember 2022, persidangannya berakhir dengan hukuman lain dan tambahan hukuman tujuh tahun penjara karena korupsi. Hukuman terakhir Aung San Suu Kyi adalah 33 tahun penjara,<ref name="reutersDec30">{{cite news|url=https://www.reuters.com/world/asia-pacific/myanmar-court-jails-suu-kyi-7-more-years-secretive-trials-end-2022-12-30/|title=Suu Kyi's secretive Myanmar trials end with 7 more years of jail|date=2022-12-30|access-date=2022-12-30|work=Reuters}}</ref> kemudian dikurangi menjadi 27 tahun.<ref name="pardon"/> [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]], sebagian besar [[negara-negara Eropa]], dan [[Amerika Serikat]] mengutuk penangkapan, persidangan, dan hukuman tersebut karena bermotif politik.<ref>{{Cite news|title=Myanmar's junta condemned over guilty verdicts in Aung San Suu Kyi trial|first=Rebecca|last=Ratcliffe|newspaper=The Guardian|date=6 Desember 2021|url=https://www.theguardian.com/world/2021/dec/06/aung-san-suu-kyi-sentenced-to-four-years-in-prison-for-incitement}}</ref>
== Nama ==
|