'''Ṣihāb al-Dīn Aḥmad bin 'Alī bin Aḥmad al-Qalqasyandī al-Miṣrī''' (Arab: شهاب الدين أحمد بن علي بن أحمد القلقشندي المصري) atau lebih dikenal dengan nama al-Qalqasyandī adalah seorang sekretaris kerajaan Dinasti [[Mamluk|Mamalik]] di Mesir. Nama tersebut disebutkan oleh Jurji Zaidan melalui pernyataan pengarang ensiklopedia ''Syażarāt al-Żahab'' yaitu Ibn al-'Imād al-'Akarī''.'' Salah satu karyanya yang berjudul ''Qalāid al-Jumān fī al-Ta'rīf bi Qabāil al-'Urbān'' menyebutkan nama yang lebih lengkap yaitu Ṣihāb al-Dīn Abū al-'Abbās Aḥmad bin Abdullāh bin Aḥmad bin Abdullāh bin Sulaimān bin Ismāīl al-Qalqasyandī al-Miṣrī al-Syāfi'ī, lebih dikenal dengan Ibn Abī Gudah. Al-Zarkalī menuliskan nama al-Qalqasyandī dengan menambahkan nama al-Fazarī, secara lengkap namanya adalah Aḥmad bin 'Alī bin Aḥmad al-Fazarī al-Qalqasyandī al-Qāhirī.<ref name=":2">{{Cite book|last=Al-Zarkali|first=Khoir al-Din|date=2002|title=Al-A'lam|location=Beirut|publisher=Dar al-Ilm li al-Malayin|volume=I|pages=177|url-status=live}}</ref> Nama al-Qalqasyandī adalah nisbah terhadap sebuah desa yang berada di dekat Qalyub. <ref name=":0">{{Cite book|last=Zaidan|first=Jurji|date=2005|title=Tarikh al-Adab al-Lugah al-Arabiyyah|location=Beirut|publisher=Dar al-Fikr|volume=II|pages=152|url-status=live}}</ref> Ia dapat dikategorikan sebagai kriptolog karena perannya memecahkan pesan rahasia dalam surat penguasa Tunisia Faraj bin Barquq yang ditujukan kepada Sultan Malik al-Nāṣir.<ref name=":3">{{Cite book|last=Al-Harafi|first=Salamah Muhammad|date=2016|title=Buku Pintar Sejarah dan Peradaban Islam|location=Jakarta|publisher=Pustaka Al-Kautsar|isbn=978-979-592-753-2|pages=647-649|url-status=live}}</ref>
Menurut penuturan C. E. Bosworth, al-Qalqasyandī lahir pada tahun 756 H/1355M di sebuah daerah bernama QalqasadahQalqasyandah yang berdekatan dengan Kairo dan meninggal pada tahun 821 H/1418 M di Kairo. Ia bekerja sebagai petugas pengarsipan di kantor administrasi Dinasti Mamluk di Kairo, Mesir yang berada di bawah kantor sekretaris utama untuk sultan dari keluarga Faḍlullah. Al-Qalqasyandī mendapat gelar kehormatan ''maqāma'' (pangkat mulia) dalam bidang kesekretariatan.<ref name=":1">{{Cite book|date=1998|title=Encyclopedia of Arabic Literature|location=New York|publisher=Routledge|isbn=0-415-18572-6|editor-last=Meisami|editor-first=Julie Scott|volume=II|pages=629|editor-last2=Starkey|editor-first2=Paul|url-status=live}}</ref> <ref name=":2" />Ia memiliki daya ingat yang kuat dan telah menghafal ilmu-ilmu kesastraan dan adab yang ada pada zamannya.<ref name=":0" /> Ia adalah seorang sejarawan, sastrawan dan sarjana polimatik.<ref name=":2" /> Dalam disiplin fiqh, ia menulis beberapa kitab ''syarḥ'' (elaborasi/komentar) terhadap hukum-hukum fiqh mazhab [[Mazhab Syafi'i|Syafi'i]]. Dalam bidang sastra, al-Qalqasyandī menulis beberapa karya sastra. Akan tetapi, fokus keilmuannya lebih mengarah kepada disiplin korespondensi (''insyā'') dan seluk beluknya.<ref name=":1" />
== Kriptografi Arab ==
Menurut Lennon, Fragmenfragmen pembahasan tentang kriptologi di dalam tradisi Arab diuraikan secara lengkap dalam salah satu bab ''Ṣubḥ al-A'syā fī Ṣināah al-Insyā.'' Kahn menduga seperti yang diucapkan Lennon, deskripsi seputar teknik penyandian ini dibahas pertama kali oleh al-Qalqasyandī dengan menujukkan contoh penyandingan transposisi dan subtitusi Ibn al-Duraihim.<ref>{{Cite book|last=Lennon|first=Brian|date=2018-02-26|url=https://books.google.co.id/books?id=jbpTDwAAQBAJ&pg=PT26&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false|title=Passwords: Philology, Security, Authentication|publisher=Harvard University Press|isbn=978-0-674-98537-7|language=en}}</ref> Selain itu al-Harafi menjelaskan bahwa kasus kriptografi yang terkenal dalam tradisi Arab diantaranya melibatkan al-Qalqasyandī. Al-Qalqasyandī berhasil memecahkan pesan rahasia yang ingin disampaikan oleh penguasan Tunisia, Faraj bin Barquq kepada Sultan Malik al-Nāṣir melalui surat yang ia kirimkan. Kutipan surat tersebut adalah 'Dan atas kebaikan Anda yang diharapkan benar-benar terwujud, sementara sebuah bait syair al-Tugrai dalam Lāmiyah al-'Ajam tidak perlu interpretasi'. Al-Qalqasyandī menemukan suatu petunjuk dalam surat itu. Ia mempelajari bait-bait puisi dalam antologi puisi al-Tugrai, Lāmiyah al-'Ajam, dengan tujuan mengetahui maksud pengirim surat. Ia menemukan puisi yang dimaksud oleh Faraj bin Barquq dalam suratnya sehingga ia dapat mengetahui pesan sebenarnya yang ingin disampaikan oleh pengirim surat itu.<ref name=":3" />