Meulaboh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Menambah pranala dalam |
||
Baris 49:
[[Berkas:Batu Putih Meulaboh.jpg|jmpl|300px|Pantai Batu Putih di Kota Meulaboh]]
Meulaboh diperkirakan sudah berdiri sejak masa pemerintahan [[Sultan Alauddin Riayat Syah]] yang berkuasa di [[Kesultanan Aceh]] pada tahun 1589-1604.<ref>{{Cite web |url=https://aceh.tribunnews.com/2015/10/17/kota-tua-yang-dulu-bernama-negeri-pasir-karam |title=Kota Tua yang Dulu Bernama Negeri Pasir Karam |access-date=2021-07-17 |archive-date=2021-07-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210717130637/https://aceh.tribunnews.com/2015/10/17/kota-tua-yang-dulu-bernama-negeri-pasir-karam |dead-url=no }}</ref> Pada masa [[Sultan Iskandar Muda]], kawasan ini menjadi tempat penanaman [[Lada|lada.]] Namun Meulaboh kalah bersaing dengan [[Singkil, Aceh Singkil|Singkil]] yang juga menawarkan lada beserta [[kemenyan]] dan [[kapur barus]].
Pada abad ke-18, banyak masyarakat [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] yang bermigrasi ke kota ini. Mereka mengembangkan perdagangan lada dan mengundang orang-orang [[Inggris]] untuk berdagang disini. Salah seorang [[Saudagar Minangkabau|saudagar Minang]] yang mengembangkan perdagangan lada adalah [[Datuk Makhudum Sati]], yang merupakan kakek dari pahlawan nasional [[Teuku Umar]] dan [[Cut Nyak Dhien]].<ref>H.M. Zainuddin, Tarikh Aceh dan Nusantara, 1961</ref>
|